Sekilas Tentang Bundaran HI
Oktober 17, 2016
Sekilas
Tentang bundaran HI - Bundaran HI pasti kalian semua tahu
dengan kata ini, karena kata ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Bundaran HI terletak di ibukota Indonesia yaitu Jakarta, tepatnya di pusat kota
Jakarta.
Bundaran HI sudah terkenal baik oleh orang Jakarta dan seluruh
masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Karena kepopuleran bundaran HI itulah
saya akan membahas dan menceritakan seputar sejarah bundaran HI untuk kalian
semua. Yang telah saya rangkum di bawah ini :
Bundaran HI simbol kota Jakarta maupun Indonesia ini memiliki
sejarah tersendiri yang pasti kalian belum ketahui, walaupun kalian sudah
sering melewati bundaran ini.
Sebelum saya menceritakan sejarah bundaran HI
saya ingin kalian terus menyimak artikel ini sampai habis ya, agar wawasan
kalian juga bisa bertambah seputar sejarah bundaran HI ini. Dan tanpa basa basi
lagi inilah sejarahnya bundaran HI.
Bundaran HI atau bisa juga disebut tugu selamat datang yang
terletak di ibukota Indonesia yaitu Jakarta dibuat pertama kali pada tahun
1962.
Pada saat itu presiden pertama indonesia, sekaligus pembuat desain
bundaran HI yaitu Ir. Soekarno, ingin menyambut pergelaran Asian Games yang
pada saat itu berlangsung di Indonesia yang bersamaan dengan pembuatan hotel
Indonesia sebagai tempat peristirahatan para atlet Asian Games.
Sedangkan patung selamat datang dibuat dan dirancang oleh wakil
gubernur Jakarta pada saat itu yaitu Heng Ngantung.
Dan sampai saat ini,
bundaran HI sudah banyak melakukan perenovasian dan rencananya pemda Jakarta
akan melakukan perenovasian ulang bundaran HI dengan mempercantik hiasan, air
mancur dan lampu-lampu yang ada pada bundaran HI sedangkan tugu atau patung
selamat datang hanya akan dilakukan pembersihan saja.
Biaya perenovasian bundaran HI ini dikisarkan kurang lebih 24
miliar. Dengan direnovasinya bundaran HI ini kita pun harus selalu menjaga
bundaran ini agar selalu terawat dan akan selalu menjadi maskot kebangsaan bangsa
Indonesia untuk selamanya.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, kurang lebih saya
mohon maaf. Mudah-mudahan dapat bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita seputar sejarah Indonesia. Terima kasih. (*Penulis : Denis Pahlevi)