Susah itu Anugerah?

Susah itu anugerah? - Kata-kata ini kurangkai bukan bermaksud untuk mengeluh, namun dengan harapan semoga menjadi motivasi bagi pembaca. Ssst… Dibaca samapai tuntas ya... hehehe

Aku terlahir dari keluarga kalangan bawah. Hidup susah, hal yang biasa bagiku. Bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu sudah mendarah daging dalam tubuhku. Jangan tanyakan, pernahkah rasa mengeluh itu datang? Ya, namanya manusia, pasti tak akan sempurna. Begitupun dengan ku.

Pernah terfikir "kenapa aku tidak terlahir dari kalangan atas? Jika aku orang kaya, semua keinginan pasti dengan mudah kudapat". Namun, sesuatu membuatku sadar dari rasa kecewa ini.

Kupandangi ayah dan ibu. Aku tersadar, seharusnya aku bersyukur memiliki keluarga yang sangat peduli padaku. Aku sadar, hidup ini merupakan sebuah anugerah. Anugerah???  Hehehe... Zaman gini susah dibilang anugerah, ya nggak?

Nah, coba baca dan hayati 4 poin berikut ini.

1.Susah membuat selalu bersyukur

Susah, selalu bersyukur? Jadi bingung ya.. ayo jangan berhenti membaca, kita hidup  susah dan ketika berjuang, sedikit pun hasil yang didapatkan kita jauh lebih menghargai dan bersyukur.

2.Hidup susah membuat kita bermimpi tinggi

Bicara tentang mimpi nih, apa sih mimpi kita? So pasti donk, nggak ada yang bermimpi menjadi pencuri! Pastinya donk, bermimpi menjadi dokter, dosen, TNI, pilot, nahkoda dan lain sebagainya.

3.Hidup susah mengajarkan kerja keras

Setelah bermimpi. Lalu, bagaimana ya, cara mewujudkan mimpi itu? Ya, itu dia, bekerja keras jawabannya. Bekerja keras, dalam artian yang luas, ya.. nggak hanya bekerja, tapi disertai doa juga… "usaha tanpa doa sama saja dengan bohong dan doa tanpa usaha sia-sia" 

4.Berawal susah berakhir peduli

Setelah merasakan bagaimana hidup susah dan berusaha dari nol sampai bisa berhasil... Nah, ketika berhasil akan muncul rasa empati kepada orang lain. Dan saya yakin, kita dapat membantu mewujudkan impian orang lain.

Sahabatku, jangan pernah mengeluh dengan keadaan, hidup akan memberikanmu penuh arti, kisah akan mewarnai hidupmu. Dan terlalu sayang, jika hanya dipenuhi dengan rasa kecewa, mengeluh dan putus asa. 

“Melihat ke atas sebagai motivasi, bukan untuk mengeluh”. Melihat ke bawah sebagai ungkapan rasa syukur, bukan untuk menyombongkan diri. (*Penulis : Andini Meysi Ullanda)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel