Kegunaan Jam Dinding di Ruang kelas
Agustus 13, 2015
Kegunaan jam dinding di ruang
kelas – Ruang kelas dilengkapi dengan berbagai peralatan
dan aksesoris penting lainnya. Semua perlengkapan yang ada, baik yang ditaruh
maupun pajangan, bertujuan untuk menunjang kelancaran pembelajaran di kelas.
Ilustrasi gambar (pixabay.com)
Perlengkapan penting yang dipajang antara lain; lambang negara burung garuda, foto presiden dan wakil presiden. Ini semua dipajang di dinding bagian depan kelas, tepatnya di atas papan tulis.
Mudah dilihat setiap saat oleh siswa sekalipun dalam saat pembelajaran berlangsung.
Di
sisi dinding lainnya dipajang berbagai gambar atau media belajar. Supaya
menimbulkan kebetahan berada dalam kelas, ruang belajar ditata sedemikian rupa.
Selanjutnya dapat disimak: Tips Menata Ruang Kelas Agar Nyaman
Ada
lagi satu perlengkapan yang tak kalah pentingnya; jam dinding. Peralatan ini dipajang
di bagian dinding belakang ruang kelas. Mengapa dipasang di bagian belakang? Siapa
sebenarnya yang memanfaatkan jam dinding itu? Siswa, guru atau untuk kedua-duanya?
Ya,
alat penunjuk waktu jam dinding di ruang kelas bermanfaat untuk guru dan siswa.
Namun manfaat ini lebih ditujukan untuk kepentingan guru ketika mengajar. Itu
sebabnya mengapa jam dinding, lazimnya dipajang pada dinding bagian belakang
sehingga mudah dilihat oleh guru.
Guru
dapat melihat penunjuk waktu setiap saat untuk menyesuaikan prosedur dan langkah-langkah
pembelajaran sesuai rencana pembelajaran (RP) yang telah disusun. Bagaimana dengan
siswa?
Siswa
memanfaatkan jam dinding kelas hanya pada waktu tertentu. Misalnya pada saat
pembelajaran akan dimulai. Siswa dapat mengatur kegiatan piketnya dengan
berpedoman pada waktu.
Jika dirasa jam belajar sudah mendekati, maka siswa
melaksanakan kegiatan piket agak lebih cepat.
Simak kembali: Tugas Piket Harian di Kelas
Siswa
yang memang malas belajar, biasanya akan lebih sering memutar tubuh menoleh ke
belakang, menengok jam dinding. Selalu mengingat kapan waktu pembelajaran akan
berakhir.
Jika pelajaran berakhir sekitar sepuluh atau dua puluh menit, siswa
mulai menghitung waktu dan berusaha untuk minta izin.
Guru
yang piawai mengelola pembelajaran pasti menguasai benar siasat siswa yang
malas belajar. Tidak akan mengizinkan siswanya minta izin sepuluh atau dua
puluh menit sebelum pembelajaran berakhir.
Sebaliknya, guru akan membujuk agar
siswa sabar menunggu sampai jam pelajaran berakhir. Itu dapat dilakukan oleh
guru dengan berpedoman kepada waktu pada jam dinding kelas.***