Kegagalan Sebagai Pembangkit Semangat Baru

Kegagalan sebagai pembangkit semangat baru - Ketika saat kita diberikan tanggung jawab dari atasan kita, diberikan kemampuan dan menjadi salah satu dari tim teratas di tempat kita pikiran kita adalah apakah kita mampu untuk bisa melaksanakan tugas tanggung jawab yang diberikan kepada kita. Oleh sebab itu setiap kita pasti akan berusaha agar dapat mempertanggung jawabkan secara baik sehingga kita dapat dibanggai oleh orang disekeliling kita.

Apabila semua ini berbalik arah sehingga berpikir apakah hasilnya kelak akan baik dan sesuai yang diharapkan. Apabila masih adanya pertanyaan yang mewakili ketidakyakinan untuk dapat membenangkan hal itu sehingga ketidak percayaan diripun muncul.

Ketidakyakinan terasa hal yang ingin dikerjakan menjadi menyerah dan berhenti untuk melaksanakan tugas itu lagi. Pemikiran itu yang membuat kita jelas orang yang mudah menyerah. Padahal, orang yang memiliki pemikiran sukses merupakan orang yang tidak menyerah dan tidak takut akan resiko.

Mereka tidak takut akan gagal. Bagi orang sukses itu kegagalan merupakan sebuah pelajaran untuk mencari masa depan yang cerah yang sangat berharga. Kegagalan sebagai dasar untuk menumbuhkan kemauan dalam meraih kesuksesan yang lebih besar.

Zaman sekarang adalah zaman yang penuh atas ilmu pendidikan di abad 21 ini. Akan tetapi semua itu sebagai dasar dalam membangun diri agar memiliki sebuah kemauan yang besar dalam mempertanggung jawabkan sebuah tugas yang diberikan.

Semangat dalam melakukan segala hal yang dapat membangun sesuatu. Jangan takut apa yang terjadi akan salah, tetapi pemikiran kita agar itu menjadi bagus harus adanya keyakinan dalam bekerja.

Bagi orang sukses, sebuah kegagalan itu akan menjadi pembelajaran akan bisa berbuat efektif dan efisien. Sehingga gagal yang menjadi pelajaran akan berfungsi kuat atas kemajuan untuk sukses. Kegagalan tidak akan berguna dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Kegagalan bagi orang sukses akan menjadi guru yang terbesar akibat sebuah harga yang dapat dipetik dari kegagalan itu harus bisa mengubah menjadi bisa sehingga timbul semangat kembali untuk berjuang meraih kesuksesan. (*Penulis: Sultan Alfarizy)