Makna Sukses dalam Mengajar
Agustus 29, 2015
Makna sukses dalam mengajar
– Ketika pertama kali dinyatakan lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Kami
menandatangani pernyataan untuk bersedia di tempatkan di seluruh wilayah
Indonesia. Itu artinya, kami harus siap mengajar di mana pun di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di sekolah perkotaan, desa atau di sekolah daerah terpencil sekali pun. Tujuannya sama, mengabdikan diri sebagai pahlawan tanpa tanda jasa (sekarang, pahlawan insan cendikia).
Alhamdulillah, kami ditempatkan di sekolah yang baru berdiri di wilayah Pasaman Barat, Sumatera barat. Memang bukan daerah terisolir namun cukup jauh dari kampung halaman kami.
Tantangan dan kekurangan
Di
tempatkan pada sekolah baru di desa, sudah pasti akan menghadapi berbagai
tantangan dan hambatan. Budaya belajar masyarakat yang belum bagus sehingga
berpengaruh pada pola belajar siswa.
Anak-anak
umumnya bekerja membantu orang tua ke sawah atau ke kebun sawit.
Sangat sulit
menerapkan aturan belajar dan disiplin sekolah. Siswa sering dan banyak yang datang terlambat
ke sekolah.
Akan
tetapi mau saja anak bersekolah, itu sudah bagus. Begitu pula pembentukan
karakter anak yang masih perlu kerja keras untuk mengembangkannya. Perlu
kesabaran luar biasa pada diri guru.
Tantangan
lain yang tak kalah serunya adalah, sarana
dan prasarana belajar yang serba terbatas.
Akan tetapi semua tantangan yang
dihadapi menjadi energi positif bagi kami untuk lebih aktif dan kreatif
menciptakan strategi maupun metode pembelajaran.
Berusaha untuk menyajikan
suasana belajar yang menarik sehingga mereka betah berlama-lama duduk di ruang
kelas.
Pelajaran berharga
Kami
mendapat pelajaran berharga di sekolah baru dibangun di desa. Merasakan sesuatu
yang mengesankan bertugas di daerah pedesaan dibanding perkotaan.
Kebetulan, perbandingan
ini kami peroleh karena sebelumnya kami
menjadi guru honorer di sekolah swasta di salah satu kota besar di Sumatera
Barat, selama lebih kurang 2 tahun.
Di
sekolah baru di desa, kami memetik pelajaran berharga tentang makna sukses dalam mengajar.
Salah satunya
adalah derajat keberhasilan guru mengubah input
siswa yang rendah menjadi output
siswa yang bermakna setelah terjadi proses pembelajaran.
Secara
matematis digambarkan begini; input
nilai siswa sekolah di desa rata-ratanya hanya 5.00. Ini tergolong input nilai siswa
yang rendah.
Setelah melalui proses belajar mengajar, rata-rata output nilai siswa berubah menjadi 6.00.
Ada kenaikan nilai 1 (satu) poin setelah proses pembelajaran dijalankan.
Bandingkan
dengan data ini; nilai input siswa
sekolah di kota rata-ratanya 7.00 dan setelah pembelajaran rata-ratanya menjadi
7.50. Kenaikan nilai hanya 0.5 (setengah) poin setelah pembelajaran
berlangsung.
Berdasar
perbandingan data tersebut, dapat dikatakan guru di pedesaan lebih sukses dalam
mengajar ketimbang guru di perkotaan. Artinya apa?
Mengajar anak yang sudah ‘pandai’, fasilitas dan perlengkapan belajar memadai,
tentulah menyenangkan.
Namun
mengajar di sekolah baru berdiri, fasilitas seadanya, memang kurang
menyenangkan.
Namun tantangan dan hambatan akan mendorong guru untuk lebih
kreatif menjalankan pembelajaran sehingga terjadi peningkatan yang cukup
signifikan pada hasil belajar siswa.***