Mengenal Faktor Internal Kesulitan Belajar Siswa

Mengenal faktor internal kesulitan belajar siswa – Masalah kesulitan belajar menjadi perhatian utama bagi sebagian guru. Siswa sering tidak mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. Mau atau tidak, guru harus melakukan program remedial atau perbaikan agar siswa mengalami ketuntasan belajar.
Ilustrasi gambar (Pixabay.com)

Meskipun demikian, belajar bagi siswa bukan hanya sekadar mencapai ketuntasan belajar.

Atau mencari nilai akademis semata seperti yang tertera dalam buku rapor dan ijazah. Banyak hal lain yang hendak diwujudkan melalui kegiatan belajar siswa.

#Memperoleh pengalaman belajar

Belajar itu sesungguhnya mengetahui dan memahami banyak hal.  Sehingga semua itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan aktivitas belajar akan terjadi perubahan pada diri siswa. Perubahan positif yang diharapkan terjadi pada siswa meliputi; aspek intelektual, sikap dan tingkah laku, serta psikomotorik.

Hal itu akan dapat dipenuhi dengan baik apabila siswa telah melalui pengalaman belajar yang baik.

Bebas dari kendala atau hambatan, baik berasal dari diri siswa (internal) maupun luar diri siswa (eksternal).

Proses memperoleh pengalaman belajar yang berlangsung di ruang kelas, ternyata tidak selamanya berjalan mulus.

Ada siswa yang mengalami kesulitan belajar bersifat temporer. Hanya mengalami masalah pada bagian tertentu dari materi pelajaran. 

Misalnya, pada konsep/pokok bahasan A tidak mengalami masalah dimana hasil ulangan harian mengalami ketuntasan.

Namun pada konsep/pokok bahasan B siswa tidak mengalami ketuntasan belajar.

Namun ada pula kesulitan belajar yang bersifat permanen. Kesulitan belajar ini dialami siswa untuk semua mata pelajaran. Hampir semua mata pelajaran gagal mencapai ketuntasan.

#Indikasi kesulitan belajar siswa

Sekurang-kurangnya ada lima indikasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa:

1.Tugas-tugas belajar

Indikasi kesulitan belajar siswa dapat dilihat dari lambannya siswa mengerjakan tugas yang diberikan.

Pekerjaan rumah (PR) sering diabaikan dan kalau dikerjakan itupun hasil contekan dari teman. Begitu pula dalam menyelesaikan tugas yang diberikan di sekolah.

2.Sikap belajar

Dalam belajar sering siswa bersikap cuek dan kurang peduli dengan aktivitas belajar. Yang penting bagi mereka berada dalam kelas.

Duduk dengan manis, hanya memperhatikan cara guru berbicara. 

Mereka juga tidak mencatat materi pelajaran yang dianggap penting. Ketika ketahuan oleh guru maka siswa ini pura-pura menulis sesuatu.

3.Perilaku menyimpang

Kesulitan menerima pelajaran sering ditunjukkan dengan perilaku menyimpang. Misalnya sering minta izin meninggalkan kelas, mengganggu teman, sering masuk kelas terlambat, atau sering alpa.

4.Suasana hati yang bad mood

Siswa yang mengalami kesulitan belajar sering menunjukkan suasana hati yang kurang bagus untuk mengikuti pelajaran.

Mudah tersinggung oleh temannya, rasa ngantuk, tidak bergairah dan kehilangan semangat belajar.

5.Hasil belajar

Hasil belajar yang kurang bagus merupakan akumulasi dari indikasi di atas. Siswa sulit mencapai ketuntasan belajar ketika diadakan ulangan harian. 

#Penyebab kesulitan belajar internal

Berdasar sumbernya, kesulitan belajar siswa terbagi dua; kesulitan belajar internal dan eksternal.

Kesulitan belajar yang bersumber dari dalam diri siswa umumnya sukar diatasi. Kalau diatasi perlu waktu yang lama dan melibatkan guru maupun orang tua siswa.

1.Gangguan kesehatan
Siswa yang sering mengalami gangguan kesehatan akan kesulitan dalam belajar. Sulit menerima dan mencerna materi pelajaran yang diberikan guru. Faktor ini penanganannya melibatkan orang tua.

2.Kelainan pada organ tubuh

Misalnya anak mengalami masalah pendengaran dan penglihatan. Siswa kurang jelas mendengar suara guru yang menerangkan pelajaran. Begitu pula untuk melihat catatan atau tulisan yang ada di papan tulis.

3.Konsentrasi

Faktor internal lainnya adalah sulitnya memusatkan perhatian pada apa yang sedang dihadapi. Siswa mudah terganggu konsentrasinya oleh hal-hal yang dianggap sepele.

4.Karakter buruk

Siswa yang memiliki karakter buruk cenderung mengalami kesulitan belajar. Misalnya siswa yang suka bolos, sering datang terlambat dan suka latah.

#Penanganan kesulitan belajar siswa

Penanganan kesulitan belajar dari faktor internal siswa memerlukan serangkaian proses yang dikenal dengan bimbingan belajar individual, dan program remedial. 

Selain itu juga perlunya bimbingan psikologis dari guru konseling yang ada di sekolah. Selengkapnya dapat disimak tulisan sebelumnya, kesulitan belajar dan cara mengatasinya.