3 Tempat Strategis Penerapan Budaya Bersih
Oktober 12, 2016
3 Tempat strategis penerapan
budaya bersih - Bersih itu sebagian daripada iman. Bersih
menandakan bahwa seseorang itu memiliki sebuah pendirian, sikap dalam menjaga
keindahan dan kerapian. Kehidupan tidak jauh dari kata ‘bersih dan indah’, maka
kita bersih dari dalam maupun di luar diri.
Bersih itu di tanamkan dari hidup usia dini. Dari lingkungan keluarga, dari orangtua yang mendidik anak agar menjadi orang yang bersih dan dapat menjaga kehidupan di segala bidang.
Kehidupan tidak jauh dari kata-kata bisa untuk menjaga kesehatan maka banyak orang yang diluar sana masih tidak menjaga kebersihan sebagai pangkal pertama dari kehidupan yang sehat.
Apabila kita tidak menanamkan hidup sehat maka kita akan jauh dari namanya kesehatan, sebuah kehidupan yang tidak memiliki arti.
Ada tempat yang bisa menjaga kebersihan karena kita adalah makhluk sosial dan individu.
Tempat-tempat
penting dan strategis untuk penerapan budaya bersih bagi seorang anak adalah:
1.Rumah
Rumah
sebagai tempat tinggal dan tempat pertama anak belajar. Rumah juga memiliki
fungsi sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak karena yang ada di dalamnya
ada sebuah keluarga.
Seorang
anak akan diajarkan oleh orangtuanya agar menjadi anak yang bisa menjaga kebersihan di rumah agar dapat hidup dengan nyaman dan
indah.
Pendidikan itu dalam bentuk kata/pembicaraan yang memberikan sebuah
contoh untuk mengajarkan anak agar anak itu bersih dan hidup sehat.
2.Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan
tempat tinggal dapat dibilang sebagai tempat belajar karena dapat mengamati
sebuah pengajaran yang tampak terlihat dengan mata.
Seorang keluarga akan
mengajarkan anak itu dalam hidup bermasyarakat dalam bentuk ikut dalam gerakan bersih
lingkungan, yaitu gotong royong.
Gotong royong termasuk dalam bentuk menjaga
kebersihan. Seorang RT/RW menggerakkan masyarakat tempat tinggal dapat menjaga
kebersihan.
3.Tempat umum
Tempat
umum dapat dibilang sebagai tempat yang menjaga kebersihan. Banyak orang di
luar sana yang masih mengabaikan kebersihan di tempat umum.
Apabila sudah ada
tempat pertama yang mengajari seorang anak hidup bersih dan menjaga kebersihan,
maka anak itu akan menerapkan sebuah kehidupan yang bersih di tempat umum.
Jika
melihat sampah di tempat bertebaran di tempat umum maka anak itu akan berusaha
untuk menjaga kebersihannya.
Sekali
lagi, budaya hidup bersih itu tergantung pada
bagaimana pembelajaran yang diberikan kepada seorang anak di rumah.
Oleh sebab
itu perlunya adanya suatu pemikiran mengenai pemantapan sikap dan budaya menjaga
kebersihan. Jagalah kebersihan sebagai awal dari hidup sehat. (*Penulis : Sultan Alfarizy)