Kutunggu Kamu di Tempat Ini

Kutunggu kamu di tempat ini – Aku hanya bisa membayangkan seraut wajah yang sering kulihat di tempat ini. Wajah cowok yang tidak terlalu ganteng namun tidak terlalu jelek. Raut wajah simpatik, penuh perhatian dan mudah senyum. Mengasyikkan kalau sedang berbicara.

Setiap hari Minggu aku jadi betah untuk datang ke tempat ini. Walaupun hanya sekadar menyaksikan dirimu dari jarak yang cukup jauh. Melihat kamu bercakap-cakap dengan pembeli.

Kamu terlalu pandai menarik hati pembeli, terutama kaum cewek. Namun tidak hanya gadis remaja, ternyata ibu-ibu dan tante-tante juga senang membeli es cendol jualanmu.

Aku pikir, bukan hanya karena kenikmatan es cendol semata yang membuat pembeli menjadi ramai. Cara kamu menawarkan es cendol di tempat wisata sejarah ini, justru bagai besi sembrani bagi mereka sehingga jualanmu jadi laris manis. Apa lagi gayamu berbicara, gerak-gerik dan ekspresi anggota tubuh ketika meladeni pembeli yang berjubel mengitari gerobak dorong es cendol.

Kali ini, aku memang sengaja datang di tempat wisata ini akan memberanikan diri. Membeli es cendol dan bercakap-cakap denganmu. Siapa tahu, hatiku yang sedang dilanda duka bisa terhibur oleh canda dan tawamu ketika meladeni pembeli.

Tapi keinginan itu bakal menjadi sebuah mimpi. Dari tadi aku menunggu namun tak kulihat kamu di tempat biasa kamu berjualan. Padahal, tempat wisata sejarah itu semakin ramai oleh pengunjung.

Ada apa gerangan denganmu? Kenapa kamu tidak berjualan hari Minggu ini? Apa kamu sakit? Itulah pertanyaan yang bersarang di benakku.

Aku hanya bisa menghela nafas. Berat sekali terasa di rongga dadaku. Kemudian aku meninggalkan tempat itu dengan langkah gontai. Seakan-akan ada sesuatu yang hilang di hatiku sehingga kakiku terasa berat untuk dilangkahkan.


Kembali aku menoleh ke belakang. Hanya kesibukan orang ramai yang kulihat disana. Tidak ada seraut wajah cowok penjual es cendol, juga gerobak dorong yang setia menemaninya berjualan di tempat wisata itu.
Baca juga : Cintaku Terjepit Dibalik Pintu Kelas
Ah…Minggu depan, aku pasti kesini lagi. Kalau tidak minggu depan, minggu di depannya lagi. Akan kutunggu kamu di tempat ini.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel