Mengutip Semangat Kebangkitan Nasional 1908

Mengutip semangat kebangkitan nasional 1908Tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan Nasional (Harkitnas) setiap tahun. Peringatan Harkitnas tidak hanya sekadar seremonial belaka. Lebih dari itu adalah menerapkan semangat kebangkitan nasional dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang.

Momentum Harkitnas yang ke 108 ini pembelajaran berharga bagi bangsa Indonesia untuk mengenang kembali bagaimana semangat perjuangan bangsa Indonesia tempoe doeloe untuk mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan pembangunan.

Semangat Budi Oetomo

Kebangkitan nasional ditandai dengan lahirnya organisai Budi Oetomo 20 Mei 1908 oleh dr.Wahidin Soedirohoesodo dan dr.Soetomo. 

Organisasi sosial intelektual ini menyatukan semangat persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.


Cita-cita untuk mewujudkan kemerdekaan akhirnya terwujud tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini menjadi bukti bahwa kemerdekaan suatu bangsa diwujudkan dengan persatuan dan kesatuan bangsa itu sendiri.

Semangat kebangkitan bangsa itu ternyata masih menyala-nyala manakala bangsa Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Setelah berhasil mempertahankan kemerdekaan, pekerjaan bangsa Indonesia belum selesai. Tugas selanjutnya adalah mengisi kemerdekaan itu sendiri dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Semangat mengisi kemerdekaan

Setelah mewujudkan kemerdekaan dan mempertahankannya, semangat bangsa Indonesia yang tak kalah pentingnya adalah mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang termasuk sektor pendidikan.

Persatuan dan kesatuan bangsa harus lebih diutamakan dalam membangun bangsa Indonesia. 

Organisasi sosial maupun politik dalam mengisi pembangunan hendaklah mengutamakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana dicanangkan dalam organisasi Budi Oetomo.

Semangat kebangkitan nasional Budi Utomo untuk memperjuangkan terwujudnya kemerdekaan patut kita kutip sampai sekarang. 

Semangat itu kita wujudkan dalam bentuk kerja nyata, mandiri dan berkarakter.

Bekerja secara nyata, tidak hanya mengutamakan kerja keras namun lebih berorientasi pada kerja cerdas. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut suatu bangka untuk lebih cerdas dan mandiri. Namun tidak melupakan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia sendiri.

Semua itu bertujuan untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam prinsip keadilan.

Bagi peserta didik, semangat kebangkitan bangsa dapat dikutip dan diterapkan dalam aktivitas belajar di sekolah. Siswa rajin belajar, mengisi otak dengan berbagai ilmu pengetahuan. 

Mengubah sikap dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Melatih keterampilan dan kecakapan hidup.

Guru sebagai pendidik profesional melandasi kerja dan kinerja dengan mengutip semangat kebangkitan bangsa. Bersemangat dan bergairah menjalani tugas sehari-hari untuk mencerdaskan anak bangsa. 

Mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin masa depan yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel