Pilih Jadi Guru Biasa atau Luar Biasa?
November 19, 2015
Pilih jadi guru biasa atau luar
biasa? – Kalau dikatakan ada guru biasa, tentu ada pula
guru luar biasa? Ya, ada. Paling tidak, itu hanya pengkategorian dari admin semata. Sampai saat ini memang belum ada pengelompokkan guru seperti itu. Oleh sebab
itu, pembahasan dalam artikel ini hanya sekadar bahan diskusi ringan belaka.
Guru luar biasa dalam hal ini adalah guru yang memperoleh sertifikat sebagai pendidik profesional atau yang disebut guru sertifikasi. Guru luar biasa bukan guru biasa di luar. Melainkan guru yang memiliki empat kompetensi profesional. Kenapa dikatakan guru luar biasa?
Pertama,
kemampuan profesionalnya memang luar biasa. Melebihi guru biasa tentunya.
Kedua, jumlah jam mengajar tatap muka guru sertifikasi 24 jam per minggu. Itu
artinya guru harus banyak waktu untuk berada di sekolah.
Kondisi kesehatan guru
betul-betul prima untuk menghadapi siswa di ruang kelas.
Ketiga,
penghasilan guru juga luar biasa. Guru sertifikasi memperoleh tunjangan
profesional di samping gaji sebagai pegawai negeri sipil. Jadi, tujuan program sertifikasi akan tercapai jika kemampuan profesional dan kesejahteraannya
meningkat.
Itu
di antaranya guru sertifikasi dikatakan guru luar biasa. Bagaimana guru biasa?
Menurut hemat admin, guru biasa adalah guru yang melaksanakan tugas pokok saja.
Jumlah jam mengajar tidak sampai 24 jam, bahkan mengajar hanya separuhnya saja.
Berada di sekolah hanya dua atau tiga hari saja. Selebihnya dapat melakukan
aktivitas lain di luar sekolah.
Sudah
pasti, guru non sertifikasi juga tidak menerima tunjangan sertifikasi. Namun
perlu digarisbawahi, guru biasa bukan berarti tidak profesional mengajar. Hanya
saja tidak mendapat pengakuan sebagai pendidik profesional. Retorikanya, pilih guru yang mana?***