3 Tempat yang Seharusnya Menyenangkan Bagi Anak
September 27, 2016
3 Tempat yang seharusnya menyenangkan bagi siswa - Ada 3 tempat yang seharusnya sangat nyaman dan menyenangkan bagi anak usia
sekolah (siswa). Ketiga tempat itu adalah rumah, sekolah dan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
Tiga tempat menyenangkan tersebut berpeluang untuk mengembangkan potensi diri anak. Anak menjadi cerdas secara intelektual maupun emosional.
Menjadi anak berprestasi, bersikap dan bertingkah laku yang baik serta memiliki kecakapan awal dalam hidup.
#Anak lebih banyak waktu di rumah
Rumah seyogyanya menjadi tempat utama yang nyaman dan menyenangkan bagi anak. Waktu bagi seorang anak lebih banyak bersama orangtua di lingkungan keluarga. Anak berada dalam pengawasan orangtua di rumah.
Orangtua dapat memantau aktivitas anak. Mulai dari aktivitas belajar, beribadah, bermain dan lain sebagainya.
Di
sisi lain, para orangtua dapat menanamkan nilai-nilai karakter baik pada anak.
Sekaligus menumbuhkan budaya budaya baik yang dibutuhkan untuk pengembangan
kepribadian anak.
Orangtua dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan anak.
Sebaliknya, orangtua menjadi tempat curhat yang baik bagi
anak.
Bagaimana
jika rumah menjadi tempat yang tidak nyaman dan menyenangkan bagi anak?
Sudah
dapat dibayangkan betapa anak merasa gelisah dan gerah. Muaranya adalah anak
suka keluyuran, bermain dan begadang di tempat-tempat lain yang dapat menghibur
hatinya.
Kalau sudah demikian anak tidak sempat lagi belajar, apalagi
beribadah.
#Sekolah tempat menyenangkan
Tempat
kedua yang nyaman dan menyenangkan bagi anak adalah sekolah. Bersosialisasi dengan
teman, guru dan warga sekolah lainnya.
Mengikuti pelajaran di ruang kelas
dengan penuh semangat. Berusaha menjadi siswa yang baik dan berprestasi. Aktif
dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dengan penuh antusias.
Jika
sekolah menjadi tempat yang mengekang dan membosankan bagi anak, maka sekolah
hanyalah menjadi tempat pelarian.
Pergi ke sekolah hanyalah sekadar memakai
seragam sekolah, menyandang prediket siswa dan untuk meminta uang jajan kepada
orangtua.
Akibat
dari semua itu muncul perilaku menyimpang. Mereka bolos, nongkrong di kantin, keluyuran
di tempat umum.
Mereka tidak menyadari kalau tindakan itu telah merugikan diri
sendiri bahkan orangtuanya. Tanpa sadar mereka sesungguhnya telah mengkhianati
amanah orangtua.
#Bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya
Tempat
ketiga yang seharusnya nyaman dan menyenangkan bagi anak adalah lingkungan
masyarakat di sekitarnya.
Sekali-sekali seorang siswa perlu bersosialisasi
dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Mengenal
tradisi dan budaya masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Bersosialisasi
dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya, sesungguhnya menjadi ajang untuk
mencari pengalaman batin tentang hidup dan kehidupan.
Kelak,
anak akan terjun ke tengah masyarakat bila telah menyelesaikan pendidikan. Berbekal pengalaman bersosialisasi dengan lingkungan
masyarakat, anak tidak lagi merasa canggung.
Fenomena sosial dan perilaku masyarakat yang sering muncul ketika terjun ke masyarakat tidak lagi menjadi
hal yang aneh bagi anak.***