Siswa Susah Diatur Ketika Belajar? Kenali 8 Penyebabnya
Juni 24, 2018
Siswa susah diatur ketika belajar? Kenali 8 penyebabnya – Semua guru
mengalami, atau paling tidak pernah mengalami suasana mengajar yang kurang
menyenangkan. Suasana
pembelajaran kurang terkendali karena semua siswa sulit diatur. Akibatnya target pembelajaran tidak tercapai karena guru banyak menghabiskan waktu untuk mengatur dan menasehati siswa.
Siswa sering menunjukkan perilaku menyimpang dalam belajar. Akibatnya proses pembelajaran terganggu.
Suasana belajar di ruang kelas menjadi tidak kondusif. Tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Akhirnya guru kehabisan tenaga atau merasa kelelahan setelah meninggalkan kelas tersebut.
Apa penyebab siswa susah
diatur dalam pembelajaran? Berikut identifikasi 8 penyebab siswa tidak mudah
diatur dalam belajar.
1.Siswa belum siap belajar
Ketika masuk kelas,
guru langsung memulai kegiatan mengajar. Pada saat itu siswa belum siap untuk belajar.
Apalagi, guru
masuk ke suatu kelas melanjutkan jam pelajaran sebelumnya dengan guru
lain.
Kondisi siswa sering tidak siap karena di antara mereka ada yang meninggalkan kelas, mengerjakan tugas, asyik ngobrol, bergurau dan lain sebagainya.
2.Rendahnya kemauan belajar siswa
Guru akan mengalami
kesulitan mengatur siswa jika dalam satu kelas diisi oleh siswa yang berkemauan
belajar rendah.
Mungkin kondisi ini sulit dihindari. Pembagian kelas
siswa di awal tahun pelajaran bukan berdasar kemauan belajar melainkan hasil belajar yang tercantum di buku rapor.
3.Kapasitas ruang kelas
Kelas yang diisi
banyak siswa akan menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran.
Akan
menyulitkan guru mengelola siswa dalam ruang kelas yang padat siswa. Idealnya
dalam satu ruang kelas diisi oleh 20 sampai 25 siswa.
4.Lemahnya disiplin belajar
Ketika guru memulai
pelajaran, masih ada siswa yang minta izin meninggalkan kelas. Atau masih ada
siswa yang terlambat masuk. Kejadian ini dapat memicu berkurangnya disiplin
belajar siswa.
5.Kebiasaan guru ketika mengajar
Kadang-kadang
kebiasaan guru ketika mengajar telah menyebabkan siswa sulit diatur.
Misalnya,
guru terlalu banyak duduk ketika menerangkan materi pelajaran. Siswa paling depan sering
mendapat sorotan dan perhatian.
Namun siswa bagian
belakang kadang-kadang luput dari perhatian guru. Akibatnya tidak semua siswa
yang dapat dikuasai oleh siswa.
Guru yang banyak duduk ketika mengajar, itu boleh-boleh saja. Asal guru mampu menguasai seisi ruangan kelas dengan baik.
Cukup banyak guru yang sering duduk ketika menerangkan pelajaran namun mampu menguasai siswa dengan baik di ruang kelas.
6.Posisi guru saat menulis di papan tulis
Sering guru berada
pada posisi salah ketika mengajar. Guru membelakangi
penuh kepada siswa ketika menulis sesuatu di papan tulis.
Kondisi ini memberi
kesempatan kepada siswa untuk berbuat sesuatu yang mengganggu ketertiban kelas.
Misalnya, ngobrol atau mengganggu teman sebelah.
7.Perhatian guru tidak merata
Tanpa disadari guru
cenderung memperhatikan kelompok siswa tertentu ketika mengajar. Misalnya
kelompok siswa yang aktif belajar.
Sementara siswa lainnya luput dari perhatian
guru sehingga berpotensi menimbulkan perilaku siswa menyimpang dalam belajar.
8.Gaya mengajar monoton
Gaya mengajar setiap guru tidak sama.
Masing-masing guru memiliki ciri khas tersendiri dalam mengajar. Namun gaya
mengajar yang monoton cenderung membuat siswa bosan.
Begitu pula cara mengajar
yang kaku alias kurang variasi suasana dan kondisi belajar.
Berdasarkan bahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan guru mengatur siswa disebabkan oleh
faktor siswa, lingkungan fisik kelas dan faktor internal guru itu sendiri.***