2 Jenis Motivasi Belajar Siswa yang Perlu Diketahui
November 09, 2017
2 Jenis motivasi belajar siswa yang perlu diketahui
– Keluhan guru terhadap rendahnya motivasi belajar siswa, bukanlah hal yang
baru dalam dunia pendidikan. Namun demikian perlu dipahami bahwa prestasi
belajar yang rendah, tidak semata-mata disebabkan oleh rendahnya motivasi
belajar. Masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Kurang bergairah belajar, sering bolos, atau sering tidak datang ke sekolah. Adalah beberapa indikasi rendahnya motivasi belajar seorang siswa. Kondisi seperti ini ternyata tidak dialami oleh semua siswa. Masih banyak siswa yang mempunyai kemauan dan keinginan belajar yang kuat.
Dalam
pembelajaran dikenal 2 jenis motivasi belajar, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Mari kita bahas selanjutnya.
1.Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik
merupakan dorongan keinginan dan kemauan siswa untuk belajar yang betul-betul
berasal dari dalam diri siswa. Dalam
diri siswa sudah mulai tumbuh kesadaran akan pentingnya belajar. Siswa mengetahui
apa yang hendak dicapainya jika bersemangat belajar. Sebagai contoh adalah
keinginan untuk menjadi siswa berprestasi, memperoleh nilai hasil belajar yang
tertinggi, dan lain sebagainya.
Baca: Tips Ampuh Menjadi Siswa berprestasi
Faktanya
memang, siswa yang mempunyai motivasi intrinsik yang kuat cenderung menunjukkan
prestasi belajar yang diinginkannya. Maka pantaslah, Max dan Tombouch, dua ahli
psikologi mengibaratkan motivasi itu sebagai bahan bakarnya sebuah kendaraan.
Tidak berarti betapapun bagusnya mesin, halusnya penyetelan tanpa memiliki
bahan bakar.
2.Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik
merupakan dorongan kemauan dan keinginan siswa untuk belajar yang berasal dari
pihak luar. Suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan merupakan faktor luar
yang mampu mendorong motivasi siswa untuk belajar.
Baca juga: Pentingnya Suasana Belajar Kondusif
Begitu pula strategi dan
metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam mengajar. Dengan motivasi
dari luar diri siswa, diharapkan dapat mereduksi perilaku siswa yang menyimpang
selama pembelajaran berlangsung.
Sementara itu, ahli
psikologi lainnya, Hawley, menyarankan agar guru menggunakan waktu sebanyak
mungkin untuk memotivasi siswa. Disinilah pentingnya peranan guru sebagai
motivator dalam pembelajaran. ***