Ketika Semua Berubah Karena Cinta

Ketika semua berubah karena cinta - Berbicara tentang cinta, apa sih cinta itu ? Cinta seperti apa yang mau kita bahas? Baiklah sahabat. Artikel ini memang membahas tentang cinta. Namun, apabila kita membacanya, insyaallah artikel yang mampu memberikan sebuah ilmu.

Apa sih cinta itu? Ya benar, cintalah yang mampu merubah semuanya.

Lima huruf yang mampu mengguncangkan dunia. Kekuatannya begitu dahsyat untuk menghadapi lika-liku hidup.

Ia mampu merubah si jahat menjadi baik, mampu menguatkan yang lemah, dan ia juga mampu merubah yang baik menjadi jahat. Upppzz, bahaya juga ternyata... Hehehe.

Cinta, cinta…, lima huruf yang memiliki kekuatan yang dasyat. Cinta seperti apa yang kita bahas?

Mari simak kelanjutannya.
Saya akan memberikan sebuah bayangan, cerita seperti apa yang mau kita bahas.

Apakah sahabat pernah merasa jenuh dalam berusaha? Lalu, apa yang membuatmu, masih bertahan?

Ya itulah yang dinamakan cinta. Bisa jadi cinta terhadap ilmu, bisa saja cinta kepada orangtua sehingga tidak ingin membuat mereka kecewa.

Emotional love

Ketika cinta merubah segalanya. Kisah ini berawal dari seorang gadis yang harus berjuang mati-matian untuk bisa sekolah dan membiayai adik-adiknya, serta merawat seorang ayah yang cacat.

Ya, inilah yang dinamakan emotional love. Cinta yang membuat ia kuat menjadi tulang punggung keluarga.

Suatu masa, ia merasa putus asa dengan keadaan, sehingga ia memutuskan ingin berhenti sekolah, namun sang ayah berkata,

"Jangan kamu berhenti menggapai impianmu, semua masalah harus kamu hadapi. Jangan kau lari maupun sembunyi dari masalah.

Allah tak akan menguji diluar kemampuan hambanya. Ingat nak, berdoalah kepada Allah dan berikan cinta yang tulus pada setiap yang kamu lakukan. Cinta mampu merubah segalanya. Bapak yakin kau perempuan yang hebat,”

"Cinta, apa cinta itu, pak? Aku tidak tau artinya dan aku bukanlah seperti yang bapak bilang"

"Suatu saat, kamu akan tau artinya"

"Aku tak ingin tau apa artinya cinta dan aku tak ingin terpuruk dalam cinta yang salah"

"Bapak mau tanya padamu. Kenapa kamu mau hidup di dunia ini? Kenapa kamu mau mengurusi si tua yang tidak berguna ini?

Semua yang kamu lakukan karena apa? (Dengan tersenyum si bapak berkata). Kamu tidak perlu menjawabnya, karena kamu sendirilah yang akan menemukan jawabannya.

Jawaban yang tidak bisa dilogikan dan dihitung seperti soal matematika, namun hanya bisa kamu jawab ketika kamu telah bertemu”.

Rational love

Sekarang, ia telah menjadi wanita dewasa. Seperti wanita pada umumnya, ia pun bekerja dan ingin mendapatkan pangkat yang tinggi.

Seperti inilah yang dinamakan dengan rational love. Setelah ia meraih semuanya, entah apa yang membuat ia teringat akan kata-kata yang pernah diucapkan oleh bapaknya.

"Aaah, jikalau saat seperti ini pasti bapak yang selalu menghiburku dengan nasehatnya. Apa ini yang namanya cinta, cinta yang membuat kita terpisah jauh pak? Sungguh tidak adil bagi ku".

Suatu masa ia melihat banyak anak yang hidup tidak selayaknya manusia. Dari sinilah ia mulai menemukan arti cinta. Ketika ia sadar hidupnya lebih baik daripada yang lain.

"Apa ini yang disebut kasih sayang Allah padaku? Ia memberikan kehidupan yang indah bagiku?

Ia adalah orang yang cuek dengan kehidupan sosial. Tapi entah kenapa ketika ia melihat anak-anak tersebut, ada kekuatan yang mendorong munculnya rasa empati itu.

Spiritual love

Ketika cinta merubah segalanya, kini semua kekayaan yang ia miliki dimanfaatkan untuk berbagi dan mewujudkan impian orang lain.

Inilah yang dinamakan dengan spiritual love yaitu semua cintanya ia gunakan untuk dijalan sang Pencipta.

Ketika cinta merubah segalanya. Ia tersadar ternyata tanpa disengaja ia telah bertemu arti cinta.

"Bapak, semua pertanyaan yang pernah bapak berikan, aku telah menemukan jawabannya, pak.

Ternyata aku salah, aku hanya mengenal cinta antara dua insan yang berbeda, aku sadar pak, ternyata apa yang kita lakukan selama ini, itu karena cinta.

Kita hidup di dunia ini karena kecintaan kita terhadap akhirat untuk meraih surganya”.

Aku bertahan meskipun jenuh saat berusaha, ternyata itu karena cintaku pada kalian; ibu-bapak dan keluargaku.

Sepasang bidadari tanpa sayap yang kumiliki dan berlian-berlian yang terindah.

Semoga bermanfaat, dan semoga kita tidak rakus dalam cinta yang hanya akan membuat kita jatuh pada cinta yang salah. (*Penulis : Andini Meysi Ullanda)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel