Tips Mendongkrak Motivasi Menulis

Tips mendongkrak motivasi menulis – Hampir semua orang yang pandai ‘tulis-baca’ memiliki motivasi untuk menulis. Hanya saja, intensitas motivasi  menulis itu berbeda untuk setiap orang. Ada yang berpotensi memiliki motivasi tinggi, namun ada pula yang bermotivasi sedang dan rendah.

Dalam artikel ini pembahasan ditujukan khusus untuk yang memiliki motivasi sedang dan rendah. Sasarannya adalah bagaimana alternatif sikap dan tindakan untuk mendongkrak motivasi menulis.

Semua orang (paling tidak pernah) memiliki motif untuk menulis. Motif adalah alasan seseorang untuk melakukan tindakan atau perbuatan untuk mewujudkan sesuatu yang hendak dicapai.

Motif menulis berarti alasan seseorang untuk menulis karena ingin mewujudkan suatu maksud, cita-cita dan keinginan. Motif menulis sesorang mungkin sulit untuk diungkapkan secara gamblang. 

Namun secara garis besar dapat simpulkan antara lain; aktualisasi diri, kepuasan bathin, materi, tugas dan keperluan, dan lain sebagainya.

Tidak semua orang yang dapat mewujudkan motif menulis dengan baik. Perwujudan motivasi menulis mengalami hambatan dan kendala sedangkan motivasi yang dimiliki belum cukup untuk mengatasi hambatan dan kendala yang ada.

Motivasi yang baik memerlukan tindakan nyata dan ini dialami oleh orang yang memiliki intensitas motivasi yang tinggi.  Namun tidak demikian bagi yang memiliki motivasi yang kurang memadai.

Untuk mendongkrak motivasi menulis  mungkin perlu diambil sikap dan tindakan berikut ini:

1.Wujudkan segera

Kita sudah memiliki modal motivasi dari dalam diri, maupun dari orang lain.

Nah, apa yang terasa ingin ditulis, segera tulis. Wujudkan segera apa yang telah terpendam dalam pikiran dan hati ke dalam bentuk bahasa tulis.

Segera ambil yang diperlukan untuk menulis. Apakah pena dan kertas, mesin ketik, personal computer (PC), laptop, atau gadget lain yang memiliki sarana untuk menulis.

Jangan tunggu atau cari kesempatan yang baik dulu. Menulis itu, kadang tak perlu menungggu waktu dan kesempatan yang baik.

2.Menulis, bukan berpikir

Menulis itu memang termasuk kegiatan berpikir. Namun terlalu banyak berpikir ketimbang menulis beresiko akrtivitas menulis akan mandeg.

Segera menulis sambil berpikir, artinya memindahkan langsung apa gagasan atau ide yang ada dalam pikiran.

Jika terlalu banyak berpikir sebelum menulis dikhawatirkan akan menggiring seseorang pada kegiatan menghayal dan akhirnya mengantuk. Menulisnya jadi terlupa.

3.Menulis itu menoleh ke depan

Ibarat berjalan, menulis itu menoleh ke arah depan. Menulislah dengan mencurahkan gagasan dan ide yang sudah ada di pikiran ke dalam bentuk bahasa tulis. 

Dengan cara ini kita akan keasyikan menulis. Mencurahkan apa yang terasa tanpa memikirkan tanda baca, ejaan dan penulisan yang benar.

Jangan menoleh ke belakang, maksudnya memeriksa apa yang sudah ditulis. Toh, ada saatnya menoleh ke belakang, bahkan ada pula waktunya untuk kembali ke titik awal. Inilah yang dikatakan saat penyuntingan atau pengeditan terhadap apa yang sudah ditulis.

4.Jangan pikirkan pendapat orang

Agar dapat menulis dengan pikiran leluasa, apa yang menjadi bahasan tak perlu memikirkan pendapat orang lain atau apa kata orang lain.

Memang, kondisi ini sering menurunkan motivasi seseorang untuk menulis. Khawatir tulisan tidak berbobot, tidak bermutu, dan takut dikritik orang lain.

5.Yang penting siapkan

Kita sudah berkeinginan untuk menulis. Dan apa yang hendak ditulis sudah banyak bersarang di kepala.

Pasang tekad dalam hati, yang penting semua ide tercurahkan dan siap menjadi sekian alinia atau paragraf tulisan.

Coba lakukan hal ini ketika kemauan menulis sudah muncul. Jika sudah disiapkan berarti target sudah tercapai. Begitu seterusnya sehingga motivasi menulis berikutnya akan terdongkrak.

6.Salurkan ke media tulis

Jika sudah dirasa bagus (paling tidak menurut diri sendiri) coba cari media apa yang mungkin untuk mempublikasikan hasil tulisan tersebut.

Mau dipublikasikan tulisan media cetak atau internet.

Media internet seperti weblog/website  agaknya lebih leluasa ketimbang media cetak. Penulis langsung menjadi editor dan penerbitnya. 

Tidak punya media blog? Coba dipublikasikan melalui situs/blog sahabat yang mungkin menerima tulisan karya kita.

Demikianlah sajian sederhana tentang tips mendongkrak motivasi menulis. Semoga bermanfaat.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel