Keindahan Karya Sastra Minangkabau
Oktober 18, 2016
Keindahan
karya sastra minangkabau - Karya sastra termasuk dalam kesenian.
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan sastra, karena kamu pasti sudah
mempelajarinya di sekolahmu dalam pelajaran bahasa Indonesia, bukan?
Ilustrasi gambar (pexels.com)
Perbedaan antara sastra umum
dengan sastra Minangkabau hanyalah pengunaan bahasanya saja, jika sastra umum
menggunakan bahasa Indonesia sedangkan sastra Minangkabau menggunakan bahasa
Minangkabau.
Sastra Minangkabau adalah sastra lisan, yang artinya sastra ini
disampaikan kepada penikmatnya melalui bahasa lisan.
Di dalam karya sastra Minangkabau
sulit sekali untuk menemukan pengarangnya. Dan karya sastra yang tidak
ditemukan lagi pengarangnya disebut karya sastra anonim.
Contoh dari karya sastra Minangkabau antara lain pantun,
petatah, petitih, mamangan, pasambahan, dan pidato. Sedangkan karya sastra
Minangkabau dibedakan menjadi dua jenis yaitu puisi dan prosa Minangkabau.
Sebelum saya masuk ke pembahasan berikutnya, saya ingin bertanya
dulu kepada kalian apa sih perbedaan antara puisi dengan prosa?
Tadi, kita telah membahas tentang karya sastra Minangkabau.
Sekarang saya akan membahas topik yang sesuai dengan judul artikel ini yaitu
keindahan yang ada dalam karya sastra Minangkabau.
Sastra Minangkabau terkenal akan keindahan bahasanya. Pemilihan
bahasa yang tepat, bervariasi, penyusunan kata yang apik, membuat sastra
Minangkabau ini sangatlah indah untuk didengar.
Tidak hanya bahasa, sastra
Minangkabau juga terkenal akan makna yang dikandungnya. Suasana dan pesan yang
dibawakan mengandung keindahan tersendiri.
Kesimpulannya keindahan sastra minangkabau dapat ditemukan
dalam penggunaan bahasanya, dalam suasananya, dan dalam makna atau pesan yang
dikandungnya.
Jadi, karena keindahan inilah kita harus tetap melestarikan sastra
Minangkabau ini, dan mengangkat nama sastra Minangkabau kejenjang yang lebih
tinggi. Karena sastra Minangkabau salah satu warisan kebudayaan Indonesia.
Hanya itu informasi yang dapat saya sampaikan, kurang lebih saya
mohon maaf. Semoga bermanfaat dan terima kasih. (*Penulis : Denis Pahlevi)