Mengapa Terjadi Gerhana Matahari?
Januari 22, 2016
Mengapa terjadi gerhana matahari?
– Gerhana merupakan peristiwa terhalangnya bagian permukaan bumi dalam menerima
sinar dari matahari maupun bulan. Jika bagian permukaan bumi terhalang dalam
menerima cahaya matahari maka hal itu disebut gerhana matahari (solar eclipse).
Konsep materi pelajaran tatasurya di kelas 9 SMP/MTs semester genap membahas tentang gerhana matahari. Pada kesempatan ini akan dikemukakan secara khusus penyebab dan proses terjadinya gerhana matahari total.
Terjadinya gerhana matahari berkaitan dengan posisi bulan sebagai satelit bumi, dan revolusi bumi dan bulan terhadap matahari. Mari kita ikuti kupasan berikut ini.
Bulan itu satelit bumi
Satelit
adalah penggiring dari planet. Setiap planet di tatasurya memiliki penggiringnya.
Bumi memiliki sebuah satelit bulan.
Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus; gerak rotasi
pada sumbunya, gerak revolusi terhadap bumi, dan sekaligus melakukan gerak
revolusi terhadap matahari.
Yang
menarik dari bulan adalah permukaan yang menghadap bumi selalu tampak tetap. Wajah bulan yang tampak dari bumi tidak pernah berubah. Hal ini disebabkan oleh kala (waktu)
rotasi bulan sama dengan kala revolusinya terhadap bumi.
Keunikan
lainnya adalah kala revolusi bulan bersama bumi mengedari matahari berbeda
sehingga terjadi kemungkinan bulan, bumi dan matahari berada pada satu garis
lurus.
Mengapa terjadi gerhana matahari total?
Bumi
dan bulan sama-sama berevolusi terhadap matahari. Namun kala revolusi keduanya
berbeda sehingga terjadi posisi dimana bumi, bulan dan matahari berada pada
posisi sejajar membentuk satu garis lurus.
Inilah penyebab mengapa terjadi
gerhana matahari. Perhatikan gambar berikut ini.
Bulan
berada di antara bumi dan matahari sehingga cahaya matahari terhalang ke permukaan
bumi. Akibatnya terbentuk bayangan bulan di permukaan bumi. Daerah yang terkena
bayangan utama bulan disebut umbra
(bayangan gelap).
Daerah umbra akan mengalami gerhana matahari total. Selain
itu bayangan bulan akan membentuk penumbra
(bayangan kabur). Daerah penumbra hanya mengalami gerhana matahari sebagian.
Diameter
bulan jauh lebih kecil dibanding diameter bumi. Meskipun demikian, suatu ketika
piringan bulan yang terlihat dari bumi mampu menutupi seluruh bayangan matahari
ke bumi.
Hal ini disebabkan oleh jarak antara bumi dengan bulan dapat berubah-ubah.
Jarak rata-rata bumi ke bulan 150 juta kilometer.
Pada
saat tertentu bulan lebih dekat ke bumi (titik aphelium) yang berjarak 149 juta km.
Ketika bulan berada di titik aphelium, piringan bulan akan menutupi piringan
matahari yang tampak dari bumi.
Ini akan menyebabkan daerah yang mengalami
gerhana matahari total semakin luas.
Demikian pembahasan gerhana matahari dan proses terjadinya. Mudah-mudahan artikel ini dapat menjadi bahan belajar bagi guru dan siswa khususnya jenjang SMP/MTs.***