Fenomena Siswa Sering Berbohong
September 16, 2016
Fenomena siswa sering berbohong
– Masalah siswa berbohong di sekolah bukan lagi hal baru dan aneh bagi guru
maupun orangtua. Memang, dalam keadaan dan kondisi normal siswa jarang
berbohong.
Namun pada waktu tertentu, saat dimana siswa merasa terdesak karena telah melanggar disiplin dan tata tertib sekolah, siswa merasa terpaksa berbohong.
Mencari alasan atau dalih untuk mengelak agar terlepas dari sanksi pelanggaran tata tertib dan disiplin sekolah.
Rumusan tata tertib dan disiplin sekolah diikuti dengan sanksi bagi siswa yang melakukan pelanggaran. Sanksi terhadap pelanggaran dimulai dari sanksi ringan sampai sanksi berat.
Sanksi ringan berupa teguran dan nasehat kepada siswa yang melanggar disiplin sekolah.
Namun sanksi berat dapat berupa pemanggilan orangtua siswa dan dapat berujung dengan sanksi dikeluarkan dari sekolah.
Sanksi pemanggilan orangtua maupun dikeluarkan dari sekolah paling tidak diingini oleh siswa.
Sebelum
siswa mendapat sanksi, guru melakukan proses identifikasi permasalahan
pelanggaran disiplin sekolah.
Pada saat
inilah siswa sering berbohong. Tidak memberikan jawaban sesungguhnya atau lebih
banyak diam karena siswa merasa telah bersalah melanggar disiplin sekolah.
Berbohong
alias berdusta merupakan sikap dan tindakan menutupi kesalahan atau fakta yang
terjadi sebenarnya. Ada yang menjadi kebiasaan ada pula yang sengaja karena
merasa terpaksa berdusta.
A.Latar belakang siswa berbohong
Banyak
faktor penyebab siswa berbohong kepada guru di sekolah. Namun demikian secara
umum dikelompokkan menjadi dua penyebab, yaitu:
1.Menjaga nama baik
Pada
hakikatnya seorang siswa tidak ingin nama baiknya tercemar di mata guru maupun
orangtuanya di rumah.
Jika ada kejadian atau tindakan keliru yang dilakukan
maka mereka berusaha untuk menutupinya dengan berbohong.
Kalau
pun guru mengetahui pelanggaran disiplin sekolah, namun siswa berusaha agar
tidak diberitahu kepada orangtuanya di rumah.
Apalagi orangtua siswa sangat
tegas dan disiplin mendidik anaknya di rumah. Oleh sebab itu siswa merasa nyaman dengan cara berbohong agar
nama baiknya tidak luntur terutama di hadapan
orangtuanya.
2.Tidak mau menanggung resiko
Seringkali
terjadi siswa tidak mau atau takut menerima resiko berupa sanksi yang diberikan
guru akaibat pelanggaran disiplin sekolah.
Namun hal itu tidak dibarengi dengan
usaha menaati peraturan dan tata tertib sekolah.
Pada
kasus lain, surat pemanggilan orangtua dari pihak sekolah sering tidak
disampaikan kepada orangtuanya di rumah.
Surat pemanggilan menghilang entah
kemana. Dalam hal ini siswa telah melakukan pembohongan terhadap orangtuanya
sendiri.
B.Alternatif solusi masalah
Bagaimana
solusi mengatasi siswa sering berbohong? Mungkin sangat sulit diterapkan meskipun
mudah untuk mengatakannya.
Kebiasaan berbohong kadang-kadang dipengaruhi oleh
karakter seorang siswa. Dan ini sangat sulit untuk memperbaikinya.
Namun
demikian, alternatif yang perlu diupayakan oleh guru maupun orangtua antara
lain:
1.Memberikan
kesadaran kepada siswa tentang perbuatan dan resikonya. Setiap tindakan atau
perbuatan selalu ada resikonya.
Dan setiap resiko ini harus dipertanggungjawabkan
meskipun kadang-kadang tidak menggembirakan. Bahu memikul tangan mencincang, begitu kata peribahasa. Berani berbuat
berani pula bertanggung jawab.
2.Tingkatkan
komunikasi dan interaksi positif dengan murid. Guru perlu melakukan komunikasi yang baik dengan siswa.
Begitu pula dengan pihak orangtua siswa. Guru maupun
orangtua bekerja sama dan memantau perkembangan anak.
Tidak hanya perkembangan negatif,
kemajuan yang dicapai siswa pun perlu diinformasikan kepada orangtua melalui
pesawat komunikasi dan minimal pada pertemuan resmi di sekolah.***