Ketika Semua Berubah Karena Cinta
Oktober 13, 2016
Ketika
semua berubah karena cinta - Berbicara tentang cinta, apa
sih cinta itu ? Cinta seperti apa yang mau kita bahas? Baiklah sahabat. Artikel
ini memang membahas tentang cinta. Namun, apabila kita membacanya, insyaallah
artikel yang mampu memberikan sebuah ilmu.
Apa sih cinta itu? Ya benar, cintalah yang mampu merubah semuanya.
Lima huruf yang mampu mengguncangkan dunia. Kekuatannya begitu dahsyat untuk menghadapi lika-liku hidup.
Ia mampu merubah si jahat menjadi baik, mampu menguatkan yang lemah, dan ia juga mampu merubah yang baik menjadi jahat. Upppzz, bahaya juga ternyata... Hehehe.
Cinta, cinta…, lima huruf yang memiliki kekuatan yang dasyat. Cinta seperti apa yang kita bahas?
Mari simak kelanjutannya.
Saya akan memberikan sebuah bayangan, cerita
seperti apa yang mau kita bahas.
Apakah sahabat pernah merasa jenuh dalam
berusaha? Lalu, apa yang membuatmu, masih bertahan?
Ya itulah yang dinamakan
cinta. Bisa jadi cinta terhadap ilmu, bisa saja cinta kepada orangtua sehingga tidak
ingin membuat mereka kecewa.
Emotional love
Ketika cinta merubah segalanya. Kisah ini berawal
dari seorang gadis yang harus berjuang mati-matian untuk bisa sekolah dan membiayai
adik-adiknya, serta merawat seorang ayah yang cacat.
Ya, inilah yang dinamakan emotional love. Cinta yang membuat ia
kuat menjadi tulang punggung keluarga.
Suatu masa, ia merasa putus asa dengan keadaan, sehingga
ia memutuskan ingin berhenti sekolah, namun sang ayah berkata,
"Jangan
kamu berhenti menggapai impianmu, semua masalah harus kamu hadapi. Jangan kau
lari maupun sembunyi dari masalah.
Allah tak akan menguji diluar kemampuan
hambanya. Ingat nak, berdoalah kepada Allah dan berikan cinta yang tulus pada
setiap yang kamu lakukan. Cinta mampu merubah segalanya. Bapak yakin kau
perempuan yang hebat,”
"Cinta, apa cinta itu, pak? Aku tidak tau
artinya dan aku bukanlah seperti yang bapak bilang"
"Suatu saat, kamu akan tau artinya"
"Aku tak ingin tau apa artinya cinta dan aku
tak ingin terpuruk dalam cinta yang salah"
"Bapak mau tanya padamu. Kenapa kamu mau
hidup di dunia ini? Kenapa kamu mau mengurusi si tua yang tidak berguna ini?
Semua yang kamu lakukan karena apa? (Dengan tersenyum si bapak berkata). Kamu
tidak perlu menjawabnya, karena kamu sendirilah yang akan menemukan jawabannya.
Jawaban yang tidak bisa dilogikan dan dihitung seperti soal matematika, namun
hanya bisa kamu jawab ketika kamu telah bertemu”.
Rational love
Sekarang, ia telah menjadi wanita dewasa. Seperti wanita
pada umumnya, ia pun bekerja dan ingin mendapatkan pangkat yang tinggi.
Seperti
inilah yang dinamakan dengan rational
love. Setelah ia meraih semuanya, entah apa yang membuat ia teringat akan
kata-kata yang pernah diucapkan oleh bapaknya.
"Aaah, jikalau saat seperti ini pasti bapak
yang selalu menghiburku dengan nasehatnya. Apa ini yang namanya cinta, cinta
yang membuat kita terpisah jauh pak? Sungguh tidak adil bagi ku".
Suatu masa ia melihat banyak anak yang hidup tidak
selayaknya manusia. Dari sinilah ia mulai menemukan arti cinta. Ketika ia sadar
hidupnya lebih baik daripada yang lain.
"Apa ini yang disebut kasih sayang Allah padaku?
Ia memberikan kehidupan yang indah bagiku?
Ia adalah orang yang cuek dengan kehidupan sosial.
Tapi entah kenapa ketika ia melihat anak-anak tersebut, ada kekuatan yang
mendorong munculnya rasa empati itu.
Spiritual love
Ketika cinta merubah segalanya, kini semua kekayaan
yang ia miliki dimanfaatkan untuk berbagi dan mewujudkan impian orang lain.
Inilah
yang dinamakan dengan spiritual love yaitu
semua cintanya ia gunakan untuk dijalan sang Pencipta.
Ketika cinta merubah segalanya. Ia tersadar
ternyata tanpa disengaja ia telah bertemu arti cinta.
"Bapak, semua pertanyaan yang pernah bapak
berikan, aku telah menemukan jawabannya, pak.
Ternyata aku salah, aku hanya
mengenal cinta antara dua insan yang berbeda, aku sadar pak, ternyata apa yang kita
lakukan selama ini, itu karena cinta.
Kita hidup di dunia ini karena kecintaan
kita terhadap akhirat untuk meraih surganya”.
Aku bertahan meskipun jenuh saat berusaha,
ternyata itu karena cintaku pada kalian; ibu-bapak dan keluargaku.
Semoga bermanfaat, dan semoga kita tidak rakus
dalam cinta yang hanya akan membuat kita jatuh pada cinta yang salah. (*Penulis
: Andini Meysi Ullanda)