Memahami dan Menyikapi Masalah Anak

Memahami dan menyikapi masalah anak - Bandel, nakal, keras kepala, tangka (bahasa minang), anak bermasalah? Label yang sangat mudah kita berikan pada anak. Tapi sebenarnya, apa yang dimaksud dengan anak bermasalah? Bukankah semua orang mempunyai masalah?

Cap negatif pada anak yang bermasalah inilah yang membuat kita sering bertindak berlebihan dalam menyelesaikan masalah pada anak.

Karena bisa jadi masalahnya sederhana. Maka dalam tulisan ini, kita akan mengenal apa itu masalah pada anak dan bagaimana mendeteksinya.

Nah, ada beberapa hal yang harus kita pahami dahulu sebagai orangtua yang bijak. Kita harus mengetahui apa yang disebut dengan “masalah”.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan).

Tentu saja definisi ini belum menjelaskan apa itu “masalah”. Baik, dengan mudah kita bisa mengatakan “masalah” adalah sebuah kondisi dimana kenyataan (realita) tidak sesuai dengan idealnya. “Kesenjangan” inilah yang dimaksud dengan “masalah”.

Kemudian, agar kita bisa mengidentifikasi masalah tersebut adalah benar-benar menjadi “masalah” maka kita harus mempunyai tolak ukurnya. Apa yang menjadi tolak ukur untuk mengatakan bahwa sesuatu itu ideal?

Dalam mengenal masalah pada anak, ada dua hal yang bisa kita jadikan patokan:

Pertama, tugas/tahapan perkembangan dan nilai-nilai (value) atau norma yang berlaku.

Tugas perkembangan adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang sesuai dengan usia perkembangannya.

Kedua, kita harus paham bahwa seorang anak adalah pribadi yang unik. Maka, ketika kita mendeteksi masalah pada anak, kita tidak membandingkannya dengan anak lain, namun dengan kedua patokan di atas.

Ketiga, pendidikan pada dasarnya disesuaikan dengan individu anak. Tugas orangtua dan pendidik untuk mendidik sesuai dengan potensi masing-masing anak. Tidak menyamaratakan anak dalam proses pendidikan.

Orangtua maupun pendidik harus "menerima" bahwa ada hal yang tidak sesuai dengan kondisi ideal pada diri anak. Termasuk menerima jika ternyata akar masalahnya berawal dari diri kita sebagai orangtua atau pendidik.

Jika sudah memahami hal-hal di atas, maka kita akan lebih mudah dalam mendeteksi dan menangani sebuah masalah yang terjadi pada anak.

Masalah yang “terlihat” atau yang tampak di permukaan, biasanya bukanlah akar masalahnya atau bukan masalah yang sebenarnya.

Masalah yang tampak adalah akibat dari sebuah akar masalah. Untuk mengetahui apa yang menjadi akar masalah maka kita harus menggali lebih dalam lagi.

Kesalahan dalam memandang masalah ini akan membuat kita tidak tuntas dalam menyelesaikan sebuah masalah. Sehingga masalah itu akan muncul kembali di masa yang akan datang. Kenapa? Karena akar masalahnya belum diselesaikan dengan tuntas

Dari paparan di atas, semoga bisa mengubah cara pandang kita tehadap masalah-masalah yang terjadi pada anak. Sehingga kita akan lebih mudah dalam mendeteksi dan kemudian menyelesaikannya. (*Penulis: Hadi Rahim)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel