Permasalahan Guru dalam Melaksanakan PTK dan Alternatif Solusinya
Oktober 07, 2016
Permasalahan guru dalam melaksanakan ptk dan alternatif solusinya – Kenaikan pangkat guru berpotensi mengalami
kendala dan hambatan serius setelah diberlakukannya Permenpan RB Nomor 16 Tahun
2009 tentang jabatan fungsional guru. Peraturan itu sendiri telah diberlakukan
sejak bulan Oktober 2013.
Ilustrasi gambar (Matrapendidikan.id)
Kenaikan pangkat guru dikaitkan dengan pengembangan profesi guru di bidang publikasi karya ilmiah dan karya inovatif.
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu jenis karya tulis yang menjadi populer di kalangan guru.
Kepopuleran jenis tulisan ilmiah ini memiliki angka kredit yang cukup tinggi.
Selain itu, PTK berkaitan dengan tugas guru dalam pembelajaran di ruang kelas. Selain sebagai pengajar, guru bertindak sebagai peneliti internal dalam PTK.
Ternyata dalam pelaksanaannya, PTK tidak semudah yang diperkirakan. Maka wajar kalau banyak guru yang mengalami kendala dan hambatan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan profesi guru yang satu ini.
Secara
umum, permasalahan dalam melaksanakan kegiatan PTK sering berawal dari
keterbatasan. Terbatasnya waktu, kemampuan menulis laporan, dan persyaratan
keterbatasan saat mengikuti prosedur kenaikan pangkat.
Keterbatasan
waktu dikaitkan dengan beban mengajar perminggu
dan tugas lainnya. Guru sertifikasi mempunyai beban mengajar tatap muka 24 jam
per minggu.
Belum lagi tugas tambahan lain di sekolah, tugas administratif dan
bimbingan.
Semestinya,
kemampuan guru untuk melaksanakan kegiatan PTK dari tahap awal sampai akhir
tidak diragukan lagi.
PTK digulirkan secara intensif sekitar akhir tahun 90-an.
Sejak itu guru telah diberikan penataran dan pelatihan (diklat) tentang seluk
beluk PTK.
Model diklat PTK dilaksanakan secara in-service training dan on-service
training.
Hal
itu telah dilakukan secara bertahap sehingga sebagian besar guru telah dibekali
kemampuan dan keterampilan melaksanakan PTK di ruang kelas.
Hanya saja,
hambatan dan kendala dalam pelaksanaan PTK membuat para guru sedikit enggan dan
malas, bahkan merasa kurang sanggup melakukannya.
Nah,
dengan adanya ketentuan kenaikan pangkat guru yang baru akan membuat guru harus
berusaha untuk melaksanakan kegiatan PTK jika tidak ingin pangkatnya mentok
pada tingkat dan golongan tertentu.
#Hambatan dalam melaksanakan PTK
Secara
garis besar, berdasar prosedur pelaksanaannya, PTK terbagi 3 tahap utama, yaitu
tahap penyusunan proposal, pelaksanaan di ruang
kelas dan penyusunan laporan kegiatan.
Penyusunan
proposal berkaitan dengan seluk-beluk perencanaan tertulis kegiatan PTK berupa
latar belakang, prosedur, jadwal dan waktu pelaksanaan, dan lain sebagainya.
Tahap ini tidak begitu bermasalah bagi sebagian guru.
Berdasar
pengalaman emperis dan survey internal, ada tiga kendala utama guru dalam
melaksanakan kegiatan PTK:
1.Kendala pelaksanaan
Guru
sering mengalami kendala atau hambatan dalam melaksanakan rangkaian kegiatan
PTK. PTK merupakan serangkaian proses yang membentuk siklus berkesinambungan.
Hal ini dilakukan sendiri tahap demi tahap pelaksanaan PTK.
Selain
itu, PTK juga melibatkan kolaborasi dengan teman sejawat. Keengganan diri untuk
melibatkan rekan sejawat masih menjadi hambatan psikologis bagi sebagian guru. Enggan
karena khawatir akan terbuka kekurangan atau kelemahan dalam mengajar.
Sebaliknya,
juga masalah keengganan rekan sejawat untuk menjadi pengamat pada tahap
pelaksanaan PTK. Teman sejawat memiliki kesibukan yang sama sehingga sulit
berkolaborasi dalam melaksanakan PTK.
2.Kendala penulisan laporan
Menulis
laporan kegiatan PTK menjadi kendala utama bagi guru. Hal ini berkaitan dengan kemampuan menulis atau menyusun laporan kegiatan
secara tertulis.
Bekal dasar yang diperoleh ketika mengikuti diklat PTK dan
diklat lainnya belum dapat diterapkan secara optimal karena memang jarang
berlatih.
3.Kendala prosedur pengesahan
Kendala
ini rasanya sangat dominan mengendorkan semangat guru untuk melaksanakan
kegiatan PTK di sekolah.
Konon, sudah banyak guru yang membuat laporan PTK
namun terkendala oleh prosedur pengesahan kegiatan PTK.
