Susah itu Anugerah?
Oktober 08, 2016
Susah
itu anugerah? - Kata-kata ini kurangkai bukan bermaksud
untuk mengeluh, namun dengan harapan semoga menjadi motivasi bagi pembaca. Ssst…
Dibaca samapai tuntas ya... hehehe
Aku terlahir dari keluarga kalangan bawah. Hidup
susah, hal yang biasa bagiku. Bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu sudah mendarah
daging dalam tubuhku. Jangan tanyakan, pernahkah rasa mengeluh itu datang? Ya,
namanya manusia, pasti tak akan sempurna. Begitupun dengan ku.
Pernah terfikir "kenapa aku tidak terlahir
dari kalangan atas? Jika aku orang kaya, semua keinginan pasti dengan mudah kudapat".
Namun, sesuatu membuatku sadar dari rasa kecewa ini.
Kupandangi ayah dan ibu. Aku tersadar, seharusnya
aku bersyukur memiliki keluarga yang sangat peduli padaku. Aku sadar, hidup ini
merupakan sebuah anugerah. Anugerah??? Hehehe...
Zaman gini susah dibilang anugerah, ya nggak?
Nah, coba baca dan hayati 4 poin berikut ini.
1.Susah membuat selalu bersyukur
Susah, selalu bersyukur? Jadi bingung ya.. ayo jangan
berhenti membaca, kita hidup susah dan ketika berjuang, sedikit
pun hasil yang didapatkan kita jauh lebih menghargai dan bersyukur.
2.Hidup susah membuat kita bermimpi tinggi
Bicara tentang mimpi nih, apa sih mimpi kita? So
pasti donk, nggak ada yang bermimpi menjadi pencuri! Pastinya donk, bermimpi
menjadi dokter, dosen, TNI, pilot, nahkoda dan lain sebagainya.
3.Hidup susah mengajarkan kerja keras
Setelah bermimpi. Lalu, bagaimana ya, cara mewujudkan
mimpi itu? Ya, itu dia, bekerja keras jawabannya. Bekerja keras, dalam artian
yang luas, ya.. nggak hanya bekerja, tapi disertai doa juga… "usaha tanpa
doa sama saja dengan bohong dan doa tanpa usaha sia-sia"
4.Berawal susah berakhir peduli
Setelah merasakan bagaimana hidup susah dan
berusaha dari nol sampai bisa berhasil... Nah, ketika berhasil akan muncul rasa empati kepada orang lain. Dan saya yakin, kita dapat
membantu mewujudkan impian orang lain.
Sahabatku, jangan pernah mengeluh dengan keadaan, hidup
akan memberikanmu penuh arti, kisah akan mewarnai hidupmu. Dan terlalu sayang, jika
hanya dipenuhi dengan rasa kecewa, mengeluh dan putus asa.
“Melihat ke atas sebagai motivasi, bukan untuk
mengeluh”. Melihat ke bawah sebagai ungkapan rasa syukur, bukan untuk menyombongkan
diri. (*Penulis : Andini Meysi Ullanda)