Ciri Khas Peristiwa Akhir Tahun Pelajaran di Sekolah
Mei 25, 2016
Ciri khas peristiwa akhir
tahun pelajaran di sekolah – Proses pendidikan berlangsung
seumur hidup. Begitu pula proses pendidikan di lembaga sekolah. Berlangsung secara
berkesinambungan dan berulang setiap tahun pelajaran.
PPDB salah satu ciri khas akhir tahun pelajaran (Matrapendidikan.id)
Kadang-kadang proses dalam lembaga pendidikan, khususnya lembaga sekolah terasa monoton. Kenapa tidak? Dari semester ke semester, dari tahun ke tahun, proses berlangsung itu ke itu saja.
Hanya saja, yang tidak monoton adalah objek sekaligus subjek pendidikan itu sendiri. Setiap tahun akan ada siswa yang masuk sekolah itu sekaligus akan ada yang meninggalkan sekolah itu.
Apa
yang menjadi ciri khas peristiwa akhir tahun pelajaran di suatu sekolah? Inilah
paparannya.
1.Pelaksanaan Ujian Akhir sekolah
Ujian Akhir Semester (UAS) diawali dengan persiapan dan itu memerlukan waktu panjang.
Persiapan UAS sudah dimulai di awal semester genap. Mulai dari program sosialisasi,
penyusunan program sukses UAS, tryout
(uji coba) sampai pelaksanaannya.
Bagi
guru yang mengajar di kelas terakhir setiap jenjang pendidikan, pikiran dan
tenaganya sudah terfokus untuk menyiapkan materi UAS. Siswa mulai berjibaku
dengan latihan dan contoh soal UAS.
Membahas materi sesuai kisi-kisi UAS.
Sementara materi pelajaran di semester terakhir dimapatkan. Artinya, diberikan
kepada siswa pada semester sebelumnya.
Persiapan
menghadapi UAS juga diwarnai dengan kegiatan ujian uji coba (tryout).
Kadang-kadang siswa kelas terakhir bersekolah hanya untuk menghadapi ujian.
2.Ujian kenaikan kelas
Ujian naik kelas berlaku bagi siswa selain dari kelas terakhir. Ujian ini tidak
begitu merepotkan karena materi dan soal ujian dibuat tim. Pembelajaran di
kelas berlangsung normal.
Bagi siswa, proses ujian kenaikan kelas cukup mendebarkan. Siswa kebanyakan menyangka kalau naik kelas atau tidak hanya ditentukan oleh ujian kenaikan kelas atau ujian semester genap.
3.Penerimaan peserta didik baru
Nah,
setelah pelaksanaan UN dan ujian kenaikan kelas, kesibukan berlanjut ke
penerimaan siswa baru. Promosi sekolah berkaitan dengan penerimaan siswa baru dibuat semenarik mungkin.
Kenapa?
Ini
berkaitan dengan kelanjutan sekolah masing-masing. Jika sekolah kekurangan
murid akan menjadi ‘ancaman’ bagi guru. Rombongan belajar menjadi berkurang dan
berujung pada kekurangan jam mengajar guru.
Bagi
sekolah penerima bos, jatah sekolah menerima anggaran dana bos juga ditentukan
oleh murid baru. Jika berkurang murid di sekolah berdampak berkurangnya penerimaan dana bos untuk sekolah
bersangkutan.
Itulah
peristiwa khas yang terjadi di sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran.***