Konsep Sekolah Pendidikan Karakter

Konsep sekolah pendidikan karakter – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang merumuskan konsep sekolah pendidikan karakter. 

Meskipun agak terkesan seolah-olah program pendidikan karakter ini baru dalam pendidikan anak, terutama SD dan SMP, program ini patut mendapat apresiasi dari segenap komponen pendidikan di sekolah.

Kenapa komponen pendidikan di sekolah? Tentu saja karena yang akan menerapkan kebijakan itu secara ril di lapangan adalah lembaga sekolah, terutama SD dan SMP.

Program pendidikan karakter sudah ‘pernah’ dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Sekurang-kurangnya terbukti dengan 2006 (kurikulum KTSP) dan Kurikulum 2013. Akan tetapi pelaksanaannya di lapangan belum berjalan secara optimal oleh berbagai alasan.

Nilai karakter yang ingin dimiliki siswa diintegrasikan melalui mata pelajaran, tidak hanya mata pelajaran pendidikan agama, PKN dan bahasa Indonesia, melainkan seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Menerapkan hal ini tentu tidak semudah mengucapkannya.
Ada 3 poin penting sebagai masukan dalam perumusan konsep sekolah pendidikan karakter:

1.Standard pengkuran dan penilaian

Penerapan pendidikan karakter secara terintegrasi memiliki kelemahan dimana sulit menilai atau mencari tolok ukur keberhasilan setiap mata pelajaran. Ini patut menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan konsep sekolah pendidikan karakter. Oleh sebab itu perlu sistem penilaian yang berkaitan dengan penilaian aspek akademik.

2.Perbedaan kondisi sekolah

Pertimbangan lain uang perlu mendapat perhatian adalah bahwa setiap sekolah memiliki kondisi yang berbeda satu sama lainya. Begitu pula karakter peserta didik dan lingkungan sosial budaya di daerah sekolah berada. Sehingga perumusan kebijakan pendididkan karakter sekolah perlu mengacu dan menyesuaikan diri dengan kondisi masing-masing sekolah.

3.Potensi kearifan lokal dan budaya

Selain dari itu, yang tak bisa diabaikan adalah potensi kearifan lokal dan nilai budaya di mana sekolah berada. Jika mengabaikan faktor ini maka kebijakan program sekolah pendidikan karakter akan mengalami hal yang sama dengan program sebelum sebelumnya.

Seperti yang diketahui, ada 5 butir nilai karakter yang perlu dikembangkan di sekolah. Kelima butir tersebut akan mengacu pada Gerakan Nasional Revolusi Mental (GRNM). Gerakan ini bermuara pada upaya menciptakan generasi emas pada masa yang akan datang. 

Butir-butir karakter yang menjadi sasaran utama program sekolah pendidikan karakter yaitu: nasionalisme, integritas, kemandirian, gotong-royong dan religius.

Kesimpulan

Konsep sekolah pendidikan karakter akan sukses diterapkan di sekolah SD dan SMP dengan mempertimbangkan: (a).Kreativitas manajemen sekolah, (b).Kearifan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat, (c).Budaya lokal yang menjadi ikon daerah dimana sekolah berada, dan (d).Kondisi sosial budaya masyarakat di sekitar sekolah.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel