Agar Belajar Menjadi Hal Menyenangkan Bagi Siswa
Maret 29, 2016
Agar belajar menjadi hal menyenangkan bagi siswa
– Benarkah belajar itu suatu kegiatan menyenangkan bagi siswa? Jika sekiranya sebagian
siswa mengatakan tidak, termasuk anda pengunjung blog ini, bagaimana menjadikan
belajar sebagai hal yang mengayikkan?
Mungkin sulit? Tentu saja, karena belajar menyenangkan itu tidak datang dengan sendirinya. Selain itu, perlu proses dan waktu sehingga belajar menjadi sebuah budaya yang mengasyikkan.
Harus ada upaya atau ikhtiar dari diri siswa sendiri, di samping dukungan dari lingkungan belajar yang ada. Upaya dari siswa lebih diutamakan penciptaan suasana hati yang baik (mood).
Dukungan
dari lingkungan belajar difokuskan pada bagaimana penciptaan suasana belajar,
baik di sekolah maupun di rumah. Mari kita kuti pembahasan berikut ini lebih
lanjut.
Ada
3 unsur penting yang perlu mendapat perhatian agar belajar menjadi kegiatan
yang menyenangkan bagi siswa:
1.Aktivitas belajar
Kegiatan
atau aktivitas belajar dapat berlangsung
di mana dan kapan saja. Di sekolah, rumah, bahkan lingkungan (alam dan
masyarakat sekitarnya). Dalam belajar pasti akan melibatkan fisik dan psikis
siswa.
Aktivitas
fisik dalam belajar meliputi; membaca (buku pelajaran), melihat, mendengar, serta
melihat dan mendengar. Sedangkan aktivitas psikis melibatkan kerja otak,
terutama dalam pemusatan perhatian ( konsentrasi ) terhadap proses, objek, dan
materi belajar.
Oleh
sebab itu siswa perlu menjaga kondisi stamina tubuh dan otak untuk mengikuti
bentuk aktivitas belajar tersebut. Mana mungkin menjadikan belajar sebagai
sesuatu yang menyenangkan jika kondisi fisik dan psikis tidak dalam kondisi
prima.
2.Suasana hati
Tak
dapat dielakkan, belajar yang menyenangkan itu tergantung pada suasana hati (mood) seorang siswa. Bagaimana suasana
hati yang mendorong minat untuk belajar.
Sepertinya, suasana hati menjadi
faktor internal paling dominan terhadap belajar di samping faktor minat dan cita-cita.
Oleh
sebab itu, siswa perlu menjaga kondisi psikis agar jangan terlalu banyak
memikirkan hal-hal yang semestinya belum waktunya untuk dipikirkan. Pelihara
hubungan komunikasi sosial yang harmonis dengan teman, guru bahkan orangtua di
rumah.
3.Lingkungan belajar
Suasana
lingkungan belajar menjadi faktor eksternal bagi kesenangan belajar seorang siswa. Ini
sebenarnya diluar kemampuan siswa. Apakah lingkungan belajar siswa, di sekolah
maupun di rumah, mendukung seorang siswa untuk senang belajar.
Siswa tidak
dapat menciptakan suasana ini melainkan perlu bantuan pihak guru dan orang tua.
Guru
perlu membantu siswa untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif di
ruang kelas. Dengan proses pembelajaran kondusif siswa akan senang belajar. Akan
betah berlama-lama berada di ruang kelas bersama teman yang lain.
Di
rumah, orangtua siswa perlu juga menciptakan lingkungan belajar yang nyaman
sehingga anak senang belajar. Selain situasi lingkungan yang nyaman perlu
menyediakan fasilitas dan sarana pendukung belajar.***