Kutunggu Kamu di Tempat Ini
Januari 18, 2017
Kutunggu kamu di tempat ini
– Aku hanya bisa membayangkan seraut wajah yang sering kulihat di tempat ini.
Wajah cowok yang tidak terlalu ganteng namun tidak terlalu jelek. Raut wajah
simpatik, penuh perhatian dan mudah senyum. Mengasyikkan kalau sedang berbicara.
Setiap
hari Minggu aku jadi betah untuk datang ke tempat ini. Walaupun hanya sekadar
menyaksikan dirimu dari jarak yang cukup jauh. Melihat kamu bercakap-cakap
dengan pembeli.
Kamu
terlalu pandai menarik hati pembeli, terutama kaum cewek. Namun tidak hanya gadis
remaja, ternyata ibu-ibu dan tante-tante juga senang membeli es cendol jualanmu.
Aku
pikir, bukan hanya karena kenikmatan es cendol semata yang membuat pembeli menjadi
ramai. Cara kamu menawarkan es cendol di tempat wisata sejarah ini, justru
bagai besi sembrani bagi mereka sehingga jualanmu jadi laris manis. Apa lagi
gayamu berbicara, gerak-gerik dan ekspresi anggota tubuh ketika meladeni
pembeli yang berjubel mengitari gerobak dorong es cendol.
Kali
ini, aku memang sengaja datang di tempat wisata ini akan memberanikan diri. Membeli
es cendol dan bercakap-cakap denganmu. Siapa tahu, hatiku yang sedang dilanda
duka bisa terhibur oleh canda dan tawamu ketika meladeni pembeli.
Tapi
keinginan itu bakal menjadi sebuah mimpi. Dari tadi aku menunggu namun tak
kulihat kamu di tempat biasa kamu berjualan. Padahal, tempat wisata sejarah itu
semakin ramai oleh pengunjung.
Ada
apa gerangan denganmu? Kenapa kamu tidak berjualan hari Minggu ini? Apa kamu
sakit? Itulah pertanyaan yang bersarang di benakku.
Aku
hanya bisa menghela nafas. Berat sekali terasa di rongga dadaku. Kemudian aku
meninggalkan tempat itu dengan langkah gontai. Seakan-akan ada sesuatu yang hilang
di hatiku sehingga kakiku terasa berat untuk dilangkahkan.
Kembali
aku menoleh ke belakang. Hanya kesibukan orang ramai yang kulihat disana. Tidak
ada seraut wajah cowok penjual es cendol, juga gerobak dorong yang setia
menemaninya berjualan di tempat wisata itu.
Baca juga : Cintaku Terjepit Dibalik Pintu Kelas
Ah…Minggu
depan, aku pasti kesini lagi. Kalau tidak minggu depan, minggu di depannya
lagi. Akan kutunggu kamu di tempat ini.***