Tips Ciptakan Nuansa Religius di Lingkungan Keluarga
Mei 27, 2016
Tips ciptakan nuansa religius di
rumah – Menciptakan nuansa religius di rumah tangga
menjadi langkah awal yang baik bagi pendidikan karakter anak. Permasalahan
melorotnya nilai-nilai karakter pada anak justru diantisipasi sejak awal di
rumah tangga. Artinya, bekal pendidikan
karakter tidak hanya diserahkan pada lembaga pendidikan formal.
Tepat dikatakan kalau rumah tangga adalah basis utama pendidikan karakter. Anak dilahirkan dan dibesarkan di rumah tangga sebelum mereka memasuki lembaga sekolah.
Oleh sebab itu orangtua perlu memberi bekal memadai nilai-nilai-nilai karakter yang baik.
Salah
satu langkah strategis dilakukan para orangtua adalah menciptakan nuansa
religius di rumah tangga. Berikut butir-butir penting dalam upaya ciptakan
nuansa religius di lingkungan keluarga.
1.Budaya salam
Nuansa
religius yang perlu ditanamkan di rumah tangga adalah budaya mengucapkan salam.
Setiap anggota keluarga yang meninggalkan rumah atau kembali ke rumah harus
mengucapkan salam.
Anak didorong untuk bersalaman dengan kedua orangtua sebelum
meninggalkan rumah dan kembali ke rumah.
2.Shalat dan berdoa
Anak
usia 7 tahun sudah wajib mendirikan shalat 5 waktu sehari semalam. Jika usia di
bawah itu, shalat menjadi ajang latihan sebelum mereka memasuki ambang
kewajiban untuk shalat.
Semua
anggota keluarga harus mendirikan shalat, dan lebih baik tentunya shalat
berjamaah. Mau atau tidak, kedua orangtua anak harus mendirikan shalat jika
mengajak anak untuk mendirikan shalat.
Namun
tak kalah penting adalah berdoa seusai shalat. Anak jangan langsung berdiri dan
pergi sehabis mengucapkan salam. Doa akan memberi kekuatan bathin luar biasa
terhadap anak.
Untuk
mendorong anak mendirikan shalat, ada baiknya
disediakan ruangan khusus tempat shalat. Tak perlu berukuran besar. Di ruang khusus itu tersedia mukena dan kain
sarung. Kemudian dilengkapi dengan kitab suci al Qur’an.
3.Membaca al qur’an
Al
Qur’an tidak hanya dijadikan pajangan di tempat shalat. Setiap anggota keluarga
perlu membaca al Qur’an.
Minimal setiap selesai shalat magrib. Jadi, sebelum membaca
buku pelajaran, anak telah membaca al Qur’an terlebih dulu.
Tiga
tips di atas kiranya cukup ampuh dalam membentuk nilai-nilai karakter pada
anak. Anak yang terbiasa dengan lingkungan religius di rumah tangga cenderung menunjukkan
prestasi belajar yang lebih baik. ***