Komponen dalam Pembelajaran Fisika

Komponen dalam pembelajaran fisika – Pembelajaran merupakan sebuah sistem yang melibatkan berbagai komponen. Semua komponen yang ada harus bekerja sama secara sinergis. Jika salah satu komponen tidak berfungsi maka komponen lain akan terganggu. Sistem pembelajaran pun akan mengalami masalah dalam pelaksanaannya.

Pembelajaran fisika melibatkan beberapa komponen yaitu; guru, metode, kurikulum, sarana, lingkungan alam dan sosial budaya. Guru menempati posisi sentral dalam sistem pembelajaran. 

Hal ini karena peran guru akan mengelola semua komponen yang terlibat dalam pembelajaran. 
Simak kembali: Strategi Persiapan Pembelajaran Fisika
Sebagai pengelola komponen pembelajaran, guru berperan membimbing dan mengarahkan siswa dalam belajar.

Artinya, guru berperan bagaimana menggerakkan siswa untuk dapat belajar. 

Mengajar berarti bagaimana membuat siswa belajar. Kalau begitu, guru belum dikatakan telah mengajar kalau siswa belum belajar.

Besar kecilnya peran guru dalam pembelajaran tergantung pada dua hal, penguasaan materi dan penggunaan metode mengajar.

Peran guru akan lebih besar jika guru menguasai materi pelajaran tetapi menggunakan metode ceramah. 

Guru terlihat lebih aktif daripada siswa dalam proses pembelajaran. Tentu saja hal ini bertentangan dengan konsep cara belajar siswa aktif (CBSA). 
Baca juga: Pertimbangan Memilih Metode Pembelajaran
Idealnya, alokasi waktu pembelajaran didominasi oleh siswa. Siswa diberi kesempatan untuk aktif dan mandiri untuk belajar.

Dalam hal ini, guru berperan sebagai motivator, mediator dan pembimbing siswa dalam belajar

Jelaslah bahwa peran guru itu sebenarnya menciptakan situasi bagaimana siswa dapat belajar dengan baik.

Dalam penerapannya di ruang kelas, konsep ideal pembelajaran fisika tidak semudah membalik telapak tangan.

Guru akan berhadapan dengan berbagai kendala dan hambatan yang tidak mungkin dihindari. 

Misalnya, keterbatasan alat peraga dan media belajar, serta sarana praktikum di laboratorium sekolah.

Memang, pembelajaran fisika eksperimental akan memerlukan ruang dan peralatan laboratorium IPA yang memadai. 

Mana mungkin metode eksperimen akan dapat dijalankan jika tidak memiliki sarana praktikum. Oleh sebab itu semua komponen pembelajaran harus saling mendukung.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel