Peran Orangtua dalam Membentuk Prestasi Anak
Mei 09, 2017
Peran
orangtua dalam membentuk prestasi anak - Orangtua mana yang
tidak ingin anaknya berprestasi?Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya
berprestasi, entah di bidang intrakurikuler atau ekstrakurikuler di sekolah.
Sayangnya, tidak semua anak memiliki ambisi yang besar untuk meraih prestasi.
Orangtua sering memberikan target terhadap anak secara berlebihan, akibatnya akan membuat anak tertekan.
Ujung-ujungnya, anak menjadi tidak nyaman dan mogok belajar.
Lantas apa yang harus dilakukan orangtua? Untuk menemukan jawabannya ikuti ulasan berikut.
1. Melihat potensi, minat, dan bakat
Ada dua hal yang mutlak dilakukan agar orangtua
mempunyai standar untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri si anak.
Jika
kemampuan anak hanya rata-rata, tidak boleh dipaksa untuk meraih prestasi
sampai di atas rata-rata.
Demikian pula untuk anak yang dibawah rata-rata, tak
boleh melebihi batas itu.
Namun, bukan berarti jika kemampuan si anak di atas
rata-rata, potensinya tidak dapat dikembangkan dengan semestinya.
Selain batas
kemampuan itu, orangtua juga perlu mengetahui bakat atau potensi yang dimiliki
anak.
2. Mengarahkan dan membimbing
Setelah mengetahui bakat dan potensi anak, serta
batas kemampuannya.
Orangtua harus mengarahkan anak-anaknya untuk melakukan
kegiatan yang diminati.
Dalam hal ini, orangtua harus menyesuaikan dengan
jenjang pendidikan dan umur anak.
Simak: Pentingnya Mendampingi Anak Belajar di Rumah
Untuk anak yang masih duduk di SD, seyogyanya
orangtua tidak perlu memberikan target tertentu.
Karena pada usia itu, anak
senang belajar untuk bersosialisasi dan bermain, misalnya bermain sepak bola
dan belajar sepeda.
Tapi, mulai SMP, orangtua harus mulai memikirkan dengan
cermat kondisi anak-anaknya.
3. Memfasilitasi dan mendukung
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan orangtua
adalah memfasilitasi. Fasilitas ini bisa berupa apa saja, tidak melulu
berbentuk barang atau materi.
Memberi kesempatan anak untuk mengembangkan
bakatnya, adanya dukungan, kepercayaan dan memberikan izin juga bisa dikatakan fasilitas
dari orangtua.
Ketika anak diberi kesempatan serta kebebasan untuk
melakukan hal-hal yang disukai, mereka akan senang hati memberikan yang terbaik.
Hasilnya, anak bisa memenuhi harapan orangtua.
Baca: Tips Agar Anak Bersemangat Belajar di Rumah
4. Tentukan bersama tanpa paksaan
Target yang hendak dipasang hendaknya ditentukan
bersama oleh orangtua dan anak.
Jangan sampai merasa paling berhak menentukan
sendiri target atau standar itu, karena anaklah yang menjalani, jadi dia harus
dilibatkan.
Ada beberapa dampak positif melibatkan anak dalam menentukan target,
antara lain anak bisa menentukan sendiri batas maksimal yang mampu dia raih.
Selanjutnya, anak juga merasa dihargai
keberadaannya.
Siapapun pasti akan senang kalau keberadaannya diakui, jadi
sebaiknya sebagai orangtua harus melibatkan anak dalam segala hal yang
menyangkut kebutuhan mereka. (*Penulis: Difo
faizi Pratama)