Cara Kurangi Risiko Sering Ganti Template Blog

Cara kurangi risiko sering ganti template blog – Apakah Anda sahabat blogger sering mengganti template blog? Tentu saja Anda memiliki alasan atau pertimbangan tersendiri. Di samping itu, Anda sudah memperkirakan apa risiko kebiasaan gonta-ganti template, berikut tindakan antisipasi akibat yang ditimbulkan.

Pembahasan kali ini hanyalah sekadar sharing pengalaman tentang kebiasaan admin dalam mengganti template blog. Entah berapa kali blog bertajuk pendidikan anak ini berganti tampilan. Dalam bukan ini sudah dua kali mengganti template. Mengapa?

Alasan mengganti template

Memang benar, pakar blog sering mengingatkan agar sedapat mungkin jangan terlalu sering gonta-ganti template. 

Peringatan tersebut dapat dimaklumi berkaitan dengan risiko yang ditimbulkan terhadap eksistensi blog maupun pengelolanya.

Lalu, kenapa banyak juga admin blog yang sering mengganti template? Termasuk admin blog ini? Pasti ada alasan atau pertimbangan tertentu yang melatarbelakangi penggantian template.

Belum puas dengan tampilan yang sudah ada? Boleh jadi. Admin blog ingin membuat tampilan blog menjadi lebih bagus. Bagus menurut adminnya, bagus pula untuk pengunjung blog.

Tentu saja tidak hanya soal bagus atau tidak. Loading dan struktur template juga menjadi alasan. Loading blog yang kurang memuaskan akan mendorong admin untuk mengganti template. Begitu pula struktur htmlnya. 

Pendek kata, semua blogger berkeinginan untuk menggunakan template SEO, responsive, mobile SEO, ringan dan bagus tampilannya.

Risiko gonta-ganti template

Diakui memang, gonta-ganti template blog berisiko terhadap blog itu sendiri. Risiko itu tidak hanya pada karakter atau ciri khas blog. 

Seolah-olah blog itu tidak memiliki konsistensi sehingga membingungkan pengunjung, bahkan mesin pemncari.

Lebih dari itu kebiasaan mengganti tempalete blog akan memengaruhi trafik pengunjung.  Risiko ini tidak diinginkan oleh pengelola blog. 

Apalagi blog tersebut memuat iklan PPC semisal google adsense. Lalu bagaimana upaya antisipasi risiko gonta-ganti template?

Kurangi risiko dengan cara ini

Kebiasaan gonta-ganti template bagi sebagian blogger memang tak dapat dihindarkan. Termasuk bagi admin sendiri. 

Namun dalam setiap pergantian template perlu juga diperhatikan bagaimana cara agar tidak terlalu berpengaruh terhadap blog itu sendiri. Yang dilakukan sebelum mengganti template blog adalah:

1.Amankan terlebih dulu template blog sebelum menggantinya

Tentunya semua blogger sudah maklum, amankan disini maksudnya di-backup terlebih dulu. Ini akan memudahkan admin jika suatu saat berkeinginan memakai template ini kembali.

Selain itu perlu juga mengkopi semua kode HTML yang ada pada template ke notepad atau word. 

Tujuannya mempermudah mencari data yang diperlukan untuk diterapkan pada template baru. Misalnya, data verifikasi google, alexa, bing, google analytics dan lain sebagainya.

2.Lakukan submit ulang

Jika pekerjaan mengganti template sudah selesai, segera lakukan submit ulang ke webmaster tools google, google analytics, alexa, bing, dan lain sebagainya.

3.Posting artikel baru

Sebaiknya selesai mengganti template segera buat artikel postingan baru. Kemudian lakukan ping ke situs bookmark, atau submit ke situs sosial untuk memberi tahu mesin pencari tentang perubahan blog.

4.Lakukan penggantian pada waktu libur

Pada hari libur nasional di Indonesia, biasanya trafik blog menurun. Di saat inilah kesempatan untuk mengganti template sehingga pengunjung tidak kebingungan membuka blog akibat perubahan berlangsung disana sini. 

Atau, penggantian template tepat juga dilakukan tengah malam karena diperkirakan pengunjung sudah mulai berkurang.


5.Periksa link yang rusak

Yang tak kalah penting dilakukan adalah memeriksa apakah ada link yang rusak (broken link) melalui tools yang ada. Kemungkinan ada link yang tidak berfungsi ketika mengganti template blog.

Jika sudah dilakukan langkah-langkah tersebut di atas, besar kemungkinannya penggantian template tidak berpengaruh terhadap trafik pengunjung

Hal ini sudah dibuktikan sendiri pada blog pendidikan dan pendidikan blog ini.***