Strategi Persiapan Pembelajaran Fisika
Juni 20, 2015
Strategi persiapan pembelajaran fisika - Tulisan ini merupakan artikel
terakhir dari serial empat postingan berjudul ‘Pembelajaran Fisika Berlandaskan
Imtaq dalam Menyongsong Globalisasi Teknologi’. Pada seri terakhir ini akan
dikemukakan Strategi Persiapan
Pembelajaran Fisika yang berkaitan dengan Imtaq.
Bila ditinjau dari strategi rencana persiapan pengajaran, ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan guru, antara lain :
1.Menelaah kurikulum yang sesuai, hal ini menyangkut pada nilai kepatutan suatu pengajaran yang menjadi landasan umum pelaksanaan pengajaran.
2.Mengecek sumber belajar, alat
dan bahan termasuk sarana dan fasilitas yang tersedia sebagai penunjang
terlaksananya pengajaran, ini akan berhubungan dengan strategi dan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembinaannya.
3.Memetakan kemampuan peserta
didik dalam segala segi termasuk ekonomi dan pendidikan orang tua mereka, hal
ini penting karena menyangkut pada pengenalan karakter peserta didik.
Dalam sistematis perencanaan pelaksanaan pembelajaran
dapat menggambarkan semua bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan selama
pembelajaran.
Dan disaat merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran itulah
dapat dipatrikan acuan dasar sebagai pondasi imtaq dari setiap konsep materi
yang akan diajarkan.
Boleh jadi landasan imtaq
tersebut diletakan dalam mengawali kegiatan pembelajaran atau pada
penutupan pembelajaran (waktu membuat
kesimpulan) dan bisa saja disaat pembelajaran berlangsung.
Karena fungsi
kontrol imtaq disini untuk mengembalikan kesadaran peserta didik pada
Illahiriahnya. Sehingga pengetahuan teoritis yang mereka peroleh ada kebenarannya
dalam Alqur’an dan hadits.
Umpamanya pada konsep
“Pengukuran” landasan imtaq-nya banyak terdapat pada surat (Alqur’an) yakni
Q.S. Hud (85), Q.S. Al-Isra’ (35), Q.S. Asy-Syu’ara’ (181) (182) (183).
Sehingga pertanyaan “ apa itu pengukuran, apa saja yang dapat diukur dan
mengapa perlu dilakukan pengukuran serta bagaimana pengukuran yang benar” semua
jawaban teoritisnya dibenarkan oleh beberapa ayat dalam surat-surat tersebut.
Contoh yang lainnya konsep
“Gerak” Q.S. Al-Baqarah (164) menandakan adanya perubahan posisi dan perubahan
itu oleh Allah untuk keperluan manusia. Pada materi “Kalor dan Pemuaian” Q.S. Al-Kahfi (96) api yang dapat melebur
besi dan tembaga dan membuatnya jadi satu.
Demikianlah beberapa contoh, semoga
menjadi ladang amal bagi kita yang menekuni profesi guru pada umumnya dan pengajar sains fisika khususnya. ***