3 Tempat yang Seharusnya Menyenangkan Bagi Anak

3 Tempat yang seharusnya menyenangkan bagi siswa Ada 3 tempat yang seharusnya sangat nyaman dan menyenangkan bagi anak usia sekolah (siswa). Ketiga tempat itu adalah rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat sekitarnya.

Tiga tempat menyenangkan tersebut berpeluang untuk mengembangkan potensi diri anak. Anak menjadi cerdas secara intelektual maupun emosional.

Menjadi anak berprestasi, bersikap dan bertingkah laku yang baik serta memiliki kecakapan awal dalam hidup.

#Anak lebih banyak waktu di rumah

Rumah seyogyanya menjadi tempat utama yang nyaman dan menyenangkan bagi anak. Waktu bagi seorang anak lebih banyak bersama orangtua di lingkungan keluarga. Anak berada dalam pengawasan orangtua di rumah.

Orangtua dapat memantau aktivitas anak. Mulai dari aktivitas belajar, beribadah, bermain dan lain sebagainya.

Di sisi lain, para orangtua dapat menanamkan nilai-nilai karakter baik pada anak. Sekaligus menumbuhkan budaya budaya baik yang dibutuhkan untuk pengembangan kepribadian anak.

Orangtua dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan anak. Sebaliknya, orangtua menjadi tempat curhat yang baik bagi anak.

Bagaimana jika rumah menjadi tempat yang tidak nyaman dan menyenangkan bagi anak?

Sudah dapat dibayangkan betapa anak merasa gelisah dan gerah. Muaranya adalah anak suka keluyuran, bermain dan begadang di tempat-tempat lain yang dapat menghibur hatinya.

Kalau sudah demikian anak tidak sempat lagi belajar, apalagi beribadah.

#Sekolah tempat menyenangkan

Tempat kedua yang nyaman dan menyenangkan bagi anak adalah sekolah. Bersosialisasi dengan teman, guru dan warga sekolah lainnya.

Mengikuti pelajaran di ruang kelas dengan penuh semangat. Berusaha menjadi siswa yang baik dan berprestasi. Aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dengan penuh antusias.

Jika sekolah menjadi tempat yang mengekang dan membosankan bagi anak, maka sekolah hanyalah menjadi tempat pelarian.

Pergi ke sekolah hanyalah sekadar memakai seragam sekolah, menyandang prediket siswa dan untuk meminta uang jajan kepada orangtua.

Akibat dari semua itu muncul perilaku menyimpang.  Mereka bolos, nongkrong di kantin, keluyuran di tempat umum.

Mereka tidak menyadari kalau tindakan itu telah merugikan diri sendiri bahkan orangtuanya. Tanpa sadar mereka sesungguhnya telah mengkhianati amanah orangtua.

#Bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya

Tempat ketiga yang seharusnya nyaman dan menyenangkan bagi anak adalah lingkungan masyarakat di sekitarnya.

Sekali-sekali seorang siswa perlu bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Mengenal tradisi dan budaya masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya, sesungguhnya menjadi ajang untuk mencari pengalaman batin tentang hidup dan kehidupan.

Kelak, anak akan terjun ke tengah masyarakat bila telah menyelesaikan pendidikan. Berbekal pengalaman bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat, anak tidak lagi merasa canggung.

Fenomena sosial dan perilaku masyarakat yang sering muncul ketika terjun ke masyarakat tidak lagi menjadi hal yang aneh bagi anak.***