Kebiasaan Siswa Mencoret-coret Meja, Ini Alasannya

Kebiasaan Siswa Mencoret-coret Meja, Ini alasannya – Anda saat ini masih sekolah? Atau pada saat anda sekolah dulu, pernahkah melihat meja atau kursi belajar di kelas terbebas dari coretan? Hm, jawabannya pasti beragam.

Barangkali ada yang menjawab, jarang meja dan kursi yang bebas dari coretan siswa. Artinya, Anda jarang melihat meja dan kursi belajar terbebas dari coretan. Selalu ada coretan di meja siswa, meja piket, sampai ke meja guru. Baik dalam bentuk coretan gambar, ukiran atau hanya coretan tulisan nama atau kata-kata tertentu.

Bagi sebagian kecil siswa, mencoret-coret meja itu menjadi hal yang menyenangkan, bahkan bisa menguntungkan. Mencoret-coret meja itu sebenarnya merupakan hal yang tidak baik, karena itu termasuk dalam merusak fasilitas sekolah. Walaupun meja tersebut telah diberi alas, mereka malah mencoret alasnya tersebut. Baik itu alas yang berupa kertas, ataupun berupa plastik. 
Simak juga: 4 Tips Merawat Mobiler Kelas

Kebiasaan mencoret-coret meja oleh siswa, bisa saja disebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Rasa suntuk atau bosan

Rasa suntuk atau bosan seringkali memicu siswa untuk mencorat-coret meja, baik itu berupa gambar, tulisan, nama orang, nama game, atau hanya sekedar coretan. Pada saat jam istirahat atau pada saat tidak ada guru, tangan kita sedang memegang pena, tipe-x, atau spidol, sedangkan yang terdekat adalah meja. Maka mereka akan menuliskannya ke meja tersebut. Untuk mengatasinya, sibukkanlah diri kita dengan belajar atau dengan hal yang berguna lainnya.

2. Mencatat kunci jawaban

Pada saat ulangan harian, kuis dadakan, atau ujian, mungkin ada beberapa siswa yang curang. Mereka mencatat pengertian, ciri-ciri, istilah, atau berbagai hal lain yang berkaitan dengan mata ujian saat itu. Saat ujian dimulai, barangkali mungkin ada soal yang berkaitan dengan yang dicatat tadi. Dengan situasi yang seperti ini, tidak akan tercipta generasi yang jujur.

3. Sebagai pengganti kertas buram

Mata pelajaran matematika dan fisika menggunakan rumus untuk mencari jawabannya. Untuk mencari jawaban tersebut, diperlukan buram. Jika buram tidak ada, tentu saja kita akan mencari jawabannya di meja dan menjadikan meja sebagai buram, karena meja merupakan sarana yang terdekat. Maka dari itu sediakanlah sebuah buku buram.

4. Mengetes pena yang rusak atau macet


Ketika belajar, terkadang pena kita rusak atau macet. Setelah kita perbaiki dengan berbagai cara, seperti mengguncangkan penanya atau memukul-mukulkannya ke meja, kemudian kita akan mengetes pena tersebut dengan menuliskannya pada meja, untuk membuktikan apakah pena kita tersebut tidak rusak atau macet lagi. (*Penulis : Difo Faizi Pratama)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel