Menguji Sifat Bayangan Cermin Datar
Agustus 27, 2016
Menguji sifat bayangan cermin
datar – Secara teori dikemukakan bahwa cermin datar
akan membentuk 4 macam sifat bayangan. Konsep ini dipelajari pada mata
pelajaran IPA di kelas VIII Semester Genap SMP/Sederajat.
Keempat sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin datar adalah:
(1) jarak benda (so) sama dengan jarak bayangan (si), (2) tinggi benda (ho) atau ukuran benda sama dengan tinggi bayangan (hi),
(3) tertukar antara sisi kiri dengan sisi kanan benda, dan
(d) bayangan bersifat semu (maya/virtual).
Bayangan semu tidak dapat ditangkap dengan layar. Oleh sebab itu bayangan semu dilukiskan/digambarkan dengan garis putus-putus (---à---).
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin datar akan diuji kembali melalui praktikum mandiri sederhana.
Namun demikian dapat pula dilakukan oleh siswa dalam kelompok praktik mata pelajaran IPA di kelas atau ruang laboratorium.
#Istilah kaca dan cermin
Antara
istilah kaca dan cermin, nyaris dianggap sama pengertiannya oleh sebagian orang.
Padahal, kedua istilah pada benda tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Kadang-kadang
dibaca dengan ‘kaca’ namun di saat lain disebut pula dengan ‘cermin’.
Apa
beda kaca dengan cermin? Kaca adalah benda bening yang tembus cahaya. Sebagai
benda bening, kaca meneruskan semua cahaya yang datang ke permukaannya.
Contoh
kaca antara lain, kaca jendela rumah, kaca mobil, kaca etalase toko, dll.
Apabila
salah satu permukaan kaca itu dilapisi dengan zat lain, seperti amalgama perak, maka pengertian benda
itu akan berubah menjadi ‘cermin’.
Jadi, cermin adalah benda yang dilapisi
amalgama perak dan pasti memantulkan cahaya yang menerpa permukaannya.
Mengapa
memantulkan cahaya? Cermin tidak dapat ditembus oleh cahaya. Penggunaan cermin,
misalnya pada cermin hias, cermin lemari dan
cermin pemantul yang dipasang pada mini market atau mal.
#Cermin datar
Cermin
datar adalah cermin dengan permukaan bidang pantul berupa bidang datar. Nah,
cermin hias seperti contoh di atas termasuk jenis cermin datar.
Untuk
menguji sifat bayangan pada cermin datar akan diperlukan bahan/benda sederhana
dan langkah-langkah berikut ini.
A.Bahan/benda diperlukan
1.Cermin
hias/cermin datar
2.Paku
panjang 5 cm
3.Kertas
karton tebal
4.Mistar
(rol penggaris)
5.Spidol
B.Cara dan langkah kerja
1.Pasang
cermin hias atau cermin datar di tengah karton tebal
2.Tancapkan
sebuah paku 5 cm di depan cermin pada jarak 20 cm
3.Ambil
penggaris dan spidol. Buat garis lurus dari arah paku menuju permukaan cermin,
selanjutnya garis lurus dari arah paku ke atas garis mendatar dan ke bawah
garis mendatar. Ketiga garis yang dibuat beri tanda panah.
4.Tulis
nama kita atau teman di depan cermin datar misalnya Budi dan Edy, seperti
gambar berikut:
5.Sekarang
coba diperhatikan bayangan paku dan 3
garis bertanda panah yang telah dibuat di depan cermin datar.
6.Bandingkan
jarak dan tinggi benda dengan jarak dan tinggi bayangan. Apakah sama?
7.Bagaimana
posisi bayangan nama Budi dan Edy pada bayangan cermin datar?
8.Jika
anda memotret hasil pengujian, seperti halnya pada pengujian ini. Dipotret oleh pak Hadi Rahim (seorang staf kependidikan), headset ponsel android dipasang pada telinga kanan. Bagaimana posisi bayangan headset gadget pak Hadi tersebut?
C.Analisa pengujian
1.Bersifat semu (maya/virtual)
Kita
akan melihat bayangan paku dan tiga garis lurus dengan posisi ‘seolah-olah’
berada di belakang cermin. Penasaran?
Coba kita lihat ke bagian belakang cermin
datar, apakah memang ada bayangan paku dan ketiga garis lurus yang anda lihat?
Pasti
kita tidak melihat bayangan apa-apa di belakang cermin datar. Berarti bayangan
benda yang dibentuk oleh cermin datar bersifat semu.
Kata ‘semu’ disini
dimaknai dengan ‘seolah-olah’ atau dalam bahasa fisika dikenal dengan istilah
tidak dapat ditangkap dengan layar (jika ditaruh sebuah layar di belakang
cermin).
2.Jarak dan tinggi bayangan benda
Jika
jarak paku misalnya 10 cm dan tinggi paku 5 cm maka jarak dan tinggi
bayangannya juga 10 cm dan 5 cm. Artinya, cermin datar membentuk jarak dan
tinggi bayangan sama dengan jarak dan tinggi benda aslinya. ( so = si
dan ho = hi )
3.Tertukar sisi kiri dengan kanan
Tulisan
kedua nama ternyata berbentuk aneh. Nama BUDI dan EDY pada bayangan bertukar
sisi, sisi kiri dengan kakan dimana pada bayangan terbaca I D U B dan Y D E (huruf D B dan E menghadap ke kiri).
Begitu
pula halnya dengan posisi bayangan headset ponsel Pak Hadi Rahim. Headset ponsel android pak Hadi sebenarnya dipasang di telinga kanan ketika memotert.
Namun pada bayangan cermin datar, posisi telinga dan headset bertukar
sisi-sisi menjadi sebelah kiri.
Pengujian
sifat bayangan cermin seperti di atas dapat pula dilakukan untuk cermin cekung
dan cembung (cermin lengkung). Semoga bermanfaat.***