Belajar Sabar dari Sikap Anak

Belajar Sabar dari sikap anak -  Sebagai orangtua, mungkin kita sering marah-marah pada anak. Kerap dibuatnya kesal karena mereka suka menangis, bertingkah aneh dan cenderung nakal, bikin rumah berantakan, berkelahi dengan saudara atau dengan anak tetangga.

Kita mungkin juga sering kehilangan kesabaran karena anak makannya lamban, suka berantakan dan suka membuang air ke lantai sehingga tumpahan air berserakan dimana-mana

Atau kita juga mungkin jadi bengkak kalang karena anak disuruh mandi nggak mau, eee…malah kabur. Disuruh belajar malah asyik main game, disuruh beresin mainan malah semakin dibuat berantakan.

Tidak sekali dua kali mereka membuat kepala kita puyeng oleh berbagai macam sikap dan perangai anak-anak. Kita mungkin juga sering kecapean karena baru pulang kerja mereka ngajak main, minta bikinin ini dan itu.

Tapi Bunda, semua itu tidak akan lama, karena anak-anak tak selamanya kecil. Bukankah kita juga pernah kecil? Mereka tak akan selamanya menangis, tak selamanya bermain, mereka tak selamanya membutuhkan kita! 

Suatu saat mereka akan melepaskan tangan kita, saat dia kita genggam.  Menghapus pipinya, saat ia kita cium, menghindar saat dia kita peluk!

Suatu saat mereka akan mandi sendiri, makan sendiri, tidur sendiri. Mungkin suatu saat teman lebih penting bagi mereka, dan saat itupun kita hanya bisa merindukannya. Nanti kita akan merindukan masa-masa sulit dulu. Rindu ingin ngelonin mereka, rindu ingin memeluknya, rindu mendengar celotehanya.

Biarlah hari ini kita lelah. Kelelahan bersama kelucuan celotehan, tangisan dan teriakan mereka. Mungkin itu lebih baik dari pada tak ada celotehan, tangisan, teriakan sama sekali di rumah kita.

Sebagai orangtua kita pantas belajar sabar dari sikap anak. Kesabaran menghadapi sikap anak dan bersyukur adalah kunci utama untuk memperoleh nikmat dan kemudahan segala urusan dari sang Pencipta.

Semoga, segala sesuatu hal yang dialami Bunda menghadapi sikap anak menjadi pelajaran yang sangat beharga di masa yang akan datang. Salam hangat dan salam damai dalam keluarga. (*Penulis :Hadi Rahim)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel