Filosofi Kehidupan Masyarakat Minangkabau

Filosofi kehidupan masyarakat minangkabau - Indonesia yang terletak atas berbagai pulau menjadi negara yang banyak suku, adat, bahasa dan ajaran (adat). Keunikan seperti ini menjadi ciri khas bangsa indonesia untuk memajukan kebudayaan dan menjadi kekayaan, sekaligus menarik dalam keragaman corak adat istiadat di berbagai pulau/provinsi. Dengan demikian, indonesia menjadi bangsa yang berbeda dalam adat dan budaya.

Ilustrasi gambar (matrapendidikan.id)

Kita mengetahui bahwa Sumatra Barat memiliki etnis minangkabau. Komunitas minangkabau memakai garis matrilinial (keturunan ibu) yang menjadi alur keturunan. Sebagai garis pewaris adalah ibu yaitu perempuan di adat setempat.

Adat minangkabau memiliki filosofi hidup yakni perpaduan kehidupan yang berpegang kepada adat dan agama, sebagaimana ungkapan adat :

"Adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah, syarak mangato adat mamakai, alam takambang jadi guru"

Alur keteladanan adat minangkabau memakai adat dan agama. Adat minangkabau memiliki 2 alur yakni alur kehidupan dan alur pendidikan. 

Masyarakat minangkabau memiliki perundang-undangan yakni agama dan adat yang bersumber dari kitab Allah SWT dan alam. Semuanya memiliki alur keteladanan dan pendidikan.

Alur keteladanan di minangkabau ini untuk pemimpin yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Pemimpin akan memberikan sikap, perilaku, tingkah laku dan perbuatan yang baik dan dapat dicontohkan kepada generasi minangkabau. 

Minangkabau yang memiliki 2 alur, adat dan agama, menuntut seorang pemimpin harus bisa menjalankan dan dapat mematuhi aturan yang ada atau yang telah lahir. 

Seorang pemimpin akan bisa memakmurkan dan kesahjeteraan rakyatnya. Adanya kekuasaan berawal dari sebuah kesepakatan maka pemimpin akan menanamkan ilmu musyawarah untuk melaksanakan undang-undang.

Adat basandi syarak adalah adat yang menaati sebuah aturan yang ada di agama. Agama itu bersandi kepada kitabullah yang benar. Agama berkata adat menjalankan. Landasan orang minangkabau memegang adat dan agama.

"Adat itu bangunan dan Agama pondasinya" sehingga kehidupan minangkabau mengarah kepada ciptaan yang satu, yang benar dari allah. Apa yang disebutkan oleh agama akan dijalankan oleh adat sebagai petunjuk dan pedoman. 

Maka kehidupan di minangkabau bersifat nyata dan benar, orang minangkabau akan berpikir sebelum bertindak adanya sebuah hukum/aturan akan menjadi panutan bagi orang minangkabau.

"Alam takambang jadi guru" alam ini akan menjadi guru bagi masyarakat minangkabau karena yang ada di dalamnya menjadi panutan dan arahan menjadi contoh bagi kehidupan. 

Salah satunya ialah adalah padi yang bersifat patuh kepada yang satu yaitu Allah SWT.

Tanaman padi apabila tumbuh dan berbuah akan tunduk dan bersifat patuh. Orang minangkabau memakai ajaran Minangkabau ini untuk patuh kepada aturan yang ada dan taat kepada Allah SWT. 

Alam ini mengajarkan kepada orang minangkabau sebagai pengajaran dan arahan untuk hidup berpedoman yang satu berkedudukan yang satu juga. 

Alam ini mengajarkan kepada yang benar dan lurus kepada ciptaan yang satu. Adat minangkabau akan berpedoman kepada alam karena nyata dan benar. (*Penulis : Sultan Alfarizy).***