Pembelajaran di Tengah Kabut Asap
September 18, 2015
Pembelajaran di tengah kabut asap
– Kabut asap yang menutupi langit Sumatera dan Kalimantan pada umumnya, telah
berdampak luas terhadap aktivitas masyarakat sehari-hari. Tidak terkecuali aktivitas
pendidikan di lembaga sekolah.
Di daerah tertentu, pemerintah setempat meliburkan siswa dan mahasiswa untuk menghindari dampak yang tak diinginkan dari kabut asap.
Namun daerah lainnya masih melangsungkan proses pendidikan, seperti di daerah admin bertugas.
Tentu saja ada alasan tertentu untuk melanjutkan proses pendidikan di sekolah meskipun dalam suasana lingkungan alam berkabut.
Nah, bagaimana corak pembelajaran di tengah kabut asap?
Gambar
di atas dan bawah ini adalah suasana proses belajar dan mengajar di tengah kabut asap. Pembelajaran
seperti ini tidak pernah dirancang sebelumnya.
Kondisi belajar ini diciptakan
secara mendadak sehingga keluar dari strategi maupun metode pembelajaran yang
sudah disusun dalam perangkat pembelajaran.
Strategi
dan metode pembelajaran dadakan ini sebenarnya secara administrasi pembelajaran tidak
dibolehkan.
Pembelajaran harus dirancang dan disain sedemikian rupa secara
tertulis dalam perangkat pembelajaran guru.
Namun teori administrasi seperti
ini, mau atau tidak, harus segera dimentahkan agar tidak berdampak buruk terhadap
kesehatan tubuh peserta didik.
memang,
pembelajaran dirancang dan dilaksanakan perlu mengacu pada lingkungan belajar
di sekitarnya.
Kondisi lingkungan alam berkabut tidak tercantum dalam perangkat
pembelajaran.
Namun jika kondisi lingkungan sekitar tidak mendukung untuk
menjalankan pemebalajaran sebagaimana mestinya, seperti cuaca berkabut, guru
dapat saja mengubah strategi yang memungkinkan.
Simak kembali:
Hakikat Strategi Pembelajaran
Pembelajaran
di dalam kondisi cuaca berkabut, seluruh siswa dan guru memakai masker
pelindung. Kebetulan sekolah memberikan masker gratis kepada siswa dan guru.
Masker ini diharapkan dapat melindungi siswa dari gangguan pernapasan akibat
kabut asap.
Hanya saja, masker ini dapat menghambat aktivitas berbicara guru
maupun siswa dalam pembelajaran.
Metode
pembelajaran dadakan yang dipilih adalah diskusi kelompok. Hanya saja, dalam
kelompok siswa bukan berdiskusi sebagaimana lazimnya diskusi kelompok.
Melainkan
siswa diberi tugas merangkum materi belajar di bawah bimbingan guru mata
pelajaran.
Materi pelajaran dirangkum dari buku sumber utama yang berkaitan
dengan konsep pelajaran hari bersangkutan. Jangan lupa membaca : Pertimbangan Memilih Metode Pembelajaran