Mengenal Filososf Adat Nan Sabana Adat

Mengenal filosofi 'adat nan sabana adat' - Orang minangkabau terkenal dengan adat-istiadatnya. Dan mereka juga terkenal dengan sikapnya yang patuh terhadap ajaran adat yang berlaku di dalam masyarakat.

Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)

Semua aspek dan bidang diatur oleh adat yang berlaku, oleh karena itu adat di dalam pepatah atau filosofi adat minang kabau diungkapkan dengan istilah, hiduik dikanduang adat.

Ada empat tingkatan adat yang berlaku di minangkabau. Dan yang akan kita bahas kali ini sob adalah tingkatan tertingginya, yaitu adat nan sabana adat. 

Sebelum kita membahas tentang adat nan sabana adat, kita harus terlebih dahulu tahu apa itu pengertian adat secara umum. 

Adat adalah wujud kebudayaan manusia. adat itu terdiri dari berbagai macam nilai-nilai yaitu nilai budaya, norma, dan aturan-aturan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Setelah kita tahu apa itu adat kita akan membahas tentang adat nan sabana adat. Adat nan sabana adat adalah kenyataan yang sebenarnya yang berlaku di alam ini. Dapat mengandung nilai-nilai norma, hukum, dan lainnnya.

Kenyataan itu dapat berupa sifat benda maupun sifat makhluk. Dan kenyataan itu dapat dilihat, didengar, diraba, maupun dicium. Pendek kata, kenyataan sifat benda dan makhluk itu dapat ditangkap oleh indera kita.

Dan hakikat hukum yang ada di minang kabau yang bersumber dari adat nan sabana adat adalah ketetapan yang bersumber dari ajaran Allah SWT. 

Oleh karena itu lahirlah konsep kehidupan masyarakat minang kabau yang dikenal dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Dan dari konsep itu lahirlah juga falsafah dasar masyarakat minang kabau yakni, alam terkembang jadi guru (alam takambang jadi guru).

Walaupun ketetapan adat nan sabana adat telah dipakai sejak dulu namun masih dipakai sampai sekarang. Kenapa? Konsep adat nan sabana adat tidak bisa diganggu gugat oleh manusia.

Oleh sebab itu, konsep tersebut berfungsi penting dalam kehidupan masyarakat minangkabau. Dijadikan sebagai sumber aturan dari segala sumber aturan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

Urutan dan kedudukan adat nan sabana adat sebagai sumber aturan dalam masyarakat minangkabau, sebagai berikut: 

(a) Allah swt, menciptakan alam dan seluruh isinya, 

(b) orang minangkabau menjadikan alam ini sebagai sumber adat nan sabana adat yang dikenal dengan, alam takambang jadi guru, 

(c) menjadi pedoman pembuatan hukum, norma, maupun ketentuan lain yang berlaku dalam masyarakat minangkabau yang dikenal dengan istilah, adat nan bapakai. (*Penulis: Denis Pahlevi)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel