Ayo, Dimulai Dari Diri Siswa Sendiri

Ayo, dimulai dari diri siswa sendiri - Tidak mudah memang, mengajak teman di sekolah berbuat atau melakukan sesuatu yang baik menurut Anda. Menegur dan melarang teman yang melakukan keanehan dan perilaku menyimpang di sekolah. Apalagi ajakan dan teguran ditujukan pada teman sebaya.

Jika salah cara mengajak ataupun menegur, atau tidak pada waktu yang tepat. Bisa jadi bumerang bagi Anda sendiri.

Boleh jadi teman Anda merasa tersinggung, bahkan menyerang balik dengan ucapan bernada negatif. Dibilang sok baik, sok alim dan sok lainnya.

Tapi memang begitulah romantika kehidupan sosial pergaulan anak sekolah zaman sekarang. Melakukan hal-hal yang aneh, nyentrik, urakan, dan tampil beda dianggap keren.

Corat coret dinding atau tempat tertentu. Mewarnai seragam sekolah dengan cat semprot setelah pengumuman ujian nasional dianggap sebagai aksi euforia dan tanda sebagai kenang-kenangan.

Yang memakai cat rambut itu dianggap sebagai mode terkini yang lagi ngetrend. Tak disadari kalau tindakan itu memancing pertumbuhan uban di kepala sebelum waktunya.

Jangan-jangan, belum usia 30-an sudah banyak tumbuh uban di kepala karena kekeliruan perlakuan terhadap rambut.

Sering melanggar aturan sekolah tidak lagi menimbulkan ketakutan. Bukan peraturan namanya kalau tidak bisa dilanggar. Malah merasa bangga kalau bisa bermain dengan peraturan sekolah.
Siswa yang tak banyak bicara dianggap kuper (kurang pergaulan). Padahal sudah ada pepatahnya, makin diam makin berisi. Mereka tidak lagi percaya hal demikian.

Justru yang tak banyak bicara dibilang tak pandai berbicara atau digelari si bisu. Yang banyak dan pandai bicara dianggap siswa ngetop! 

Menyontek dalam ujian sudah menjadi tradisi turun temurun. Tindakan itu jelas merugikan siswa sendiri.

Kalaupun mendapat nilai ujian bagus karena hasil menyontek, itu tak banyak menolongnya dalam waktu jangka panjang.
Semua perilaku menyimpang itu jangan ditiru. Jika Anda tidak sanggup menegur atau menasehati teman melakukan hal itu. Maka langkah terbaik adalah memulainya dari diri sendiri. 

Memulai untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Inilah yang dimaksud dengan keteladanan.

Mengajak teman ke arah yang baik dengan memberi contoh dan teladan secara nyata.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel