Peran Orangtua dalam Membentuk Prestasi Anak

Peran orangtua dalam membentuk prestasi anak - Orangtua mana yang tidak ingin anaknya berprestasi?Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya berprestasi, entah di bidang intrakurikuler atau ekstrakurikuler di sekolah.

Sayangnya, tidak semua anak memiliki ambisi yang besar untuk meraih prestasi.

Orangtua sering memberikan target terhadap anak secara berlebihan, akibatnya akan membuat anak tertekan.

Ujung-ujungnya, anak menjadi tidak nyaman dan mogok belajar.

Lantas apa yang harus dilakukan orangtua? Untuk menemukan jawabannya ikuti ulasan berikut.

1. Melihat potensi, minat, dan bakat

Ada dua hal yang mutlak dilakukan agar orangtua mempunyai standar untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri si anak.

Jika kemampuan anak hanya rata-rata, tidak boleh dipaksa untuk meraih prestasi sampai di atas rata-rata.

Demikian pula untuk anak yang dibawah rata-rata, tak boleh melebihi batas itu.

Namun, bukan berarti jika kemampuan si anak di atas rata-rata, potensinya tidak dapat dikembangkan dengan semestinya.

Selain batas kemampuan itu, orangtua juga perlu mengetahui bakat atau potensi yang dimiliki anak.

2. Mengarahkan dan membimbing

Setelah mengetahui bakat dan potensi anak, serta batas kemampuannya.

Orangtua harus mengarahkan anak-anaknya untuk melakukan kegiatan yang diminati.

Dalam hal ini, orangtua harus menyesuaikan dengan jenjang pendidikan dan umur anak.
Simak: Pentingnya Mendampingi Anak Belajar di Rumah
Untuk anak yang masih duduk di SD, seyogyanya orangtua tidak perlu memberikan target tertentu.

Karena pada usia itu, anak senang belajar untuk bersosialisasi dan bermain, misalnya bermain sepak bola dan belajar sepeda.

Tapi, mulai SMP, orangtua harus mulai memikirkan dengan cermat kondisi anak-anaknya.

3. Memfasilitasi dan mendukung

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan orangtua adalah memfasilitasi. Fasilitas ini bisa berupa apa saja, tidak melulu berbentuk barang atau materi.

Memberi kesempatan anak untuk mengembangkan bakatnya, adanya dukungan, kepercayaan dan memberikan izin juga bisa dikatakan fasilitas dari orangtua.

Ketika anak diberi kesempatan serta kebebasan untuk melakukan hal-hal yang disukai, mereka akan senang hati memberikan yang terbaik. Hasilnya, anak bisa memenuhi harapan orangtua.
Baca: Tips Agar Anak Bersemangat Belajar di Rumah

4. Tentukan bersama tanpa paksaan

Target yang hendak dipasang hendaknya ditentukan bersama oleh orangtua dan anak.

Jangan sampai merasa paling berhak menentukan sendiri target atau standar itu, karena anaklah yang menjalani, jadi dia harus dilibatkan.

Ada beberapa dampak positif melibatkan anak dalam menentukan target, antara lain anak bisa menentukan sendiri batas maksimal yang mampu dia raih.

Selanjutnya, anak juga merasa dihargai keberadaannya.

Siapapun pasti akan senang kalau keberadaannya diakui, jadi sebaiknya sebagai orangtua harus melibatkan anak dalam segala hal yang menyangkut kebutuhan mereka. (*Penulis: Difo faizi Pratama)