Syarat
kegiatan PTK dapat diajukan untuk kenaikan pangkat guru adalah laporan hasil
kegiatan PTK telah diseminarkan di hadapan guru, baik rekan guru dari sekolah
sendiri maupun rekan guru di sekolah lain.
Kemudian bahan administrasi kegiatan
seminar harus dilampirkan sebagai bahan bukti fisik. Tentu saja persyaratan ini
tidak mudah untuk dilaksanakan secara nyata di lapangan.
#Alternatif solusi atasi hambatan
Kegiatan
PTK sering mengalami masalah dan kendala dalam pelaksanaannya di lapangan. Masalah dan
kendala tersebut perlu diupayakan solusinya agar guru bergairah untuk melaksanakan pengembangan profesi tersebut.
Berikut ini hanyalah sekadar
tawaran solusi sebagai alternatif pemecahan masalah yang sering dialami
guru.
1.Kolaborasi dengan teman sejawat
Agar
pelaksanaan kegiatan PTK memenuhi persyaratan dan berjalan lancar, mau tidak
mau harus berkolaborasi dengan rekan sejawat.
Rekan sejawat tidak mesti dari
guru mata pelajaran yang sama melainkan juga dengan rekan guru dari mata
pelajaran lain.
Sepertinya
kegiatan PTK itu akan sulit dilakukan sendiri mengingat tahap kegiatan yang
dilaksanakan tidak sedikit.
Disinilah pentingnya berkolaborasi dalam
pelaksanaan maupun penulisan laporan kegiatan PTK.
Kendala
psikologis dalam melaksanakan kegiatan PTK memang harus disingkirkan mengingat
PTK menyangkut kenaikan pangkat guru di sekolah.
Mungkin perlu membuang rasa
khawatir dimana berkolaborasi akan mengungkap kekurangan dan kelemahan dalam
mengajar.
Sebaliknya
guru perlu membuka diri untuk berbagi pengalaman secara nyata di ruang kelas
dengan teman sejawat tanpa memandang senior ataupun junior.
Bagaimanapun senior
dan junior akan menghadapi bentuk masalah yang sama dalam melaksanakan kegiatan
PTK.
2.Adopsi PTK guru di sekolah lain
Mungkin
karena keterbatasan waktu bagi guru, tidak ada salahnya kalau terpaksa
mengadopsi PTK guru lain atau sekolah lain yang relevan dengan permasalahan
yang dihadapi.
Sudah
banyak bersileweran di internet contoh-contoh PTK dan panduan melaksanakan
kegiatan PTK. Guru tinggal pilih mana yang disukai dengan catatan benar-benar
dimodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran masing-masing.
Hal
ini dilakukan agar laporan kegiatan PTK tidak menimbulkan masalah ketika
dipresentasikan di hadapan peserta seminar.
3.Pola bergilir antar teman sejawat
Mengingat
padatnya jadwal mengajar maka pola bergilir antar-teman sejawat dalam
melaksanakan PTK perlu diterapkan.
Antara teman sejawat perlu bermusyawarah
siapa yang duluan melaksanakan dan siapa yang berikutnya.
Kerja sama seperti
ini akan mendorong tumbuhnya keinginan untuk segera melaksanakan PTK secara
bertahap.
Dengan demikian guru akan memiliki kepentingan yang sama dalam
melaksanakan kegiatan PTK.
4.Menghadirkan nara sumber
Pihak
sekolah memang perlu proaktif mengundang narasumber untuk memberi pencerahan
pada guru dalam melaksanakan kegiatan PTK dan menulis laporannya.
Minimal
narasumber dari dinas pendidikan kota/kabupaten setempat.
5.Membentuk tim seminar PTK
Di
sekolah harus dibentuk tim PTK yang bertugas menyelenggarakan seminar laporan
PTK guru.
Tim ini minimal 10 orang dan lima orang lagi berkolaborasi dengan tim
PTK di sekolah lain sehingga jumlah peserta seminar laporan PTK memenuhi
ketentuan 15 orang dengan peserta seminar minimal dari 3 sekolah yang berbeda.
Selain
itu, tim seminar bertugas melengkapi akomodasi dan segala yang dibutuhkan
selama maupun sesudah seminar.
Begitu pula melengkapi bahan-bahan administrasi
laporan kegiatan seminar yang akan dipergunakan guru untuk pengajuan kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi.
#Kesimpulan
Kenaikan
pangkat guru akan mengalami masalah jika tidak melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi guru.
Agar tidak mentok pada pangkat tertentu, guru harus
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi yang berkaitan dengan mata pelajaran
yang diampu.
Yang
mungkin dilaksanakan adalah kegiatan PTK yang berkaitan dengan tugas
sehari-hari guru dalam pembelajaran.
Guru berkolaborasi dengan teman sejawat,
membuka diri demi kepentingan bersama dan aktif dalam mengembangkan
keterampilan menulis.
Tentunya yang paling penting adalah bagaimana kemauan dan
kesediaan meluangkan waktu untuk melaksanakan proses kegiatan PTK dalam pembelajaran. Mudah-mudahan.***