3 Manfaat Berpuasa dalam Matra Sosial
Juni 03, 2017
3 Manfaat berpuasa dalam matra sosial – Secara global, berpuasa berarti menahan rasa
lapar dan haus dengan sengaja karena Allah SWT. Rasa
lapar dan haus yang ditahan karena ada niat khusus dalam rangka beribadah
kepada Allah SWT. Pada bulan Ramadhan berpredikat sebagai ibadah wajib. Setiap
orang mukmin dipanggil untuk melaksanakan puasa dengan tujuan mencapai derajat
taqwa.
Karena termasuk ibadah maka berpuasa pasti mendatangkan manfaat bagi orang yang melaknakan puasa tersebut. Tidak hanya manfaat terhadap kesehatan tubuh dan organ tubuh melainkan juga bermanfaat dalam matra sosial.
Manfaat
berpuasa dalam dimensi sosial antara lain:
1.Menanamkan nilai kebersamaan
Puasa
Ramadhan diwajibkan kepada orang-orang yang beriman. Orang yang melaksanakan
segala perintah dan menghentikan semua larangan-Nya. Orang muslim yang beriman
akan merasakan bagaimana lapar dan haus.
Tidak
pandang kaya atau miskin, fakir atau miskin, berpangkat atau tidak, pemulung,
pejabat, dan lain sebagainya. Nilai ibadah puasa yang diperoleh tergantung pada
niat dan keikhlasan menjalankan ibadah puasa.
2.Menyempatkan diri berbuat kebaikan
Orang
berpuasa dianjurkan berbuat baik kepada sesama yang diwujudkan dengan saling
memberi dan menerima. Yang mampu bersedekah kepada yang kurang mampu dengan ikhlas.
Yang menerima sedekah menerimanya dengan penuh rasa syukur. Mendoakan orang
tersebut murah riskinya.
Orang
yang berkelebihan mendapat riski dari Allah berkesempatan baik untuk
membagi-bagikan riskinya kepada orang yang membutuhkan. Itu pertanda riski yang
berlimpah diberikan Allah digunakan dijalan Allah sehingga menjadi berkah.
3.Membentuk karakter sosial empati
Puasa
akan membentuk pribadi yang memiliki rasa sosial dan empati. Kenapa tidak?
Aturan berpuasa berlaku sama untuk setiap orang beriman. Tidak pandang kaya dan
miskin.
Bagi
orang yang mampu dan berkecukupan. Sering menikmati makanan dan minuman yang
nikmat. Saatnya berpuasa adalah saat-saat yang mengingatkan pada orang yang
fakir dan miskin.
Beginilah
rasanya menahan lapar dan haus sebagaimana sering dialami oleh fakir dan
miskin. Perasaan ini akan menumbuhkan rasa empati yang dalam sehingga
menimbulkan kepedulian sosial.
Ketika
hidup berkecukupan dan mewah, ingat pula orang lain yang serba berkekurangan
dalam hidup. Tunjukan kepedulian secara nyata dalam kehidupan sehari-hari
dengan berbagi riski kepada orang lain.
Orang-orang
demikian akan mengutip buah manis puasa ramadhan
dan membuat hidup bahagia dan bermakna. Sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi orang lain. Insyaallah.***