Konsep Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga
Oktober 24, 2015
Konsep pendidikan anak di
lingkungan keluarga – Pendidikan adalah ladang investasi
terbesar dalam membangun manusia seutuhnya. Sentuhan pendidikan diyakini akan dapat
membentuk sumberdaya manusia (human resources) yang berkualitas. Dalam
batasan ini adalah manusia yang sehat jasmani, cerdas pikiran dan berbudaya
baik.
Manusia yang sehat jasmani, jarang mengalami sakit atau paling tidak, tidak mudah terkena penyakit.
Ini membuat mereka lebih berpeluang untuk aktif, kreatif dan produktif dalam dunia kerja.
Dalam jasmani yang sehat akan terdapat pikiran yang sehat dan cerdas untuk membangun masa depan yang lebih cerah.
Namun
kecerdasan pikiran saja belumlah cukup jika tidak didukung oleh kecerdasan
kepribadian.
Pribadi yang cerdas akan mengemuka dalam bentuk sikap dan tingkah
laku yang baik.
Menyenangkan orang banyak dan bukan sebaliknya. Selalu
menyusahkan orang lain, bahkan menyusahkan anggota keluarganya sendiri.
Peranan keluarga dalam pendidikan anak
Ada
3 komponen yang berperan dalam pendidikan anak. Pendidikan di lingkungan
keluarga, lembaga sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat.
Peranan
lingkungan keluarga sangat besar terhadap proses pendidikan anak.
Meskipun
tidak memiliki struktur kurikulum sebagaimana lazimnya lembaga sekolah,
lingkungan keluarga dipercaya menjadi pondasi yang kuat bagi pendidikan anak.
Hal
ini cukup beralasan, anak lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga. Keadaan
ini menjadi saat yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai karakter, budi pekerti
dan tingkah laku yang baik bagi orangtua.
Kedua
orangtua atau orang dewasa lainnya di rumah tangga akan menjadi pendidik
pertama.
Masalahnya adalah, apakah kedua orangtua dapat memainkan peranannya
sebagai pendidik pertama yang patut diteladani.
Selain
itu, waktu anak lebih banyak di lingkungan keluarga jika dibanding dengan
lingkungan lainnya.
Oleh sebab itu pendidikan di lingkungan keluarga berperan
sangat strategis dalam pembentukan karakter dan budi pekerti mulia.
Pola pendidikan keluarga
Pendidikan di
lingkungan keluarga akan mengikuti pola-pola tertentu. Namun demikian pola
pendidikan masing-masing keluarga dipengaruhi oleh hal berikut ini:
1.Karakter orangtua
Pola
pendidikan di lingkungan keluarga dipengaruhi oleh karakter orang tua. Karakter
ini meliputi nilai-nilai filosofis dan budaya yang dianut oleh orangtua.
Nilai-nilai
ini berpengaruh besar terhadap corak dan warna pendidikan anak di rumah tangga.
2.Pendidikan orang tua
Pendidikan
orangtua akan menentukan sejauh mana keterlibatan orangtua dalam mendidik
anak di rumah tangga.
Jika pendidikan orangtua belum memadai maka tanggung
jawab pendidikan anak lebih diserahkan pada lembaga sekolah.
Namun
sebaliknya, orangtua yang mendapat pendidikan yang cukup memadai lebih banyak
keterlibatannya dalam pendidikan anak di rumah tangga.
Lebih memungkinkan untuk
mendampingi anak belajar di rumah sehingga berpeluang untuk memacu prestasi
belajar anak di sekolah.
3.Pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani
Kepedulian
orangtua terhadap pemenuhan kebutuhan anak meliputi makanan dan minuman yang halal,
sehat dan bergizi.
Dengan memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan tuntunan agama
akan membuat anak menjadi sehat jasmani, berpikir cerdas dan berkepribadian
yang baik.
Tiga
faktor ini akan ikut mewarnai bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya.
Pola pendidikan di lingkungan keluarga yang kondusif akan
menjadikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik.
Maka tugas lembaga lain
selain keluarga tidak menjadi lebih berat mengurus anak tersebut.
Beberapa budaya baik dalam keluarga
Lingkungan
keluarga perlu menumbuhkembangkan budaya-budaya baik dalam keluarga dalam
pembentukan karakter anak. Misalnya,
1.Budaya ibadah
Budaya
beribadah di rumah tangga menunjukkan adanya kesadaran akan pendidikan rohaniah
dan mental spiritual.
Pendidikan ini akan membentuk nilai keimanan dan
ketaqwaan pada anak.
Budaya ini tidak dapat diterapkan melalui doktrin belaka,
melainkan melalui contoh dan keteladanan orangtua.
Ketika
orangtua berharap anaknya taat beribadah maka orangtua perlu melakukannya
terlebih dulu sehingga anak dengan mudah mencontoh kebiasaan orangtua dalam
beribadah.
2.Budaya membaca dan menulis
Budaya
membaca di rumah tangga akan menumbuhkan kebiasaan anggota keluarga untuk
selalu mencari dan menggali ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Dan tentunya
menjadi komplit bila diikuti dengan budaya menulis.
Menulis adalah kegiatan
berkomunikasi dengan orang lain melalui bahasa tulisan. Gagasan dan ide anak
akan dapat dicurahkan melalui bahasa tulis.
3.Budaya hemat
Berhemat
dalam keluarga bukan berarti melatih sikap pelit dan kikir. Konsep hemat dalam
lingkungan keluarga adalah menggunakan segala sesuatunya sesuai kebutuhan.
Jika
melewati kebutuhan berarti tindakan mubazir dan sia-sia. Ini dapat dibudayakan
melalui kebiasaan-kebiasaan anggota keluarga sehari-hari.
4.Budaya disiplin
Budaya
disiplin dalam lingkungan keluarga terutama sekali masalah disiplin waktu. Namun
dalam hal ini juga menyangkut penggunaan waktu sebaik mungkin sehingga tidak
terbuang sia-sia.
Pembiasaan diri anggota keluarga terlihat dari bagaimana
anggota keluarga menyusun skedul kegiatan harian.
Skedul harian di rumah untuk
orangtua berbeda dengan anak. Anak lebih terfokus pada kegiatan belajar,
bermain, melakukan ibadah dan lain sebagainya.
5.Budaya komunikasi
Tempat
curhat yang paling baik adalah bersama orangtua. Tentu tidak semua hal yang
dapat dibicarakan dengan kedua orangtua.
Namun paling tidak kedua orangtua
menyediakan waktu dan membuka diri untuk menerima cerita, keluh-kesah, serta
hal lain yang mungkin diceritakan anak.
Komunikasi
antara orangtua dan anak sangat penting ditumbuh-kembangkan. Membangun
komunikasi yang baik dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya,
ketika makan malam bersama, berkunjung ke tempat hiburan atau ke kafe pada
waktu liburan.
Bagi
yang berjauhan antara orangtua dan anak, komunikasi lewat fasilitas mobile
sangat berarti banyak dalam membangun budaya komunikasi. Boleh juga melalui
media sosial yang ada seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Lingkungan
keluarga berperanan penting dalam membangun pendidikan anak.
Orangtua menjadi
pendidik pertama dan utama dalam mengembangkan nilai karakter yang baik.
Oleh
sebab itu contoh dan suri tauladan kedua orangtua menjadi hal yang tak dapat
dipisahkan dalam mendidik anak di rumah tangga.***