Strategi Agar Siswa Patuhi Aturan Belajar
Desember 30, 2016
Strategi agar siswa patuhi aturan
belajar - Proses pembelajaran di ruang kelas tidak selalu
berjalan lancar sebagaimana mestinya. Banyak kendala atau hambatan yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung.
Pada umumnya masalah pembelajaran berawal dari lemahnya penegakan aturan belajar di ruang kelas.
Siswa tidak mematuhi aturan belajar dengan guru. Di pihak lain, guru mengalami kesulitan dalam menegakkan disiplin belajar.
Aba-aba dalam belajar berupa peringatan, suruhan dan larangan guru tidak dipedulikan oleh siswa.
Seperti sudah diketahui, pengelolaan kelas menjadi kunci utama kelancaran proses pembelajaran di ruang kelas.
Guru harus mampu mengkondisikan siswa untuk mematuhi aturan belajar, dari awal sampai berakhirnya proses pembelajaran.
Perilaku
menyimpang yang ditunjukkan siswa akan mengganggu aktivitas belajar. Kadang-kadang
guru merasa kesulitan dalam mengendalikan suasana belajar yang tidak kondusif.
Aba-aba yang diberikan guru tidak dipedulikan siswa. Siswa enggan mematuhi aturan belajar.
Inilah
masalah yang cukup pelik disamping masalah lainnya dalam pembelajaran. Siswa
tidak mematuhi peraturan belajar yang ditetapkan oleh guru. Mengapa demikian?
Berikut akan dianalisa beberapa penyebabnya sekaligus alternatif solusinya.
1.Suara guru memberi aba-aba
Guru
memiliki suara dengan ciri khas tersendiri. Ada yang terdengar seperti geledek,
keras, namun ada pula yang lembut.
Kadang-kadang suara lembut guru dikalahkan
oleh suara dua atau tiga suara siswa yang sedang berbicara saat menerangkan
pelajaran.
Bertolak
pada filosofi pengaruh suara seseorang, maka guru perlu memanfaatkan kondisi
ini dengan baik.
Suara guru dalam mengajar mempengaruhi kepatuhan siswa.
Artinya,
dalam memberi aba-aba, peringatan, perintah atau larangan harus jelas, tegas,
ber-intonasi dan terdengar berwibawa.
2.Cara guru mengendalikan siswa
Mengendalikan
suasana belajar di kelas perlu cara-cara tersendiri. Setiap guru akan memiliki
cara berbeda satu sama lain.
Namun demikian yang lebih penting adalah bagaimana
cara memanfaatkan anggota tubuh untuk mengendalikan siswa.
Guru
dapat memanfaatkan gerak-gerik anggota
tubuh, seperti; gerak tangan, mimik muka saat berbicara untuk mengendalikan
suasana belajar siswa.
Cara
ini cukup ampuh dalam mendorong siswa agar mematuhi aturan belajar siswa.
Menutup peluang dan kesempatan siswa melakukan perilaku menyimpang.
3.Pandangan mata guru
Padangan
guru harus dapat ‘menyapu’ seisi ruangan kelas. Mulai dari sisi kiri dan kanan
bagian depan ruang kelas. Sampai ke pojok kiri dan kanan bagian belakang kelas.
Tak
seorang pun siswa yang lepas dari pantauan guru. Jika ada siswa yang melakukan
perilaku menyimpang akan mudah terpantau dan segera memperhatikannya.
Pemicu
kegaduhan di kelas sering berawal dari pandangan guru ketika mengajar.
Kadang-kadang guru hanya terfokus pada satu sisi, atau kelompok siswa tertentu.
Sementara
siswa lain merasa luput dari perhatian. Sebaliknya guru perlu mengedarkan
pandangan ke semua siswa secara bergantian.
4.Kharisma guru
Kharisma
seseorang sangat menentukan untuk mempengaruhi orang lain dalam sebuah
komunikasi. Begitu pula dalam hal mengajar siswa di dalam kelas.
Kepatuhan
siswa terhadap suruhan maupun larangan guru juga dipengaruhi oleh aspek karisma
seorang guru.
Memang, kharisma ini tidak dapat dibuat-buat atau direkayasa. Kharisma
seorang guru akan lahir sendiri melalui kebiasaan-kebiasaan unik dan menarik
dilakukan guru ketika mengajar.***