Ketika Sumur Galian Mengalami Kekeringan
Oktober 24, 2015
Ketika sumur galian mengalami kekeringan – Jerigen menjadi populer di tempat kami. Wadah berupa tabung persegi ini terbuat dari bahan plastik. Digunakan untuk menampung air. Sebenarnya jerigen ini tidak hanya digunakan sebagai penampung air, bisa digunakan untuk menampung minyak dan zat cair lainnnya.
Musim kemarau panjang menyusul mengeringnya sumur galian di rumah penduduk. Jerigen sering digunakan untuk menampung dan membawa air ke rumah.
Satu atau dua buah jerigen berisi air bisa diangkut dengan sepeda motor.
Lebih dari itu harus menggunakan mobil. Dengan menyewa mobil pengangkut air, kapasitas air yang sampai ke rumah lebih banyak. Hanya saja biayanya agak lebih besar.
Gambar di atas adalah sebuah jerigen plastik berwarna putih isi 35 liter. Wadah ini sedang digunakan untuk menampung air dari sebuah kran.
Di jepret di sebuah komplek sekolah di Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten tanah datar. Tatkala kabut asap masih menyelubungi bumi kabupaten ini.
Ya, ketika kabut asap kiriman masih belum mau hengkang. Ketika kerinduan melihat langit biru belum kesampaian. Ternyata kemarau panjang juga melanda.
Kemarau panjang akan berujung pada masalah kekeringan. Bahkan sumur galian di rumah warga juga banyak yang mengering.
Baca : Tatkala Kabut Asap Masih Melanda
Air menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan air di rumah tangga, sebagian orang ada yang bersedia membeli air melalui jasa pengangkut air.
Namun sebagian lagi ada yang meminta air ke tempat lain atau lokasi yang sumurnya masih banyak air.
Baca juga: Antara Jerigen, Air dan Musim Kekeringan
Saat-saat seperti inilah jerigen dan wadah penampung air lainnya, dirasakan besar manfaatnya.
Harga jerigen pun ikut naik. Ini sesuai dengan hukum ekonomi, permintaan pasar meningkat maka harga pun akan ikut naik.
Tidak dapat dibayangkan jika air pun menjadi barang ekonomi. Mungkin suatu saat, air lebih mahal dari beras.***