Kegagalan Sebagai Pembangkit Semangat Baru
Oktober 31, 2016
Kegagalan sebagai pembangkit semangat baru - Ketika saat kita
diberikan tanggung jawab dari atasan kita, diberikan kemampuan dan menjadi
salah satu dari tim teratas di tempat kita pikiran kita adalah apakah kita
mampu untuk bisa melaksanakan tugas tanggung jawab yang diberikan kepada kita. Oleh
sebab itu setiap kita pasti akan berusaha agar dapat mempertanggung jawabkan
secara baik sehingga kita dapat dibanggai oleh orang disekeliling kita.
Apabila semua ini
berbalik arah sehingga berpikir apakah hasilnya kelak akan baik dan sesuai yang
diharapkan. Apabila masih adanya pertanyaan yang mewakili ketidakyakinan untuk
dapat membenangkan hal itu sehingga ketidak percayaan diripun muncul.
Ketidakyakinan
terasa hal yang ingin dikerjakan menjadi menyerah dan berhenti untuk melaksanakan
tugas itu lagi. Pemikiran itu yang membuat kita jelas orang yang mudah
menyerah. Padahal, orang yang memiliki pemikiran sukses merupakan orang yang
tidak menyerah dan tidak takut akan resiko.
Mereka tidak takut
akan gagal. Bagi orang sukses itu kegagalan merupakan sebuah pelajaran untuk
mencari masa depan yang cerah yang sangat berharga. Kegagalan sebagai dasar
untuk menumbuhkan kemauan dalam meraih kesuksesan yang lebih besar.
Zaman sekarang
adalah zaman yang penuh atas ilmu pendidikan di abad 21 ini. Akan tetapi semua
itu sebagai dasar dalam membangun diri agar memiliki sebuah kemauan yang besar
dalam mempertanggung jawabkan sebuah tugas yang diberikan.
Semangat dalam
melakukan segala hal yang dapat membangun sesuatu. Jangan takut apa yang
terjadi akan salah, tetapi pemikiran kita agar itu menjadi bagus harus adanya
keyakinan dalam bekerja.
Bagi orang sukses, sebuah kegagalan itu akan menjadi
pembelajaran akan bisa berbuat efektif dan efisien. Sehingga gagal yang menjadi
pelajaran akan berfungsi kuat atas kemajuan untuk sukses. Kegagalan tidak akan
berguna dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Simak juga: Orangtua Beri Kompensasi Penghargaan
Kegagalan bagi orang
sukses akan menjadi guru yang terbesar akibat sebuah harga yang dapat dipetik
dari kegagalan itu harus bisa mengubah menjadi bisa sehingga timbul semangat
kembali untuk berjuang meraih kesuksesan. (*Penulis: Sultan Alfarizy)