Ayo, Dimulai Dari Diri Siswa Sendiri
Januari 12, 2017
Ayo, dimulai dari diri siswa sendiri
- Tidak mudah memang, mengajak teman di sekolah berbuat atau melakukan sesuatu
yang baik menurut Anda. Menegur dan melarang teman yang melakukan keanehan dan perilaku
menyimpang di sekolah. Apalagi ajakan dan teguran ditujukan pada teman sebaya.
Jika salah cara mengajak ataupun menegur, atau tidak pada waktu yang tepat. Bisa jadi bumerang bagi Anda sendiri.
Boleh jadi teman Anda merasa tersinggung, bahkan menyerang balik dengan ucapan bernada negatif. Dibilang sok baik, sok alim dan sok lainnya.
Tapi memang begitulah romantika kehidupan sosial pergaulan anak sekolah zaman sekarang. Melakukan hal-hal yang aneh, nyentrik, urakan, dan tampil beda dianggap keren.
Corat coret dinding atau tempat tertentu. Mewarnai seragam sekolah dengan cat semprot setelah pengumuman ujian nasional dianggap sebagai aksi euforia dan tanda sebagai kenang-kenangan.
Yang
memakai cat rambut itu dianggap sebagai mode terkini yang lagi ngetrend. Tak disadari
kalau tindakan itu memancing pertumbuhan uban di kepala sebelum waktunya.
Jangan-jangan,
belum usia 30-an sudah banyak tumbuh uban di kepala karena kekeliruan perlakuan terhadap rambut.
Sering
melanggar aturan sekolah tidak lagi menimbulkan ketakutan. Bukan peraturan
namanya kalau tidak bisa dilanggar. Malah merasa bangga kalau bisa bermain
dengan peraturan sekolah.
Siswa
yang tak banyak bicara dianggap kuper
(kurang pergaulan). Padahal sudah ada pepatahnya, makin diam makin berisi.
Mereka tidak lagi percaya hal demikian.
Justru yang tak banyak bicara dibilang
tak pandai berbicara atau digelari si bisu. Yang banyak dan pandai bicara dianggap
siswa ngetop!
Menyontek dalam ujian sudah menjadi
tradisi turun temurun. Tindakan itu jelas merugikan siswa sendiri.
Kalaupun mendapat
nilai ujian bagus karena hasil menyontek, itu tak banyak menolongnya dalam
waktu jangka panjang.
Baca juga : Usahakan Tidak Menyontek dalam Ujian
Semua
perilaku menyimpang itu jangan ditiru. Jika
Anda tidak sanggup menegur atau menasehati teman melakukan hal itu. Maka
langkah terbaik adalah memulainya dari diri sendiri.
Memulai untuk tidak
melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Inilah yang dimaksud dengan
keteladanan.
Mengajak teman ke arah yang baik dengan memberi contoh dan teladan
secara nyata.***