Inilah 3 Tips Mengajar yang Menyenangkan

Inilah 3 tips mengajar yang menyenangkan – Hampir semua guru mempunyai keinginan agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Kenapa tidak? Pembelajaran akan berjalan lancar sesuai harapan. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perangkat mengajar akan tercapai secara optimal.

Di sisi lain, pembelajaran yang menyenangkan memungkinkan siswa untuk mencapai ketuntasan belajar. Melampaui target kriteria ketuntasan belajar minimal konsep/pokok bahasan/tema materi pelajaran. 

Siswa merasa senang dan betah belajar. Guru merasa bergairah untuk mengajarKondisi ini biasanya terwujud manakala mengajar di kelas yang diunggulkan.

Kelas yang dihuni oleh siswa pilihan. Waktu terasa begitu cepat berlalu. Dua atau tiga jam pelajaran mengajar di kelas unggul serasa hanya satu jam pelajaran saja.

Namun tidak jarang keinginan guru itu sering bertolak belakang dengan kenyataannya. Umumnya terjadi ketika mengajar di kelas non-unggulan.

Rata-rata penghuni kelas berkemampuan rendah, terdiri dari anak-anak yang dianggap bandel.

Disinilah munculnya berbagai persoalan dalam mengajar. Sering pembelajaran terganggu oleh perilaku menyimpang yang ditunjukkan siswa.

Tertutupkah kemungkinan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di kelas non-unggulan ini? Tentu saja tidak demikian. Masih ada siasat atau strategi yang perlu diupayakan oleh setiap guru. Coba simak tips alternatif berikut ini.

1.Metode mengajar dadakan

Guru harus berani mengutak-atik di tengah jalan segala rancangan pembelajaran yang tertera dalam buku perangkat mengajar. Artinya, jangan terpaku pada program yang telah tersusun.

Lakukan tindakan pembelajaran sesuai dinamika kelas yang terjadi. Terapkan metode mengajar yang patut dilakukan setelah melihat kelakuan siswa. Metode ini bersifat okasional atau dadakan. 

Bisa juga dengan menyajikan blanko TTS Pelajaran di papan tulis. Anak biasanya akan terpancing untuk memperhatikan kotak-kotak teka-teki silang yang dibuat guru beserta pertanyaan yang tersusun rapi.

2.Mengaktifkan siswa

Mengaktifkan siswa maksudnya melibatkan siswa secara langsung dalam setiap aktivitas pembelajaran. Menunjuk siswa yang dianggap paling nakal untuk menghapus papan tulis pun sudah sangat berarti dalam mencegah perilaku siswa yang menyimpang di dalam kelas.

Apalagi menjadikannya sebagai model dalam kegiatan pembelajaran. Memperagakan materi pelajaran.

Intinya, keterlibatan fisik dan psikis setiap siswa dalam belajar sangat berarti dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan.

3.Sikap dan gaya mengajar lebih santai

Menghadapi murid berkemampuan rata-rata ke bawah dan agak nakal, lebih efektif dengan sikap dan gaya mengajar lebih santai, lancar dan diselingi humor yang segar.

Anak-anak kurang suka dijejali dengan banyak materi, atau materi pelajaran yang dianggap berat.

Siswa biasanya terpaku dengan cara dan gaya bahasa yang digunakan guru dalam mengajar. Misalnya, menggunakan bahasa prokem atau bahasa gaul yang sedang digemari anak.

Gaya bahasa seperti ini menunjukkan cara dan gaya bahasa santai sebagai salah satu siasat menghadapi siswa di kelas non unggulan.

Humor yang segar tidak bisa dibuat-buat oleh guru. Guru yang memiliki naluri homor (sense of humor) akan menampilkan sikap dan gaya yang atraktif dan alami dalam mengajar.

Tiga tips di atas sudah cukup berarti dalam menicptakan suasana mengajar yang menyenangkan.

Diyakini pula, setiap guru memiliki kreativitas masing-masing dalam mewujudkan pembelajaran menyenangkan. 

Setiap guru pasti punya tips sendiri-sendiri untuk mengatasi masalah yang muncul dalam pembelajaran. Namun tujuannya sama, menciptakan suasana mengajar yang menyenangkan guru sendiri maupun siswanya.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel