Strategi dan Cara Ciptakan Pembelajaran yang Kondusif
Agustus 19, 2016
Strategi dan cara ciptakan pembelajaran kondusif – Pembelajaran merupakan proses belajar dan
mengajar yang bersifat dinamis. Dinamika proses ini akan tercipta apabila
berlangsung dalam suasana kondusif. Suasana
kondusif dimaksud adalah situasi dan kondisi yang memungkinkan tercapainya
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Situasi dan kondisi mencakup aspek fisik dan
psikis.
Aspek fisik terdiri dari lingkungan fisik tempat belajar. Sedangkan aspek psikis meliputi kenyamanan dan kesenangan dalam mengikuti proses yang berlangsung.
Berdasarkan dua aspek tersebut, maka cara untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif dapat dilakukan poin berikut ini.
1.Ruang kelas belajar
Ruang belajar merupakan sasaran utama dalam
menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan.
Ruang belajar yang
tertata dengan rapi, bersih dan nyaman akan mendukung pembelajaran yang
kondusif.
Penataan
ruang belajar yang bagus menjadi tugas para wali kelas
bersama siswa di kelas bersangkutan. Dalam meningkatkan penataan ruang kelas,
pihak sekolah sering mengadakan lomba kelas.
Perlombaan antar kelas ini akan
memacu setiap kelas untuk menciptakan ruangan kelas yang rapi, bersih dan
nyaman.
Ruang
kelas belajar yang bagus tidak hanya cukup dengan penataan mobiler seperti meja
dan kursi.
Selain itu perlu dilengkapi dengan berbagai administrasi kelas
seperti struktur kelas, denah tempat duduk, daftar pelajaran, dan lain
sebagainya.
Yang
tak kalah penting dari penciptaan ruang belajar yang menyenangkan adalah
aksesoris dan media gambar pada dinding kelas.
Aksesoris pada dinding kelas tidak
hanya gambar tetapi dapat juga berupa kalimat-kalimat positif yang memicu
semangat belajar siswa.
Meskipun
dinding kelas dilengkapi aksesoris namun tidak memenuhi semua permukaan dinding.
Aksesoris dan media gambar dipasang sewajarnya.
Ini bertujuan agar ruang kelas
tidak terkesan norak dan mengganggu fokus siswa dalam belajar.
2.Suasana belajar dan mengajar
Setelah
penataan ruang belajar menyenangkan, proses belajar dan mengajar ikut menentukan
terciptanya pembelajaran yang kondusif. Proses yang berlangsung di ruang kelas
dalam suasana demokratis dan menggairahkan.
Hal
ini sangat ditentukan cara dan gaya guru ketika
menjalankan pembelajaran. Guru yang simpatik dan demokratis lebih memungkinkan
terciptanya suasana belajar kondusif. Siswa merasa dihargai, bebas dari rasa
takut bersalah ketika bertanya maupun menjawab pertanyaan.
Komunikasi
dalam pembelajaran berlangsung efektif dan menggembirakan. Ini akan mengurangi
peluang terjadinya perilaku menyimpang siswa
selama belajar. Selain itu akan membuat seolah-olah waktu belajar sangat
singkat.
Suasana
belajar dan mengajar yang menyenangkan akan mengantarkan iswa mengalami pembelajaran bermakna. Proses belajar menyenangkan dan
hasil belajar akan dapat dimiliki oleh siswa. Ini tidak selalu dimaknai dengan
perolehan hasil belajar dengan angka selalu tinggi.
3.Lingkungan fisik luar
Kita
dapat membayangkan, ruang kelas belajar sudah tertata dengan bagus. Prose
belajar mengajar berlangsung menyenangkan. Namun kondisi lingkungan di sekitar
kelas tidak nyaman.
Sering
terjadi pada sekolah yang berlokasi di pinggir jalan raya, atau berdekatan
dengan areal pabrik, bengkel, areal peternakan dan lain sebagainya.
Kondisi ini
tidak dapat dielakkan pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar di ruang
kelas.
Tentu
saja pihak sekolah tidak serta merta menyalahkan lingkungan luar tersebut.
Sebaliknya membangun komunikasi yang baik dengan pihak terkait.
Bagaimanapun,
lingkungan sekitar lokasi sekolah memiliki andil besar dalam memajukan kualitas
sekolah.
4.Komunikasi dan hubungan sosial
Pembelajaran
di ruang kelas bersifat interen. Guru berwenang penuh dalam menjalankan
bagaimana proses pembelajaran yang dijalankan.
Namun demikian semua itu
didasarkan atas komunikasi yang baik dan hubungan sosial yang harmonis antara
guru dan siswa.
Kesimpulan
Pembelajaran
yang kondusif di ruang kelas tidak akan tercipta dengan sendirinya. Begitu pula
usaha untuk menciptakan pembelajaran demikian, penuh tantangan dan hambatan.
Namun
demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk menciptakan pembelajaran yang
kondusif setelah melalui berbagai upaya positif yang dilakukan. Itu semua demi proses dan hasil belajar siswa yang lebih baik.***