5 Cara dan Langkah Menulis Artikel untuk Guru
November 18, 2017
5 Cara dan langkah menulis artikel untuk guru - Terbukti
memang, menulis itu pekerjaan yang gampang-susah. Sebagian orang berpendapat
bahwa menulis itu sangat mudah. Tentu saja bagi mereka yang
sudah terampil menulis. Sering menulis dan ditampilkan di media cetak maupun
internet. Sehingga menulis menjadi kebutuhan dan ‘makanan’ keseharian mereka.
Bagaimana dengan guru? Guru yang sudah terampil,
apakah itu menulis artikel, karangan ilmiah maupun makalah tentang pendidikan dan budaya, bukan lagi sesuatu yang rumit.
Apalagi tulisan yang dibuat
berkaitan dengan tugas sehari-hari sehingga topik pembahasan benar-benar telah
dikuasai oleh guru.
Namun sebagian lagi
menganggap bahwa menulis itu sebagai pekerjaan yang berat. Bahkan lebih berat
dari pekerjaan mengangkat beban sekalipun.
Menggerakkan pena ke kertas
tulis, atau mengetikkan jari ke keyboard PC, terasa lebih berat ketimbang
mendorong meja.
Padahal sudah banyak ide
bersarang di kepala, banyak hal yang ingin dituangkan menjadi sebuah tulisan.
Akhirnya semua itu terbang melayang bagai burung lepas dari sangkar. Hilang
entah kemana.
Kondisi seperti itu juga terjadi pada sebagian guru, termasuk admin blog matra pendidikan ini. Menulis menjadi pekerjaan yang tidak gampang namun juga tidak terlalu sulit, alias gampang susah.
Sekadar berbagi kepada
rekan guru, tak ada salahnya pada kesempatan dikemukakan beberapa cara maupun langkah dalam nenulis artikel. Coba kita telaah bersama cara berikut ini.
Baca : Cara Berlatih Menulis Artikel
1.Tulis dan pendam
Apa yang terasa ingin
ditulis segera tulis sesegera mungkin. Jangan terlalu banyak memikirkan aturan
dan tata cara menulis yang benar.Jika sudah selesai menulis dan sudah kering
ide menulis, silahkan berhenti menulis.
Simpan hasil tulisan.
Lakukan cara ini setiap ada keinginan untuk menulis.
2.Seleksi tulisan yang hendak dikembangkan
Ketika muncul keinginan
untuk melanjutkan tulisan yang sudah pernah ditulis, coba seleksi konsep
tulisan yang telah ditulis tersebut. Pilih konsep tulisan yang menarik dan sesuai
dengan ide yang sedang muncul di pikiran saat itu.
3.Susun kerangka tulisan
Ini terbalik dari prosedur
penulisan sebuah karya tulis. Setelah terkumpul beberapa paragraf, susun
kerangka tulisan menjadi poin-poin penting. Misalnya, kita telah menulis beberapa
paragraf tentang cara mengajar yang menyenangkan.
Maka poin-poin kerangka
yang perlu disusun antara lain: tentang apa tugas guru, metode mengajar yang
cocok, cara yang dilakukan agar mengajar menyenangkan siswa, dan penutup.
4.Menulis ulang
Menulis ulang konsep
artikel berarti menyusun paragraf menjadi lebih baik. Misalnya, tulisan dimulai
dari hal yang umum ke hal yang khusus. Mulai dari definisi atau pengertian.
Kemudian menguraikan
menjadi poin-poin terinci sampai pada bagian penutup tulisan.
5.Tahap pengeditan
Mungkin tahap ini
memerlukan waktu cukup. Yang diedit adalah kalimat yang dirasa janggal atau
tidak enak menurut hati. Kemudian ejaan dan cara penulisan kata. Mungkin juga
letak paragraf kalimat yang perlu diatur.
Jika mungkin, mintalah
rekan kerja untuk membaca atau mengoreksi tulisan kita. Meskipun belum bisa
juga menulis, diyakini rekan kerja itu bisa mengoreksi isi tulisan dan
memberikan masukan.
Baca juga : 5 Manfaat Menulis Kreatif Bagi Guru
Bagiamana pun, menulis itu
sebuah proses kreatif yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Jadi, perlu
berlatih terus menerus dan sabar dalam menghadapi hambatan dan kendala dalam menulis kreatif. Semoga sukses.***