5 Langkah Penerapan Pembelajaran Bermakna
Mei 30, 2016
5 Langkah penerapan pembelajaran bermakna - Pembelajaran
yang berlangsung di ruang kelas menjadi bermakna bagi siswa apabila dirasakan
manfaatnya dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Para guru sudah
memaklumi.
Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)
Jika sebagian siswa melakukan perilaku menyimpang, itu adalah sebagai sebuah respons terhadap pembelajaran yang berlangsung.
Ini menjadi indikator awal bahwa pembelajaran yang berlangsung terasa hampa dan monoton.
Berdasar pengalaman empiris, tidak mudah untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Guru sering mengalami kendala berkaitan dengan masalah pengelolaan pembelajaran.
Namun demikian, bukan mustahil hal itu dapat diwujudkan. Syaratnya, guru selalu melakukan analisa terhadap proses dan hasil belajar yang dicapai.
Dengan landasan ini guru akan dapat menarik kesimpulan, mengapa pembelajaran tidak bermakna.
Analisis terhadap
kegiatan pembelajaran mutlak dilakukan oleh setiap guru. Analisis dilakukan
terhadap proses
pembelajaran maupun hasil
belajar yang diperoleh siswa. Analisis ini tidak selalu dilakukan dalam bentuk
kegiatan penilaian.
Agar prinsip
belajar bermakna bagi siswa dapat diwujudkan, paling tidak ada 5 rancangan pembelajaran bermakna yang perlu diterapkan:
1.Sikap dan gaya mengajar
Sikap guru dalam
mengajar tidak bisa dianggap sepele. Sikap guru sangat berpengaruh terhadap
suasana pembelajaran di ruang kelas.
Guru hendaknya menunjukkan sikap yang demokratis dan simpati.
Dua sikap ini
dirasakan berpengaruh besar terhadap suasana belajar. Boleh jadi sikap
demokratis dan simpati akan menjadi senjata ampuh bagi guru untuk menarik
perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran.
2.Penyampaian materi pelajaran
Dalam belajar,
sesungguhnya siswa membutuhkan kepastian akan kebenaran materi pelajaran yang
mereka terima.
Oleh sebab itu guru perlu menguasai materi dengan baik dan
disampaikan dengan lancar, tidak tersendat-sendat.
3.Penggunaan strategi dan metode mengajar
Barangkali tidak
satupun metode mengajar yang dianggap paling baik. Dalam hal ini dibutuhkan
strategi untuk menentukan dan memilih metode mengajar yang sesuai dengan
kondisi terkini di ruang kelas.
Sesuai dengan daya
tangkap siswa, relevan dengan materi dan didukung oleh sarana belajar yang
tersedia.
4.Penggunaan media belajar
Media belajar adalah semua alat bantu yang
digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Jika tidak memiliki
media belajar yang memadai, paling tidak guru membuat chart atau gambar
sederhana di papan tulis untuk menjelaskan materi pelajaran.
5.Pengaitan materi dan pengetahuan siswa
Materi pelajaran
yang disampaikan perlu dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman siswa
sehari-hari.
Jika materi
pelajaran dirasa jauh dengan pengetahuan dan pengalaman siswa, guru perlu
memodifikasi materi pelajaran menjadi bentuk sederhana.
Membuat contoh-contoh
sederhana sesuai dengan kehidupan sosial dan lingkungan alam siswa.
Diyakini memang,
masih banyak upaya lain yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan
pembelajaran bermakna bagi siswa.
Namun hal ini disesuaikan kondisi
masing-masing guru dan lingkungan mengajarnya.***