Inilah 3 Tips Mengajar yang Menyenangkan
Oktober 30, 2016
Inilah 3 tips mengajar yang menyenangkan – Hampir semua guru
mempunyai keinginan agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Kenapa tidak? Pembelajaran akan berjalan lancar sesuai harapan. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perangkat mengajar akan tercapai secara optimal.
Di sisi lain, pembelajaran yang menyenangkan memungkinkan siswa untuk mencapai ketuntasan belajar. Melampaui target kriteria ketuntasan belajar minimal konsep/pokok bahasan/tema materi pelajaran.
Siswa merasa senang dan betah belajar. Guru merasa bergairah untuk mengajar. Kondisi ini biasanya terwujud manakala mengajar di kelas yang diunggulkan.
Kelas yang dihuni oleh siswa pilihan. Waktu terasa begitu cepat berlalu. Dua atau tiga jam pelajaran mengajar di kelas unggul serasa hanya satu jam pelajaran saja.
Namun tidak jarang
keinginan guru itu sering bertolak belakang dengan kenyataannya. Umumnya
terjadi ketika mengajar di kelas non-unggulan.
Rata-rata penghuni kelas
berkemampuan rendah, terdiri dari anak-anak yang dianggap bandel.
Disinilah munculnya
berbagai persoalan dalam mengajar. Sering pembelajaran terganggu oleh perilaku
menyimpang yang ditunjukkan siswa.
Tertutupkah kemungkinan
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di kelas non-unggulan ini?
Tentu saja tidak demikian. Masih ada siasat atau strategi yang perlu
diupayakan oleh setiap guru. Coba simak tips alternatif berikut ini.
1.Metode mengajar dadakan
Guru harus berani
mengutak-atik di tengah jalan segala rancangan pembelajaran yang tertera dalam
buku perangkat mengajar. Artinya, jangan terpaku pada program yang telah
tersusun.
Lakukan tindakan
pembelajaran sesuai dinamika kelas yang terjadi. Terapkan metode mengajar yang
patut dilakukan setelah melihat kelakuan siswa. Metode ini bersifat okasional
atau dadakan.
Bisa juga dengan menyajikan blanko TTS Pelajaran di papan tulis.
Anak biasanya akan terpancing untuk memperhatikan kotak-kotak teka-teki silang
yang dibuat guru beserta pertanyaan yang tersusun rapi.
2.Mengaktifkan siswa
Mengaktifkan siswa maksudnya
melibatkan siswa secara langsung dalam setiap aktivitas pembelajaran. Menunjuk
siswa yang dianggap paling nakal untuk menghapus papan tulis pun sudah sangat
berarti dalam mencegah perilaku siswa yang menyimpang di dalam kelas.
Apalagi menjadikannya
sebagai model dalam kegiatan pembelajaran. Memperagakan materi pelajaran.
Intinya, keterlibatan fisik dan psikis setiap siswa dalam belajar sangat
berarti dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan.
3.Sikap dan gaya mengajar lebih santai
Menghadapi murid
berkemampuan rata-rata ke bawah dan agak nakal, lebih efektif dengan sikap dan
gaya mengajar lebih santai, lancar dan diselingi humor yang segar.
Anak-anak kurang suka dijejali dengan banyak materi, atau materi pelajaran yang
dianggap berat.
Siswa biasanya terpaku
dengan cara dan gaya bahasa yang digunakan guru dalam mengajar. Misalnya,
menggunakan bahasa prokem atau bahasa gaul yang
sedang digemari anak.
Gaya bahasa seperti ini
menunjukkan cara dan gaya bahasa santai sebagai salah satu siasat menghadapi
siswa di kelas non unggulan.
Humor yang segar tidak bisa
dibuat-buat oleh guru. Guru yang memiliki naluri homor (sense of humor)
akan menampilkan sikap dan gaya yang atraktif dan alami dalam mengajar.
Tiga tips di atas sudah
cukup berarti dalam menicptakan suasana mengajar yang menyenangkan.
Diyakini
pula, setiap guru memiliki kreativitas masing-masing dalam mewujudkan
pembelajaran menyenangkan.
Setiap guru pasti punya tips sendiri-sendiri untuk
mengatasi masalah yang muncul dalam pembelajaran. Namun tujuannya sama,
menciptakan suasana mengajar yang menyenangkan guru sendiri maupun siswanya.***