Mengajar dengan Metode Konvensional (?)

Mengajar dengan Metode Konvensional – Banyak metode mengajar yang dapat digunakan dalam mengajar. Ada metode mengajar yang sederhana, seperti; metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.  Dan metode mengajar ini dikelompokkan menjadi metode konvensional.

Ilustrasi gambar (pexels.com)

Ada pula metode yang cukup rumit untuk dilaksanakan. Metode ini biasanya memiliki prosedur dan langkah tertentu, memerlukan sarana prasarana, alat dan bahan belajar yang cukup. 

Sebut saja misalnya; metode eksperimen, resitasi, demonstrasi, pemecahan masalah dan banyak metode lainnya. Metode ini sangat bagus untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Mengajar dengan metode konvensional tidak selalu kurang bagus hasilnya. Yang penting bagaimana seorang guru mengelola metode mengajar dengan baik, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Metode ceramah sebagai salah satu metode konvensional dianggap sebagai metode yang membuat siswa tidak aktif belajar. Sebaliknya guru yang lebih aktif berceramah. 

Tetapi jangan lupa, metode ini bisa efektif dan efisien jika guru menguasai teknik berceramah. Selain itu guru menguasai kelas dengan jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas.

Ada beberapa alasan tertentu sehingga mengharuskan guru untuk menerapkan metode mengajar yang sederhana, bersifat konvensional. Di antaranya:

1.Sarana dan pra sarana pembelajaran masih terbatas.

2.Metode konvensional mudah diterapkan dalam mengajar.

3.Metode sederhana tidak memerlukan prosedur dan langkah yang ribet.

4.Disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran dan karakter peserta didik.

5.Kemampuan guru menerapkan metode ceramah cukup memadai

Kalau begitu, guru tak perlu berpikir terlalu rumit. Memikirkan metode canggih namun tidak didukung oleh situasi dan kondisi sekolah.

Gunakan saja metode mengajar yang sederhana namun dapat diterapkan untuk mengajar.

Susahnya, dalam perangkat mengajar, guru menuliskan metode mengajar yang lebih bagus.

Namun dalam pembelajaran tidak dapat diterapkan karena keterbatasan yang ada. Alhasil, guru tetap menggunakan metode mengajar konvensional.***