Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran – Pendekatan saintifik identik dengan kurikulum 2013. Kenapa demikian? Kurikulum yang lazim disebut kurtilas atau K-13 ini menghendaki pendekatan saintifik dalam pembelajaran di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Apa itu pendekatan saintifik?

Pada hakikatnya pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah dalam pembelajaran. Seperti diketahui, pembelajaran merupakan proses belajar dan mengajar yang ditujukan pada pencapaian sejumlah kemampuan pada peserta didik.

Dengan demikian kerangka ilmiah pembelajaran mirip dengan proses atau langkah ilmiah yang disebut metode ilmiah. 

Maka dapat dikatakan kalau pendekatan saintifik adalah adopsi metode ilmiah yang dikembangkan dalam pembelajaran.

Pernyataan tersebut sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 81 butir (A) dimana ada lima kerangka ilmiah yang diterapkan dalam setiap pembelajaran. 

Kelima kerangka ilmiah tersebut adalah proses mengamati, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan dan mengolah informasi serta mengkomunikasikan.

Proses pengamatan oleh peserta didik dalam pembelajaran ditujukan pada kegiatan mengamati fenomena maupun peristiwa sosial, budaya, alam dan lingkungan sekitarnya. 

Hasil pengamatan siswa akan menimbulkan sesuatu yang menjadi pertanyaan seperti apa, kenapa dan bagaimana. 

Untuk menyelesaikan permasalahan yang ditanyakan dilakukan upaya pengumpulan sejumlah informasi. Baik melalui buku sumber belajar maupun ahli atau pakar yang menguasai permasalahan tersebut.

Dalam mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran IPA, pengumpulan informasi atau pembuktian sesuatu dilakukan melalui kegiatan eksperimen. 

Hasil dari proses pengumpulan informasi atau eksperimen diperoleh kesimpulan atas jawaban masalah yang dipertanyakan siswa.

Kesimpulan perolehan siswa kemudian dikomunikasikan melalui forum diskusi kelas yang ada. Itulah uraian ringkas apa dan bagaimana proses pendekatan saintifik yang dikembangkan dalam pembelajaran menurut kurikulum 2013.***