Sinergisitas Pendidikan Anak di Keluarga dan Sekolah
Agustus 01, 2015
Sinergisitas pendidikan anak di
keluarga dan sekolah – Keluarga merupakan unit terkecil dalam
suatu komunitas masyarakat. Dapat dikatakan bahwa keluarga itu ibarat sebuah
negara kecil yang memiliki falsafah dan struktur tersendiri. Menjalani proses
khusus untuk maju dan berkembang.
Anggota keluarga terdiri dari kedua orang tua dan anak. Mempunyai struktur tersendiri dimana ayah bertindak sebagai kepala keluarga dan ibu sebagai pengurus dari anggota keluarga itu sendiri.
Dalam
ranah (matra) pendidikan, keluarga itu ibarat sebuah negara yang memiliki
otoritas untuk maju dan berkembang. Memiliki sumberdaya manusia dan harta untuk
menjadi sebuah keluarga yang berkualitas.
Kemajuan dan perkembangan sebuah
keluarga tidak luput dari dua sumberdaya tersebut.
Sumberdaya
manusia sangat menentukan bagaimana perkembangan dan kemajuan sebuah keluarga.
Sumberdaya ini berkaitan dengan kualitas intelektual, keimanan dan ketaqwaan, kepribadian,
dan tingkah laku serta keterampilan motorik anggota keluarga.
Sumberdaya
manusia keluarga diperoleh melalui jalur pendidikan yang ada.
Jalur pendidikan keluarga
yang utama adalah proses pendidikan yang berlangsung di lingkungan keluarga itu
sendiri. Jalur ini sering dikatakan sebagai basis pendidikan anak.
Jalur dimana anak dilahirkan, dibesarkan dan memperoleh
pendidikan pertama sebelum mendapat pendidikan di jalur lain. Pola pendidikan
yang berlaku dalam keluarga akan mewarnai kepribadian anak.
Pendidikan
dalam keluarga semata belumlah cukup. Anak tidak mungkin terus menerus didik
oleh kedua orang tua di lingkungan keluarga.
Oleh sebab itu jalur pendidikan di sekolah sangat
dibutuhkan untuk perkembangan anak berikutnya. Pada usia tertentu, seorang anak
akan memperoleh pendidikan khusus pada usia dini.
Program ini dikenal dengan
pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dilanjutkan dengan program pra-sekolah
semisal TK/RA. Begitu seterusnya sampai anak menyelesaikan proses pendidikan
dan hidup mandiri.
Wajar
kalau banyak orang mengatakan, perlu ada sinergisitas antara jalur pendidikan
keluarga dengan pendidikan sekolah.
Pendidikan di lingkungan keluarga lebih
menekankan pada matra kepribadian, sementara ranah lainnya diserahkan pada
jalur pendidikan sekolah.
Sinergi kedua jalur ini akan melahirkan anak yang
beriman dan bertaqwa, memiliki kepribadian yang baik, mempunyai ilmu
pengetahuan serta kecakapan hidup. Suatu saat anak-anak akan hidup mandiri
ketika terjun ke tengah masyarakat.
Baik
jalur pendidikan keluarga maupun pendidikan sekolah, sama-sama membutuhkan
sumberdaya harta sebagaimana disinggung di awal artikel pendidikan ini. Harta
benda termasuk sumberdaya keluarga yang tak kalah pentingnya.
Materi yang
dimiliki keluarga menjadi sarana untuk memuluskan jalan anggota keluarga
memperoleh pendidikan yang memadai.
Sebagai
contoh ril, untuk mendukung proses anak
belajar di rumah perlu ada berbagai fasilitas belajar yang memadai. Anak
perlu memiliki berbagai buku bacaan penunjang belajar.
Butuh fasilitas
PC/laptop dan jaringan untuk melakukan browsing dalam rangka memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan anak.
Pendidikan
gratis atau murah di jalur pendidikan sekolah, itu tidak mungkin terwujud seratus porsen.
Bagaimanapun gratisnya atau murahnya sekolah, biaya pendidikan untuk kebutuhan
lainnya masih perlu dukungan pihak orang tua.
Simak juga :: Paradigma Pendidikan Murah
Hal ini disebabkan keterbatasan
sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Ini termasuk contoh kerja sama
yang baik antara orang tua dan pihak sekolah dalam mewujudkan pendidikan yang
berkualitas.***