Fenomena Fisika Proses Pendidihan Air
Oktober 06, 2016
Fenomena fisika proses pendidihan
air – Anda mungkin gemar minum kopi atau teh panas. Memang, nikmatnya kedua minuman
tersebut setelah diseduh dengan air panas. Untuk memanaskan atau mendidihkan
air diperlukan kalor (panas) yang bersumber dari energi listrik atau kompor
pemanas.
Mari kita simak fenomena fisika saat memanaskan air. Misalnya anda memanaskan air menggunakan panci pemanas.
Alat pemanas ini umumnya terbuat dari aluminium. Setelah dituangkan air dingin ke dalam panci pemanas, kemudian menyalakan api kompor.
Apa yang terjadi dari menit ke menit dengan air yang ada dalam panci?
Mulanya timbul gelembung halus dari air bagian bawah atau dasar panci. Beberapa menit kemudian muncul gelembung kecil dan bergerak ke permukaan air dalam panci pemanas.
Seolah-olah terjadi aliran air dari bagian bawah ke permukaan air sehingga terbentuk sirkulasi air dalam panci pemanas.
Pada
saat tertentu, aliran itu terhenti dan muncul gelembung-gelembung besar di
semua bagian air dalam panci pemanas.
Itulah proses pemanasan air atau yang
lebih dikenal dengan pendidihan air.
Teori perpindahan kalor
Kalor
(panas) merupakan salah satu bentuk energi. Kalor berpengaruh terhadap suhu zat
maupun wujudnya.
Bila diberikan kalor maka suhu benda akan naik. Pada zat cair
yang dipanaskan juga terjadi perpindahan kalor akibat gerakan partikel zat cair.
Kalor
dapat mendidihkan zat pada titik didihnya. Misalnya air, zat ini mendidih pada
suhu 100 derajat Celcius. Itu artinya, titik didih air 100 derajat Celcius.
Mendidih
terjadi pada seluruh bagian air yang dipanaskan.
Sebelum
terjadi pendidihan, air mengalami proses pemanasan yang unik. Hal ini terjadi
karena perambatan atau perpindahan kalor dalam air selama mengalami kenaikan
suhu.
Perambatan
kalor dalam air yang sedang dipanaskan terjadi karena gerakan partikel air.
Partikel-partikel air bergerak karena perbedaan massa jenis antara bagian bawah
air dengan permukaan air dalam panci pemanas.***
Air
pada bagian bawah lebih dulu menerima panas dari api kompor sehingga massa
jenisnya mengalami penurunan. Akibatnya, air yang berada di permukaan dengan
masa jenisnya lebih tinggi akan mendesak
dan mengalir ke bagian bawah air sehingga terjadi perpindahan panas.
Perpindahan
panas ini akan terhenti ketika air sudah mencapai titik didih.***