3 Tempat Strategis Penerapan Budaya Bersih

3 Tempat strategis penerapan budaya bersih - Bersih itu sebagian daripada iman. Bersih menandakan bahwa seseorang itu memiliki sebuah pendirian, sikap dalam menjaga keindahan dan kerapian. Kehidupan tidak jauh dari kata ‘bersih dan indah’, maka kita bersih dari dalam maupun di luar diri.

Bersih itu di tanamkan dari hidup usia dini. Dari lingkungan keluarga, dari orangtua yang mendidik anak agar menjadi orang yang bersih dan dapat menjaga kehidupan di segala bidang.

Kehidupan tidak jauh dari kata-kata bisa untuk menjaga kesehatan maka banyak orang yang diluar sana masih tidak menjaga kebersihan sebagai pangkal pertama dari kehidupan yang sehat.

Apabila kita tidak menanamkan hidup sehat maka kita akan jauh dari namanya kesehatan, sebuah kehidupan yang tidak memiliki arti.

Ada tempat yang bisa menjaga kebersihan karena kita adalah makhluk sosial dan individu.

Tempat-tempat penting dan strategis untuk penerapan budaya bersih bagi seorang anak adalah:

1.Rumah

Rumah sebagai tempat tinggal dan tempat pertama anak belajar. Rumah juga memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak karena yang ada di dalamnya ada sebuah keluarga.

Seorang anak akan diajarkan oleh orangtuanya agar menjadi anak yang bisa menjaga kebersihan di rumah agar dapat hidup dengan nyaman dan indah.

Pendidikan itu dalam bentuk kata/pembicaraan yang memberikan sebuah contoh untuk mengajarkan anak agar anak itu bersih dan hidup sehat.

2.Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal dapat dibilang sebagai tempat belajar karena dapat mengamati sebuah pengajaran yang tampak terlihat dengan mata.

Seorang keluarga akan mengajarkan anak itu dalam hidup bermasyarakat dalam bentuk ikut dalam gerakan bersih lingkungan, yaitu gotong royong.

Gotong royong termasuk dalam bentuk menjaga kebersihan. Seorang RT/RW menggerakkan masyarakat tempat tinggal dapat menjaga kebersihan.

3.Tempat umum

Tempat umum dapat dibilang sebagai tempat yang menjaga kebersihan. Banyak orang di luar sana yang masih mengabaikan kebersihan di tempat umum.

Apabila sudah ada tempat pertama yang mengajari seorang anak hidup bersih dan menjaga kebersihan, maka anak itu akan menerapkan sebuah kehidupan yang bersih di tempat umum.

Jika melihat sampah di tempat bertebaran di tempat umum maka anak itu akan berusaha untuk menjaga kebersihannya.

Sekali lagi, budaya hidup bersih itu tergantung pada bagaimana pembelajaran yang diberikan kepada seorang anak di rumah.

Oleh sebab itu perlunya adanya suatu pemikiran mengenai pemantapan sikap dan budaya menjaga kebersihan. Jagalah kebersihan sebagai awal dari hidup sehat. (*Penulis : Sultan Alfarizy)