Mengajar di Bulan Puasa

Mengajar di bulan puasa – Mencermati pola penyusunan kalender pendidikan sejak beberapa belas tahun terakhir. Sangat mungkin proses belajar maupun mengajar berlangsung pada bulan puasa setiap tahunnya.
Dan selama ini memang, pemerintah menganggap bahwa pembelajaran di bulan puasa sangat bagus untuk pembentukan nilai imtaq dan karakter siswa

Oleh sebab itu pembelajaran yang berlangsung sekitar satu atau dua minggu, diarahkan pada proses pembentukan nilai spiritual dan karakter baik.

Menjaga stamina tubuh boleh jadi syarat utama agar tetap fit selama menjalankan proses belajar dan mengajar. Perut boleh saja dalam keadaan kosong namun energi tubuh tidak boleh menurun. 

Harus tetap energik melaksanakan tugas mengajar di bulan puasa. Ini bukan berarti, guru duduk saja sementara siswa dikasih tugas.

Kenapa harus energik? Keadaan guru yang lemes saat mengajar akan berdampak terhadap kondisi siswa dalam belajar. Gurunya aja lemes, apalagi muridnya?  Oleh sebab itu, guru harus berusaha membangkitkan semangat siswa belajar walaupun itu susah. 

Kondisi guru yang energik dan bersemangat akan menggiring siswa ikut-ikutan bersemangat.

Apa resepnya? Tentu saja kondisi fisik perlu dijaga dengan baik. Makan dan minum secukupnya saat berbuka puasa maupun sahur. Konsumsi buah dan sayur yang cukup. 

Lebih dari itu adalah minum air putih yang banyak. Tapi jangan sampai kembung, lho? Air putih yang banyak akan menjaga kondisi air dalam tubuh.

Selain resep di atas, perlu adanya motivasi bagi kita melaksanakan tugas dengan baik. Pekerjaan mengajar di luar bulan ramadhan adalah ibadah. Tentu saja, di bulan ramadhan lebih tinggi nilai ibadah mengajarnya. Itu saja! Dan, mudah-mudahan bermanfaat…***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel