Banyak Anak Itu Berkah dan Banyak Riski?
Oktober 18, 2016
Banyak anak itu berkah dan banyak riski? – Banyak anak itu berkah dan mudah riski?
Bukankah memiliki banyak anak sering menimbulkan kesusahan bagi sebagian orangtua
yang sudah mengalaminya?
Lain orang lain pula tanggapannya. Itu wajar saja. Perihal banyak anak banyak riski, banyak anak itu berkah akan ditanggapi beragam. Tergantung pengalaman masing-masing orangtua tentunya.
Banyak anak itu menyusahkan?
Kesusahan ditinjau dari sudut pandang apa? Mungkin dari sudut ekonomi dan pendidikan anak. Anak banyak pasti banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan pangan, sandang dan papan. Belum lagi kebutuhan lux lainnya yang mendesak untuk dipenuhi. Tidak ada yang murah dan mudah, apalagi zaman sekarang.
Dari
sisi kelakuan anak? Apalagi sikap dan kelakuan anak selalu menyusahkan pikiran
orangtua. Pemenuhan kebutuhannya sudah susah, ditambah lagi dengan kelakuan anak-anak
yang membuat pusing tujuh keliling. Anak boleh jadi menjadi
musuh orangtua secara tidak langsung.
Sedikit punya anak juga susah!
Siapa
bilang, sedikit punya anak tidak menyusahkan? Dari segi ekonomi keluarga,
pemenuhan kebutuhan anak mungkin tidak terlalu menyusahkan. Namun kelakuannya?
Sering membuat
orangtua merasa repot. Bahkan lebih repot dari orangtua yang memiliki banyak
anak.
Tidak
punya anak sama sekali? Ada juga susahnya. Nah, susah lagi!. Lalu, bagaimana
mestinya?
Punya anak itu berkah
Punya
anak sedikit, dua anak sudah cukup. Itu
menjadi berkah bagi orangtua. Namun punya banyak anak, justru itu lebih berkah
lagi. Punya anak yang bagaimana?
Tentunya, punya anak yang saleh, patuh pada orangtua dan
membanggakan orangtua. Taat beribadah, bersikap dan bertingkah laku baik. Berprestasi
dalam belajar dan bidang lainnya.
Kalau
begitu, biarlah orang tua agak susah dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi dan
pendidikan anak. Kesusahan itu akan menjadi berkah, susah itu menjadi anugerah apabila dilalui dengan ikhlas. Kesusahan orangtua
akan terobati jika anak yang dikarunia Allah Swt anak saleh, berbudi pekerti,
berprestasi dan pandai memahami kesulitan orangtua.
Banyak
atau sedikit anak itu berkah dan banyak riski. Itu benar, jika anak yang banyak
itu anak yang pandai menyenangkan hati orangtua. Menjadi pelipur lara bagi
orangtua dalam berjuang memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan. Berdoa dan
bekerja mencari berkah dan riski yang halalan toyyiba. Semoga.***