Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Juni 19, 2016
Pendekatan
saintifik dalam pembelajaran – Pendekatan saintifik identik dengan kurikulum
2013. Kenapa demikian? Kurikulum
yang lazim disebut kurtilas atau K-13 ini
menghendaki pendekatan saintifik dalam pembelajaran di sekolah dasar maupun
sekolah menengah. Apa itu pendekatan saintifik?
Pada hakikatnya pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah dalam pembelajaran. Seperti diketahui, pembelajaran merupakan proses belajar dan mengajar yang ditujukan pada pencapaian sejumlah kemampuan pada peserta didik.
Dengan
demikian kerangka ilmiah pembelajaran mirip dengan proses atau langkah ilmiah
yang disebut metode ilmiah.
Maka dapat dikatakan kalau pendekatan saintifik
adalah adopsi metode ilmiah yang dikembangkan dalam pembelajaran.
Pernyataan
tersebut sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 81 butir (A) dimana ada lima
kerangka ilmiah yang diterapkan dalam setiap pembelajaran.
Kelima kerangka
ilmiah tersebut adalah proses mengamati, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan
dan mengolah informasi serta mengkomunikasikan.
Proses
pengamatan oleh peserta didik dalam pembelajaran ditujukan pada kegiatan
mengamati fenomena maupun peristiwa sosial, budaya, alam dan lingkungan
sekitarnya.
Hasil
pengamatan siswa akan menimbulkan sesuatu yang menjadi pertanyaan seperti apa,
kenapa dan bagaimana.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ditanyakan dilakukan
upaya pengumpulan sejumlah informasi. Baik melalui buku sumber belajar maupun ahli
atau pakar yang menguasai permasalahan tersebut.
Dalam
mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran IPA, pengumpulan informasi atau
pembuktian sesuatu dilakukan melalui kegiatan eksperimen.
Hasil dari proses
pengumpulan informasi atau eksperimen diperoleh kesimpulan atas jawaban masalah
yang dipertanyakan siswa.
Kesimpulan
perolehan siswa kemudian dikomunikasikan melalui forum diskusi kelas yang ada. Itulah uraian ringkas apa dan bagaimana proses
pendekatan saintifik yang dikembangkan dalam pembelajaran menurut kurikulum
2013.***