Kisah Nabi Sulaiman dengan Seekor Semut
September 16, 2016
Kisah nabi sulaiman dengan seekor
semut - Kerajaan yang megah itu dipimpin oleh Nabi
Sulaiman a.s. Pada suatu masa, umat Nabi
Sulaiman a.s, mendapat ujian dari Allah SWT dimana telah terjadi musim kering
dan kemarau panjang.
Di saat itu hujan sudah lama tidak turun untuk membasahi kebun dan tanaman. Sumur, sungai dan laut kekeringan melanda kawasan pemerintahan Nabi Sulaiman a.s.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman a.s didatangi oleh umatnya agar memohon kepada Allah SWT, agar menurunkan hujan supaya aktivitas bercocok tanam dapat dilakukan.
Nabi Sulaiman a.s pun mengutus satu rombongan besar yang terdiri dari manusia dan jin untuk berkumpul di lapangan. Berdoa kepada Allah SWT segera menurunkan hujan.
Di saat berada di lapangan, Nabi Sulaiman a.s melihat seekor semut yang sedang berdoa di atas batu. Nabi Sulaiman a.s mendengarkan doa semut tersebut,
''Ya
Allah pemilik seluruh alam, aku memohon sepenuhnya kepada-Mu, aku berharap akan
air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya
Allah, ya tuhanku, aku memohon kepada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah doaku ya
Allah''.
Sehingga
Nabi Sulaiman a.s berkata kemudian kepada umatnya bahwa Allah akan menurunkan
hujan di negeri kita. Allah akan mengabulkan doa seekor semut yang memohon
kepada Allah.
Di
suatu saat, Nabi Sulaiman a.s pergi untuk berjalan-jalan. Ia melihat seekor
semut yang sedang membawa satu buah kurma untuk kebutuhan selama satu tahun.
Nabi
sulaiman terus mengamatinya, sampai saatnya Nabi Sulaiman a.s bertanya kepada
semut itu,
"Wahai
semut kecil, untuk apa kurma yang kau bawa itu?".
Semut
itu menjawab
"Ini
adalah sumber makan selama satu tahunku yang diberikan oleh Allah untuk ku
sebagai sumber makan" jawab semut.
Kemudian
Nabi Sulaiman a.s mengambil sebuah botol yang berisi separuh kurma untuk makan
selama satu tahun.
Tahun depan aku akan melihat keadaanmu semut dan semut pun
taat atas perintah Nabi Sulaiman a.s.
Ketika
setahun telah berlalu, Nabi Sulaiman a.s pun mendatangi tempat semut untuk
melihat keadaan semut.
Ia melihat kurma yang diberikan tidak sedikitpun
berkurang, dan Nabi Sulaiman a.s pun bertanya kepada semut,
"Wahai
semut, kenapa kau tidak menghabiskan kurmamu?”
Dan
semut itu menjawab:
"Wahai
nabiullah, aku selama ini hanya melaksanakan puasa, aku hanya mengisap airnya
saja dan aku memperbanyak puasa karena Allah menyayangi hamba-Nya yang berpuasa.
Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan
tetapi kali ini engkau memberikan kepadaku separuh kurma.
Aku takut tahun depan
jika engkau tidak memberikan kurma lagi karena engkau bukan Allah pemberi rezki”,
jawab semut.
Maka
semut melaksanakan puasa untuk mendapat rahmat Allah SWT. (*Penulis : Sultan Alfarizy)