Banyak Anak Itu Berkah dan Banyak Riski?

Banyak anak itu berkah dan banyak riski? – Banyak anak itu berkah dan mudah riski? Bukankah memiliki banyak anak sering menimbulkan kesusahan bagi sebagian orangtua yang sudah mengalaminya?

Lain orang lain pula tanggapannya. Itu wajar saja. Perihal banyak anak banyak riski, banyak anak itu berkah akan ditanggapi beragam. Tergantung pengalaman masing-masing orangtua tentunya.

Banyak anak itu menyusahkan?

Kesusahan ditinjau dari sudut pandang apa? Mungkin dari sudut ekonomi dan pendidikan anak. Anak banyak pasti banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kebutuhan pangan, sandang dan papan. Belum lagi kebutuhan lux lainnya yang mendesak untuk dipenuhi. Tidak ada yang murah dan mudah, apalagi zaman sekarang.

Dari sisi kelakuan anak? Apalagi sikap dan kelakuan anak selalu menyusahkan pikiran orangtua. Pemenuhan kebutuhannya sudah susah, ditambah lagi dengan kelakuan anak-anak yang membuat pusing tujuh keliling. Anak boleh jadi menjadi musuh orangtua secara tidak langsung.

Sedikit punya anak juga susah!

Siapa bilang, sedikit punya anak tidak menyusahkan? Dari segi ekonomi keluarga, pemenuhan kebutuhan anak mungkin tidak terlalu  menyusahkan. Namun kelakuannya?

Sering membuat orangtua merasa repot. Bahkan lebih repot dari orangtua yang memiliki banyak anak.

Tidak punya anak sama sekali? Ada juga susahnya. Nah, susah lagi!. Lalu, bagaimana mestinya?

Punya anak itu berkah

Punya anak  sedikit, dua anak sudah cukup. Itu menjadi berkah bagi orangtua. Namun punya banyak anak, justru itu lebih berkah lagi. Punya anak yang bagaimana?

Tentunya, punya anak yang saleh, patuh pada orangtua dan membanggakan orangtua. Taat beribadah, bersikap dan bertingkah laku baik. Berprestasi dalam belajar dan bidang lainnya.

Kalau begitu, biarlah orang tua agak susah dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi dan pendidikan anak. Kesusahan itu akan menjadi berkah, susah itu menjadi anugerah apabila dilalui dengan ikhlas. Kesusahan orangtua akan terobati jika anak yang dikarunia Allah Swt anak saleh, berbudi pekerti, berprestasi dan pandai memahami kesulitan orangtua.

Banyak atau sedikit anak itu berkah dan banyak riski. Itu benar, jika anak yang banyak itu anak yang pandai menyenangkan hati orangtua. Menjadi pelipur lara bagi orangtua dalam berjuang memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan. Berdoa dan bekerja mencari berkah dan riski yang halalan toyyiba. Semoga.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel